Foto: Pengempon Pura Parhyangan Sad Khayangan Segara Penida menyampaikan terima kasih atas bantuan tulus dari Made Satria dan adiknya Ketut Leo.
Klungkung (KabarBaliSatu)-
Anggota DPRD Klungkung Made Satria dikenal luas oleh masyarakat Nusa Penida dan Klungkung secara umum karena dedikasi dan pengabdiannya yang tulus. Made Satria bersama adiknya, Ketut Leo, telah melakukan banyak aksi nyata untuk membantu masyarakat.
Mereka menggunakan dana pribadi untuk membangun fasilitas umum, pembangunan puluhan pura dan merajan dengan dana pribadi miliaran rupiah, pembangunan infrastrukur dan sarana lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Made Satria dikenal sebagai sosok pemimpin bares dan dinilai sangat layak memimpin Klungkung sebagai Bupati Klungkung.
Wayan Tiasa Penasehat Pura Parhyangan Sad Khayangan Segara Penida menuturkan jejak kebaikan Made Satria dan adiknya Ketut Leo membantu memperjuangkan pelaba lahan Pura Parhyangan Sad Khayangan Segara Penida yang dimohonkan ke pemerintah. Pengabdian Made Satria di masyarakat juga disebutkan sudah banyak dilakukan jauh sebelum menjadi wakil rakyat di DPRD Klungkung.
Wayan Tiasa mengatakan, selaku Penasehat Pura Parhyangan Sad Khayangan Segara Penida yang mewakili 8 Banjar Adat dan 4 Desa Adat mengucapkan terima kasih kepada Ketut Leo dan Made Satria yang telah membantu masyarakat dalam memperjuangkan pelaba lahan Pura Parahyangan Sad Khayangan Segara Penida.
“Untuk di sebelah utara itu kita dapatkan untuk sementara 10 Meter, di sebelah timur kita dapatkan 20 Meter dan di sebelah sisi Kangin kita dapatkan 2 hektar 80 are. Dan di sebelah Selatan itu digunakan Pasum untuk upacara adat dan itu nanti antara panitia Pura Sad Kahyangan Segara Penida bekerja sama dengan desa Adat Sakti,” tutur Tiasa saat ditemui di Pura Parahyangan Sad Khayangan Segara Penida pada Minggu 4 Agustus 2024.
Sekali lagi Wayan Tiasa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ketut Leo dan Made Satria yang telah memberikan dukungan penuh kepada masyarakat. Dua bersaudara ini disebutkan tidak hanya memberikan tenaga dan pikiran, tetapi juga menyumbangkan bantuan finansial dengan tulus ikhlas.
“Untuk itu kami tidak henti-hentinya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Tut Leo dan Made Satria yang telah memperjuangkan kami dengan tulus ikhlas. Tidak hanya menyumbangkan tenaga dan pikiran, tetapi juga menyumbangkan keuangan,” ujarnya.
Wayan Tiasa turut mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster, yang selama masa jabatannya telah memberikan Laba Pura seluas 2 Hektar 80 are.
“Dan yang kedua kami ucapkan juga kepada gubernur Bali Pak Wayan Koster pada saat menjabat telah memberikan kami laba pura dengan jumlah 2 hektar 80 are,” ungkapnya.
Wayan Tiasa kemudian berharap kepada Made Satria dan Ketut Leo untuk membantu masyarakat memperjuangkan Laba Pura yang tersisa. Ia berharap agar Laba Pura yang masih tersisa tersebut bisa menjadi hak milik Pura sepenuhnya.
“Harapan saya ke depan, karena dari awal saya berproses dengan Pak Tut Leo dan Pak Made Satria, saya menginginkan Laba Pura yang tersisa itu supaya nanti Pak Made dan Pak Tut Leo untuk membantu kita untuk kedepannya bagaimana caranya berproses untuk supaya Laba Pura yang masih tersisa itu menjadi hak pura itu sendiri,” bebernya.
Wayan Tiasa mengatakan lebih lanjut bahwa Ketut Leo dan Made Satria dikenal masyarakat sebagai sosok yang dermawan. Mereka selalu membantu masyarakat dengan tulus ikhlas tanpa pamrih, tidak hanya menyumbangkan pemikiran dan tenaga, tetapi juga keuangan pribadi mereka.
Sebagai contoh, Wayan Tiasa mengaku pernah diajak ke Jakarta oleh Ketut Leo untuk bertemu dengan beberapa pejabat terkait masalah Laba Pura, di mana semua biaya transportasi, makan, dan hotel ditanggung oleh Ketut Leo.
Hal senada disampaikan Nyoman Sadru selaku Pengempon Pura Parhyangan Sad Khayangan Segara Penida. Dia mengungkapkan rasa bangga dan bahagia terhadap kedermawanan Ketut Leo dan kakaknya, Made Satria.
Nyoman Sadru menyatakan bahwa adik kakak ini sangat serius dalam membantu masyarakat tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan imbalan. Mereka telah banyak berkorban demi terwujudnya aspirasi dan impian masyarakat.
“Beliau ini memang benar-benar serius, tanpa pamrih, tidak mengharapkan sepeserpun dari warga yang dibantu. Beliau-beliau itu banyak berkorban demi terwujudnya aspirasi, impian-impian masyarakat,” katanya. (kbs)