Foto: Kader Golkar yang juga menjabat sebagai Wasekjen DPP MKGR, Dewa Made Widiasa Nida.
Denpasar, KabarBaliSatu
Jelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Bali yang akan digelar dalam waktu dekat, suhu politik internal partai berlambang pohon beringin mulai memanas. Dua nama mencuat sebagai kandidat kuat untuk memimpin Golkar Bali periode 2025-2030: I Nyoman Sugawa Korry dan Gde Sumarjaya Linggih alias Demer.
Dukungan politik mulai mengalir. Salah satunya datang dari Dewa Made Widiasa Nida, kader Golkar yang kini menjabat sebagai Wasekjen DPP MKGR. Ia secara terang-terangan menyebut Demer sebagai sosok paling tepat untuk mengemban posisi Ketua DPD Golkar Bali.
“Untuk bisa bersaing dengan partai penguasa seperti PDIP yang kini dikomandoi Gubernur Wayan Koster, Golkar perlu figur kuat yang memiliki posisi strategis di panggung politik nasional,” ujar Dewa Nida.
Menurutnya, pengalaman dan rekam jejak politik Demer yang telah duduk lima periode sebagai anggota DPR RI menjadi nilai lebih yang tak bisa diabaikan. “Ia bukan hanya punya jam terbang tinggi, tapi juga relasi politik yang luas baik di Bali maupun pusat,” tambahnya.
Sebaliknya, kepemimpinan Sugawa Korry dinilai melemahkan posisi Golkar di Bali. Hasil Pemilu 2024 menjadi sorotan: Golkar yang selama ini stabil di peringkat dua perolehan kursi DPRD Provinsi Bali harus turun ke posisi ketiga. Tak hanya itu, jumlah kursi di DPR RI dari Dapil Bali pun menyusut, dan mayoritas calon kepala daerah yang diusung Golkar mengalami kekalahan.
“Ini realitas yang harus diterima. Di bawah kepemimpinan Sugawa, Golkar gagal mencetak kemenangan. Bahkan, ia tak mampu mengelola dinamika internal partai dengan baik,” tegas Dewa Nida.
Dewa juga menyoroti fakta bahwa Sugawa saat ini tidak memegang jabatan politik apa pun. Setelah gagal dalam pencalonan DPR RI dan juga dalam Pilkada Buleleng 2024, ia dinilai seharusnya bersikap legowo dan memberi ruang regenerasi kepemimpinan di internal partai.
“Sudah saatnya Sugawa introspeksi dan memberi kesempatan kepada kader yang lebih muda, lebih enerjik, dan punya jejaring politik luas seperti Demer,” katanya.
Sugawa Korry kini berusia 68 tahun, sementara Demer belum genap 60. Bagi Dewa Nida, ini soal kesiapan fisik, semangat, dan konektivitas politik yang dibutuhkan Golkar untuk bangkit menghadapi Pemilu 2029. Ia pun menyarankan agar Sugawa mengambil peran sebagai sesepuh partai, memberikan dukungan moral bagi kepemimpinan baru yang lebih progresif.
“Golkar Bali butuh energi baru untuk menghadapi tantangan politik ke depan. Jika ingin kembali berjaya, maka momentum Musda ini harus dimenangkan oleh mereka yang punya kapasitas, legitimasi, dan strategi matang,” pungkas Dewa. (kbs)