Foto: Viral Video Koster Promosi Motor Murah Rp 500 Ribu, Pemprov Tegas: Itu Hoaks Berteknologi AI!
Denpasar, KabarBaliSatu
Sebuah video yang menampilkan Gubernur Bali Wayan Koster mempromosikan motor murah seharga Rp 500 ribu ramai beredar di media sosial. Dalam video tersebut, Gubernur Koster tampak seolah-olah mengajak warga Bali membeli motor Scoopy lengkap dengan narasi meyakinkan.
Namun setelah ditelusuri, video tersebut dipastikan palsu alias hoaks. Gerakan tubuh, bibir, dan suara dalam video itu telah direkayasa menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang disalahgunakan. Akun yang mengunggahnya, @wayan.koster2 di TikTok, juga bukan akun resmi milik Gubernur Bali.
Narasi dalam video tersebut menyebut:
“Halo saya Wayan Koster selaku Gubernur Bali, pemberitahuan kepada seluruh warga Bali siapa saja yang belum mempunyai motor atau ingin motor baru silahkan untuk pesan motor murahnya. Harganya hanya Rp 500 ribu tidak bisa bayar di tempat. Pengiriman hari ini juga, surat-surat lengkap bisa isi nama sendiri, terima kasih”
Sekilas terdengar meyakinkan, padahal seluruh kontennya fiktif dan berbahaya.
Pemerintah Provinsi Bali langsung mengeluarkan klarifikasi resmi melalui akun Instagram @pemprov_bali. Dalam unggahan itu ditegaskan bahwa video tersebut adalah hasil rekayasa digital yang tidak mencerminkan ucapan atau kebijakan resmi Gubernur Koster.
Klarifikasi Pemprov Bali:
“Telah terjadi penyebaran hoaks dari akun TikTok @wayan.koster2 yang menampilkan video Gubernur Bali Wayan Koster dengan isi suara yang bukan Bapak Gubernur. Mohon agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isi konten tersebut dan berhati-hati dalam bermedia sosial,” begitu tulis akun Instagram Pemprov Bali.
Kejadian ini menjadi alarm serius di tengah derasnya arus digital. Teknologi AI kini bisa digunakan untuk memalsukan wajah dan suara tokoh publik secara meyakinkan. Pemerintah pun mengajak masyarakat Bali untuk lebih cerdas bermedsos, selalu verifikasi sumber informasi, dan tidak mudah terprovokasi oleh konten manipulatif. (kbs)
Ingat: Jangan asal percaya, cek dulu kebenarannya!