Foto: Ratusan perawat berebutan foto bersama dengan Gubernur Bali, Wayan Koster saat acara HUT Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Bali, di Denpasar, (23/3/2025).
Denpasar, KabarBaliSatu
Di tengah aula Gedung Nari Graha, Renon, Kota Denpasar, ratusan perawat berkumpul. Ada kehangatan yang terasa di udara, bukan hanya karena perayaan ulang tahun ke-52 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Bali, tetapi juga karena sosok yang berdiri di hadapan mereka—Gubernur Bali, Wayan Koster.
Hari itu, Minggu, 23 Maret 2025, Koster tak sekadar hadir sebagai pemimpin. Ia datang membawa harapan, menawarkan gagasan yang bisa mengubah wajah pelayanan kesehatan di Pulau Dewata. Dengan penuh keyakinan, ia memaparkan program satu desa satu perawat dan satu desa satu dokter. Sebuah langkah besar untuk memastikan kesehatan tak lagi menjadi kemewahan, tetapi hak bagi setiap warga, bahkan di pelosok-pelosok desa.
Para perawat menyambut gagasan itu dengan antusias. Tepuk tangan mengiringi setiap kata yang meluncur dari bibir Koster. Ada harapan di mata mereka, ada keyakinan bahwa di bawah kepemimpinan Koster, profesi mereka akan lebih dihargai, pelayanan kesehatan lebih merata, dan masyarakat Bali akan lebih sehat.
Usai berbicara, Koster melangkah ke luar aula, menyusuri pameran kearifan lokal yang tersaji. Aroma lawar menggoda penciuman, pangan lokal tersaji dengan bangga. Namun, bukan hanya sajian khas Bali yang menyambutnya, tetapi juga ratusan perawat yang ingin mengabadikan momen bersama pemimpin mereka.
“Pak Gub, boleh foto bareng?” suara-suara penuh semangat terdengar. Ada yang tersenyum sumringah, ada yang dengan malu-malu mendekat, tetapi semuanya ingin satu hal—mengabadikan kebersamaan ini.
Koster tersenyum lebar, melayani setiap permintaan dengan hangat. Kamera ponsel terangkat tinggi, kilatan cahaya menyala, dan dalam sekejap, swafoto dengan Gubernur menjadi kenangan berharga bagi para perawat.
Tak hanya foto, mereka juga menyampaikan dukungan. “Lima tahun ke depan, kami bersama Bapak,” ujar seorang perawat dengan penuh keyakinan.
Di sisi lain, Ketua DPW PPNI Bali, Dr. I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, menyampaikan rasa terima kasihnya. Baginya, kehadiran Koster di acara ini bukan sekadar formalitas, tetapi bukti kepedulian nyata.
“Kami siap berkolaborasi. Ini bukan sekadar wacana, tapi langkah konkret untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Bali hingga ke tingkat desa,” katanya penuh optimisme.
Hari itu, lebih dari sekadar perayaan ulang tahun, ada semangat yang menyala. Para perawat, garda terdepan kesehatan, kini merasa tak sendiri. Ada seorang pemimpin yang berdiri bersama mereka, mengulurkan tangan, dan berjanji membawa perubahan. (kbs)