Foto: Rapat koordinasi “kick-off” untuk mematangkan persiapan Groundbreaking Pembangunan Tahap I Koridor Proyek Bali Subway.
Denpasar (KabarBaliSatu) –
Di tengah keindahan pagi yang cerah di Denpasar, PJ Gubernur Bali, S.M. Made Mahendra Jaya, memimpin sebuah pertemuan penting yang akan menjadi tonggak sejarah bagi Pulau Dewata. Pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, di Ruang Rapat Gedung Gajah-Jayasabha, ia menggelar rapat koordinasi “kick-off” untuk mematangkan persiapan Groundbreaking Pembangunan Tahap I Koridor Proyek Bali Subway yang dijadwalkan berlangsung pada September mendatang.
Di ruangan yang penuh semangat dan harapan itu, hadir para pemangku kepentingan yang berperan penting dalam proyek ini. Mereka termasuk Kepala Kantor ATR/BPN Provinsi Bali, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, serta perwakilan dari PT. Jamkrida Bali Mandara (Perseroda), PT. Bali Kerti Development Fund Ventura (BDF), dan PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ).
PJ Gubernur, dengan kharismanya yang meneduhkan, mengungkapkan betapa proyek kereta bawah tanah Bali Urban Rail sangat dinantikan oleh masyarakat dan para pelaku pariwisata. Ia menyadari betul bahwa proyek ini akan menjadi jawaban atas masalah kemacetan yang selama ini menjadi momok bagi mobilitas di Bali.
Dalam rapat yang penuh nuansa kekeluargaan dan kebersamaan itu, diputuskan untuk membentuk Tim Teknis yang melibatkan berbagai pihak penting, termasuk Pemerintah Provinsi Bali, Kanwil ATR/BPN, Pemerintah Kabupaten Badung, PT. Jamkrida Bali Mandara (Perseroda), PT. Bali Kerti Development Fund Ventura (BDF), dan PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ). Tim ini akan bekerja dengan gigih membahas semua aspek teknis, mulai dari peraturan hingga perjanjian, demi memastikan proyek berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
PJ Gubernur dengan bijak menginstruksikan agar Tim Teknis segera menyusun daftar periksa dokumen penting untuk memberikan kepastian hukum dan memastikan kelancaran setiap tahapan proyek Subway Bali. Ia berharap penandatanganan Master Agreement bisa terlaksana pada bulan Agustus, diikuti oleh Upacara Ngeruak di Kuta-Badung pada bulan September.
“Saya harap proyek pembangunan koridor yang dilaksanakan secara business to business ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat dan masyarakat Bali, sehingga proyek ini berjalan lancar. Proyek ini diharapkan dapat mendukung pembangunan ekonomi pariwisata Bali dan menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan,” ujar PJ Gubernur dengan penuh harap.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari semua pihak, proyek Subway Bali ini diharapkan akan menjadi mercusuar kemajuan, mengantarkan Bali menuju era baru di mana mobilitas lancar dan pariwisata semakin berkembang. Seperti mentari yang terbit di ufuk timur, harapan dan mimpi akan Bali yang lebih baik pun kini mulai menyingsing. (kbs)