Foto: Gubernur Bali Wayan Koster melepas ribuan pelari dari berbagai negara ASEAN dalam ajang Adhyaksa International Run 2025.
Badung, KabarBaliSatu
Langit masih berselimut kelam ketika ribuan semangat mulai berkumpul di Pulau Peninsula, ITDC Nusa Dua, Bali. Subuh itu, Minggu, 27 April 2025, pukul 05.00 WITA, Gubernur Bali Wayan Koster bersama Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM Intel) berdiri tegap, siap melepas ribuan pelari dari berbagai negara ASEAN dalam ajang Adhyaksa International Run 2025.
Di antara lautan manusia yang berdebar menanti aba-aba start, hadir pula para pejabat tinggi dari jajaran Kejaksaan Agung, para Kepala Kejaksaan Tinggi se-Indonesia, hingga Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto dan Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra serta para tokoh lainnya.
Bukan hanya melepas, Gubernur Koster, putra Sembiran, Buleleng, juga larut dalam semangat pagi itu. Mengenakan kaus olahraga, ia bersama Kepala Kejati Bali, Ketut Sumedana, menuntaskan rute jalan santai sejauh 5 kilometer, berkeliling dari leher Pulau Peninsula, menyusuri kawasan The Nusa Dua, dan kembali ke titik awal. Senyumnya mengembang, seirama langkah penuh semangat ribuan peserta lainnya.
Dalam suasana yang penuh semangat, Koster menekankan pentingnya olahraga sebagai kekuatan membangun masyarakat Bali yang sehat dan bersatu.
“Olahraga ini bukan sekadar adu kecepatan. Ini tentang persaudaraan, kesehatan, dan semangat kita membangun Bali yang kuat dan harmonis,” tegas Koster di hadapan ribuan peserta.
Ajang ini dimulai sejak pukul 04.45 WITA, diawali dengan flag off kategori 21K, disusul kategori 10K pada 05.15 WITA, dan 5K pada 05.30 WITA. Para pelari menyusuri jalur indah dari Bypass Ngurah Rai hingga Benoa Square untuk half marathon, sementara rute 10K membawa mereka menuju Circle K Mumbul dan kembali lagi ke Peninsula.
Tahun ini, Adhyaksa International Run (AIR) kembali hadir dengan tiga kategori yakni 5K, 10K, dan 21K, diikuti oleh 3.100 peserta dari dalam dan luar negeri. Tak hanya lomba lari, Race Village di Peninsula juga diramaikan tarian kecak, Aerobic Dance Cardio, penampilan energik Kelompok Pemuda Koplo (KPK), hingga konser penuh semangat dari band papan atas Indonesia, D’Masiv. Lebih dari 150 penari dan penabuh gamelan dari desa-desa penyangga ikut mempersembahkan budaya Bali di panggung kehormatan.
AIR 2025 bukan sekadar lomba lari. Ia adalah gerakan membawa pesan keadilan, persamaan, sekaligus mengajak semua orang membangun hidup sehat. Dalam setiap langkah yang berpijak di bumi Bali pagi itu, terpatri harapan: untuk hidup yang lebih adil, lebih sehat, dan lebih bermakna. (kbs)