Foto: Gubernur Bali Wayan Koster saat bersama Presiden RI Prabowo Subianto.
Jakarta, KabarBaliSatu
Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik 961 kepala daerah hasil Pilkada 2024 dalam seremoni di Istana Negara, Kamis, 20 Februari 2025. Salah satu sorotan utama adalah pelantikan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Nyoman Giri Prasta, yang akan memimpin Bali hingga 2030.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa para pemimpin yang dilantik adalah representasi kepercayaan rakyat dan simbol demokrasi yang semakin kuat. Momentum ini, kata dia, menandai awal dari babak baru pembangunan daerah yang lebih solid.
Koster-Giri: Kerja Keras, Tegas, dan Lurus
Bagi Bali, pelantikan ini bukan sekadar seremonial. Koster-Giri langsung tancap gas membawa visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali sebagai fondasi utama pembangunan. Koster menegaskan bahwa mereka akan bekerja keras, tegas, dan lurus untuk memastikan Bali tetap berada dalam jalur pembangunan berkelanjutan.
“Tyang harap masyarakat Bali solid mendukung agenda Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan haluan Bali 100 tahun. Tidak ada ruang bagi kepentingan sempit yang bisa menghambat kemajuan,” ujar Koster.
Sebagai pemimpin asli Bali, Koster paham betul bahwa pembangunan harus berjalan dalam satu kesatuan tata kelola. Ia kembali menegaskan prinsip satu pulau, satu pola, satu tata kelola agar kebijakan tidak tumpang tindih dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
Retreat di Magelang, Siap Langsung Eksekusi
Usai pelantikan, Koster-Giri langsung bersiap mengikuti retreat kepala daerah di Akademi Militer Magelang selama sepekan, 21-28 Februari 2025. Program yang digagas Kementerian Dalam Negeri ini bertujuan untuk memperkuat kesiapan kepala daerah agar bisa langsung bekerja melayani rakyat tanpa hambatan.
Setelah retreat, Koster dijadwalkan kembali ke Bali pada 1 Maret 2025. Begitu tiba, ia dan Giri Prasta langsung mengakselerasi program-program prioritas yang telah disusun sejak masa kampanye.
Pelantikan ini menjadi penegasan bahwa era baru Bali telah dimulai. Dengan kepemimpinan Koster-Giri, pembangunan berbasis budaya, adat, dan kesejahteraan rakyat akan terus melaju. Tidak ada ruang untuk perdebatan tak produktif, tidak ada kompromi bagi kepentingan yang menghambat. Saatnya Bali bergerak dalam satu komando, menuju masa depan yang lebih gemilang. (kbs)