Foto: Bendesa Desa Adat Kesiman Denpasar I Ketut Wisna, S.,T, M.M.
Denpasar, KabarBaliSatu
Denpasar digemparkan oleh unggahan kontroversial akun Facebook Global Dewata Bali yang menyebut Wali Kota Denpasar memiliki sumber daya manusia (SDM) paling rendah di antara 10 kepala daerah di Bali. Postingan ini memicu reaksi beragam dari publik, termasuk dari tokoh adat di Denpasar.
Bendesa Desa Adat Kesiman Denpasar I Ketut Wisna, S.,T, M.M.,mengaku terkejut dan tidak habis pikir dengan postingan tersebut yang secara membabi buta, tanda dasar dan alasan jelas menyebutkan Kota Denpasar memiliki sumber daya manusia (SDM) paling rendah di antara 10 kepala daerah di Bali.
Tokoh adat yang akrab disapa Jero Wisna itu mengungkapkan keprihatinannya terhadap pernyataan tersebut. Menurutnya, Kota Denpasar di bawah kepemimpinan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara telah menunjukkan perkembangan pesat sebagai kota kreatif berwawasan budaya, sehingga klaim dalam unggahan tersebut dinilai tidak berdasar.
“Sangat prihatin terhadap pernyataan tersebut. Karena apa? Karena kita yang tahu sendiri bagaimana perkembangan kota Denpasar itu sebagai kota kreatif berwawasan budaya,” kata Jero Wisna saat dihubungi Selasa 11 Maret 2025.
Ketua Umum Forum Komunikasi (Forkom) Taksu Bali itu juga menyoroti kondisi pasca-pandemi COVID-19, di mana keterbatasan anggaran menjadi tantangan bagi berbagai daerah, termasuk Denpasar. Namun, setelah pandemi, Denpasar menunjukkan peningkatan bertahap dalam berbagai aspek pembangunan.
“Dan tentunya kita tahu pasca COVID itu kan, kita tahu kondisi bagaimana anggaran segala macemnya itu kondisi minim. Nah, Astungkara dalam perjalanan setelah pasca COVID itu ada suatu peningkatan-peningkatan,” jelasnya.
Selain itu, Jero Wisna juga menekankan bahwa banyak infrastruktur di Denpasar yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Terdapat regulasi yang harus dipenuhi sebelum melakukan perbaikan, sehingga tidak semua permasalahan, seperti jalan rusak, bisa langsung ditangani oleh pemerintah kota.
“Dan itu ada regulasi-regulasi yang harus kita penuhi, tidak semata-mata ada jalan rusak kita langsung bisa perbaiki, tidak bisa. Karena ada regulasi-regulasinya seperti itu,” ungkap mantan calon Anggota DPD RI Perwakilan Bali itu.
Sekali lagi Jero Wisna mengungkapkan keprihatinannya terhadap unggahan kontroversial akun Facebook Global Dewata Bali. Dia menilai dukungan Wali Kota Jaya Negara terhadap kegiatan adat dan budaya juga menjadi salah satu bukti kepemimpinannya. Hal ini terlihat dari besarnya dukungan masyarakat, yang tercermin dalam perolehan suara Jaya Negara saat terpilih kembali sebagai Wali Kota Denpasar dengan 74 persen suara, bahkan angka tertinggi di Bali.
Program-program yang dirancang ke depan pun diharapkan semakin memperkuat pembangunan dan penataan Kota Denpasar, sekaligus berkontribusi terhadap kemajuan Bali secara keseluruhan.
“Dan program-program beliau yang untuk ke depan ini yang luar biasa, bagaimana juga membangun Bali ini melalui Denpasar, menata kota Denpasar, tentunya lebih baik,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya akun Facebook Global Dewata Bali yang membuat postingan nyleneh, menggelitik bahkan memicu amarah sebagian netizen dengan menyebut diantara 10 kepala daerah di Bali, Walikota Denpasar memiliki SDM paling rendah.
“10 KEPALA DAERAH DI BALI, WALIKOTA DENPASAR MEMILIKI SDM PALING RENDAH,” tulis akun Facebook Global Dewata Bali pada Senin 10 Maret 2025.
Melalui akun Fecebook-nya, Jaya Negara juga tampak merespon langsung postingan tersebut. A Jaya Negara sendiri menanggapi isu ini dengan sikap tenang dan dewasa. Alih-alih membela diri atau malah menyerang balik, Jaya Negara menunjukkan kedewasaan dengan mengakui kekurangannya. Bahkan Jaya Negara mengakui dirinya hanya berlatar belakang pendidikan strata satu (S-1) atau bergelar sarjana.
Namun walaupun hanya seorang sarjana, Jaya Negara tentu dibantu oleh para pimpinan Organisai Perangkat Daerah (OPD) yang banyak menamatkan pendidikan magister (S-2) bahkan ada yang doktor (S-3). Jaya Negara lantas memuji para pimpinan OPD di Pemkot Denpasar semuanya handal sehingga program-program Pemkot Denpasar banyak yang berprestasi di tingkat nasional.
“Matur Suksma … tty mmg banyak kekurangan titel wantah s1 .. dan Nike 5 tahun baru tamat… AstungkAre ring Denpasar para pimpinan OPD tty handal sehingga banyak program kota Denpasar selalu prestasinya Nasional , dumogi kenak Rahayu ,” tulis Jaya Negara mengomentari postingan Global Dewata Bali. (kbs)