BerandaDaerahTransformasi Bali ala Gubernur Koster: Dari Penataan Pura Besakih hingga Bangun 17...

Transformasi Bali ala Gubernur Koster: Dari Penataan Pura Besakih hingga Bangun 17 Gedung SMA/SMK Baru

Foto: Pembangunan Strategis Gubernur Bali Wayan Koster.

Denpasar, KabarBaliSatu

Lima tahun memimpin Bali, Wayan Koster tak hanya bicara janji—ia bicara bukti. Di tengah hingar-bingar politik dan tantangan pandemi, ia menjawab dengan kerja konkret yang mengubah wajah Pulau Dewata dari ujung selatan hingga pelosok utara.

Langkah awalnya mencolok: menata ulang Kawasan Suci Pura Agung Besakih, jantung spiritual umat Hindu Bali. Dari kawasan yang semrawut dan nyaris tak terurus, Besakih kini menjelma jadi tempat ibadah yang tertib, bersih, dan ramah pengunjung. Proyek ini sempat dicibir, tapi hasilnya kini menutup mulut para pengkritik.

Baca Juga  Bupati Satria Targetkan RS Gema Santi Naik Kelas Jadi Tipe C, Nusa Penida Butuh Layanan Kesehatan Selevel Destinasi Dunia

Tak berhenti di sana, Koster meretas keterisolasian wilayah lewat shortcut Mengwi–Singaraja—jalan pintas strategis yang mempercepat mobilitas Badung–Buleleng. Proyek yang sebelumnya hanya jadi wacana kini telah diaspal nyata.

Visi jangka panjangnya tampak pada pembangunan Turyapada Tower di Buleleng. Tak sekadar menara siaran digital, ini adalah simbol kebangkitan Bali Utara yang selama ini tertinggal. Di era Koster, pembangunan tak lagi berkutat di Bali Selatan saja.

Bendungan Sidan dan Tamblang dibangun demi menjamin ketahanan air Bali masa depan. Koster menyadari: pariwisata penting, tapi ketahanan sumber daya jauh lebih strategis.

Baca Juga  Gubernur Koster Tegas! Desa Adat Tak Bisa Kelola Sampah Terancam Sanksi

Di sektor pendidikan, 17 gedung baru SMA/SMK Negeri hadir dalam waktu singkat. Ini bukan proyek biasa, tapi jawaban konkret atas antrean panjang siswa yang berebut masuk sekolah negeri.

Sektor budaya pun tak dilupakan. Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung dibangun di atas lahan eks-galian C, menjelma sebagai proyek monumental yang mencerminkan keberanian politik untuk menciptakan warisan sejarah.

Transportasi laut diperkuat lewat tiga pelabuhan baru: Sanur, Sampalan, dan Bias Munjul. Dibangun serentak, ketiganya mencerminkan gaya kerja cepat dan terukur.

Tak kalah ambisius, Jalan Tol Jagat Kerthi Bali dan pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai Maritime Tourism Hub sedang disiapkan. Ini bukan sekadar proyek, tapi fondasi bagi Bali baru yang lebih inklusif dan tangguh.

Baca Juga  HIPMI Bali Siapkan Generasi Muda untuk Hadapi Bonus Demografi dengan Kewirausahaan

Semua ini terjadi bukan karena dana melimpah, melainkan karena keberanian mengambil keputusan besar. Di bawah Koster, kepemimpinan bukan soal pencitraan, tapi soal menepati janji lewat karya.

Koster telah membalik narasi politik Bali: dari retorika menjadi realita, dari wacana menjadi pembangunan. Sebuah catatan kerja keras yang—suka atau tidak—telah mengukir sejarah baru bagi Pulau Dewata. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini