Foto: Para pelajar antusias mengikuti Parade Ngebek Sate Massal yang digelar Selasa (29/4/2025), persembahan spesial dalam Festival Semarapura ke-7.
Klungkung, KabarBaliSatu
Sore itu, langit Semarapura seolah ikut bersuka cita. Di pelataran Monumen Ida Dewa Agung Jambe, asap mengepul pelan dari puluhan tungku yang berjejer rapi. Aroma sate khas Bali menari di udara, mengundang siapa pun yang lewat untuk berhenti, mencium, lalu tersenyum.
Sebanyak 60 pelajar dari seluruh SMP se-Klungkung Daratan mengambil peran penting dalam kisah ini. Dengan tangan-tangan kecil yang lincah, mereka melilitkan luluh sate ke tusuk bambu, lalu memanggangnya di atas bara yang menyala. Mereka tidak sekadar membakar sate, mereka membakar semangat, mengenalkan warisan kuliner leluhur kepada dunia.
Inilah Parade Ngebek Sate Massal yang digelar Selasa (29/4/2025), persembahan spesial dalam Festival Semarapura ke-7 yang bertepatan dengan peringatan Hari Puputan Klungkung ke-117 dan HUT Kota Semarapura ke-33.
Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, yang akrab disapa Tjok Surya membuka kegiatan ini dengan penuh semangat. Ia menyampaikan apresiasi mendalam atas kreativitas para pelajar dan guru.
“Ini bukan hanya tentang memasak, ini tentang mengenal diri dan akar budaya. Ke depan, mari kita adakan mebat massal agar anak-anak kita makin cinta masakan tradisional Bali,” ucapnya penuh harap.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Klungkung, I Ketut Sujana, menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya soal makanan. Ini adalah jembatan untuk mempererat kebersamaan antar pelajar, sembari menjaga denyut hidup kuliner lokal. Setiap sekolah membawa dua kilogram luluh sate, dan proses melilit hingga membakarnya dilakukan langsung di tempat, sederhana, namun penuh makna.
Parade ini semakin hidup dengan penampilan fragmen petopengan “Sudna Upasunda” dari sanggar Wimala Kerti, Desa Gunaksa. Seni dan rasa menyatu, mengalirkan kehangatan yang meresap hingga ke hati para pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara yang turut larut dalam suasana.
Semarapura tak hanya merayakan hari jadi, ia merayakan kehidupan. Dengan sate, tawa anak-anak, dan semangat yang tak pernah padam. (kbs)