Foto: Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa usai memimpin upacara peringatan HUT ke-237 Kota Denpasar di Lapangan Lumintang, Denpasar, Kamis (27/2/2025).
Denpasar, KabarBaliSatu
Gubernur Bali Wayan Koster tak main-main dalam membangun infrastruktur. Lewat program Infrastruktur Bali Ngider Bhuwana, ia menargetkan pemerataan pembangunan agar Bali setara dengan negara-negara Eropa.
Tak sekadar mengurai kemacetan, proyek ini juga diyakini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Demi mewujudkan visi tersebut, Pemprov Bali secara bertahap mengalokasikan dana sekitar Rp 5 triliun untuk proyek infrastruktur Bali Ngider Bhuwana termasuk di dalamnya pembangunan banyak ruas jalan baru.
Fokusnya? Pemerataan pembangunan infrastruktur dan mengurai simpul-simpul kemacetan terutama di Denpasar dan Badung, yang selama ini jadi pusat aktivitas ekonomi dan pariwisata.
“Supaya tidak macet total lagi,” tegas Koster usai memimpin upacara peringatan HUT ke-237 Kota Denpasar di Lapangan Lumintang, Denpasar Kamis (27/2/2025).
Baru sepekan menjabat periode kedua, Koster langsung tancap gas. Ia menjelaskan bahwa anggaran itu akan dikerjakan melalui sinergi antara Pemprov Bali, Pemkab Badung, dan Pemkot Denpasar. Selain jalan, akan dibangun pula gedung parkir di Sanur serta jalur khusus menuju Pelabuhan Sanur.
Rencana besar ini mulai dieksekusi pada 2026. Sejumlah proyek strategis pun telah disiapkan, seperti pembangunan jalan baru yang menghubungkan Sunset Road ke Mahendradatta, Gatot Subroto Barat ke Canggu, serta underpass di Ahmad Yani dan Tohpati. Simpang Akasia juga akan terhubung ke Padang Galak lewat jalur baru.
Bali tak hanya butuh jalan yang lebih lebar, tapi juga infrastruktur berkualitas tinggi. Koster ingin memastikan konektivitas antarkabupaten semakin lancar, seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Pulau Dewata. (kbs)