Foto: General Manager beserta managemen PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali menyempatkan foto bersama dengan Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali beserta pengurus seusai Audensi.
Denpasar (KabarBaliSatu)
PT PLN (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kelancaran acara internasional dengan memperkuat kolaborasi bersama Majelis Desa Adat (MDA) Bali. Kali ini, fokus utama mereka adalah memastikan suksesnya penyelenggaraan Indonesia – Africa Forum (IAF) 2024 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 1-3 September 2024.
Dalam kunjungan kerjanya ke kantor MDA pada Jumat (23/08), General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Gede Agung Sindu Putra, menyampaikan pentingnya sinergi antara PLN dan masyarakat Bali dalam menjaga keandalan pasokan listrik selama acara tersebut. Salah satu ancaman terbesar yang dihadapi adalah layang-layang yang tersangkut di jaringan Transmisi 150 KV dan Distribusi 20 KV PLN, yang dapat mengakibatkan gangguan listrik.
“Kami telah menyiapkan empat lapis pengamanan jaringan listrik untuk mendukung IAF 2024. Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada partisipasi masyarakat dalam menjaga jaringan PLN dari potensi gangguan, terutama yang disebabkan oleh layang-layang,” ungkap Sindu.
Empat lapis pengamanan yang dimaksud Sindu mencakup suplai utama dari jaringan PLN, uninterruptible power supply (UPS) milik PLN, penyediaan genset, dan genset dari pelanggan. Meski pengamanan ini sudah dipersiapkan dengan matang, Sindu menekankan bahwa dukungan masyarakat tetap krusial. Ia berharap selama acara berlangsung, masyarakat dapat menahan diri untuk tidak bermain layang-layang.
Ketua MDA Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, yang menyambut kunjungan PLN ini, menyatakan dukungannya penuh terhadap langkah PLN demi menjaga nama baik Indonesia sebagai tuan rumah. “Listrik adalah kunci kelancaran IAF 2024, dan kita semua harus berperan serta dalam menjaga stabilitasnya,” ujar Ida Panglingsir.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat Bali untuk menghentikan aktivitas bermain layang-layang selama IAF berlangsung, sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa berbagai institusi, termasuk TNI, kepolisian, Dishub, Polisi Pamong Praja, dan seluruh desa adat akan dilibatkan untuk memastikan tidak ada gangguan listrik yang disebabkan oleh layang-layang.
“Pada tanggal 1-3 September nanti, kami mohon masyarakat Bali untuk tidak bermain layang-layang,” pungkasnya dengan tegas.
Dengan kolaborasi yang solid antara PLN dan masyarakat, diharapkan IAF 2024 dapat berjalan lancar dan memberikan kesan positif bagi para peserta internasional yang hadir di Bali. (kbs)