Foto : Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Labuan Bajo, KabarBaliSatu
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, angkat bicara soal wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dengan nada tegas, ia menyebut usulan tersebut tak berdasar dan hanya memperkeruh suasana politik nasional pasca-Pemilu 2024.
“Kalau tidak ada skandal besar yang tak terbantahkan, untuk apa bicara pemakzulan? Tidak ada angin, tidak ada hujan, lalu tiba-tiba muncul wacana seperti itu. Ini hanya bikin suasana makin tidak nyaman dan tidak kondusif,” ujar Paloh usai membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW NasDem Provinsi NTT di Golo Mori Convention Center, Labuan Bajo, Kamis (8/5/2025).
Menurut Paloh, upaya pemakzulan bukan perkara sepele. Konstitusi, kata dia, harus dijaga dan dihormati bersama, bukan dijadikan alat manuver politik karena alasan subjektif.
“Pemilu baru saja selesai. Jangan kita buru-buru menciptakan kegaduhan baru. Sikap NasDem jelas: kita bukan partai yang bermain di ranah suka atau tidak suka secara personal, tapi bagaimana menjaga tatanan demokrasi dan konstitusi yang sehat,” tegasnya.
Isu pemakzulan Gibran muncul usai beredarnya surat terbuka yang ditandatangani ratusan purnawirawan TNI, termasuk 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel. Di antaranya terdapat nama-nama besar seperti Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal (Purn) Hanafie Asnan, dengan Jenderal (Purn) Try Sutrisno turut memberikan restu.
Namun bagi Paloh, suara-suara seperti itu harus tetap berpijak pada akal sehat dan bukti kuat. “Kalau hanya berdasarkan ketidaksukaan atau spekulasi, bangsa ini bisa kehilangan arah,” tutupnya.(kbs)