Foto : Bupati Klungkung, I Made Satria dan Wakil Bupatu Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra memimpin langsung rapat percepatan Pembangunan Pelabuhan Pesinggahan Senin (5/5/2025).
Klungkung, KabarBaliSatu
Di balik meja rapat yang hangat di ruang Widya Mandala, Kantor Bupati Klungkung, Senin (5/5/2025), sebuah langkah strategis mulai disusun. Bupati Klungkung I Made Satria, bersama Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra dan Sekda Anak Agung Gede Lesmana, memimpin langsung rapat percepatan pembangunan Pelabuhan Pesinggahan, Kecamatan Dawan.
Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi simbol keberanian memutus sekat ketimpangan antara daratan Klungkung dan kepulauan Nusa Penida. Pelabuhan Pesinggahan dirancang bukan sebagai proyek biasa, melainkan sebagai counterbalance Pelabuhan Mentigi, menjadi simpul mobilitas yang adil dan setara bagi seluruh rakyat Klungkung.
“Pelabuhan ini adalah prioritas. Kita ingin wujudkan harga yang sama, pembangunan yang merata, dan kehidupan yang setara bagi warga daratan maupun kepulauan. Jangan ada lagi Klungkung dua wajah,” tegas Bupati Satria dengan nada penuh tekad.
Namun sebelum ekskavator bekerja, pondasi administrasi harus dibereskan. Lahan minimal 3 hingga 5 hektar harus jelas statusnya. Bupati Satria pun mendorong Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan untuk segera menuntaskan koordinasi dengan Kantor Pertanahan. Sertifikasi lahan bukan pilihan, tapi prasyarat mutlak.
Di sisi lain, Feasibility Study yang dibuat tahun 2017 dianggap usang. Dinas Perhubungan diminta segera merevisi FS tersebut agar sesuai dengan konsep pelabuhan pengumpan regional yang lebih progresif. Perubahan RTRW pun tak bisa ditawar, semua harus diselaraskan.
Wakil Bupati Tjokorda Surya bahkan menegaskan pentingnya pembentukan task force. “Harus jelas siapa kerjakan apa. Kita butuh gerak cepat. Ini bukan proyek biasa, ini gerbang menuju keadilan pembangunan dan peningkatan PAD,” ujarnya lugas.
Dari balik dinamika birokrasi, terlihat sebuah arah baru sedang digambar: Klungkung yang tidak hanya tumbuh, tapi juga tumbuh bersama.
Apakah langkah ini akan membuka jalan emas bagi integrasi wilayah Klungkung secara menyeluruh? Waktu dan konsistensi para pemimpin akan menjawabnya.(kbs)