Foto: Pelantikan DPD APJI Bali Meriahkan Sunday Food Market, Kuliner Tradisional hingga Internasional.
Denpasar, KabarBaliSatu
Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (DPD APJI) Provinsi Bali periode 2024–2029 bakal digelar meriah pada Minggu (15/6) di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali. Tak sekadar seremoni, agenda ini menjadi panggung strategis untuk mengonsolidasikan peran APJI dalam peta besar kuliner nasional, sekaligus memperkuat posisi Bali sebagai episentrum kearifan pangan lokal di tengah arus modernisasi.
Pelantikan yang menghadirkan Ketua Umum DPP APJI Tashya Megananda Yukki ini akan dirangkaikan dengan Talkshow bertajuk “Sinergi APJI Bersama Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis”. Agenda ini menegaskan posisi APJI sebagai mitra strategis pemerintah, terutama dalam program prioritas nasional di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto: Makan Bergizi Gratis (MBG).
Istri Gubernur Bali sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, turut hadir sebagai keynote speaker membawakan materi “Eksistensi Kearifan Lokal Makanan Lokal di Tengah Terpaan Modernisasi”. Dalam kapasitasnya, Putri Koster selama ini dikenal aktif mempromosikan kuliner tradisional Bali dan pemberdayaan UMKM perempuan berbasis pangan lokal.
Ketua DPD APJI Bali, I G.A. Agung Inda Trimafo Yudha alias Gek Inda, menyebut pelantikan ini akan dikemas meriah dalam format Sunday Food Market—gelaran kuliner dari 25 tenant yang mewakili UMKM lokal hingga restoran kelas atas. Pengunjung akan dimanjakan dengan ragam sajian dari seluruh pelosok nusantara: dari jajan pasar, olahan mie, nasi, hingga fusion food kelas hotel bintang lima.
Setiap kabupaten/kota se-Bali juga akan membuka stan tersendiri, memperlihatkan identitas kuliner masing-masing daerah. Kehadiran bintang Master Chef Indonesia 2025 dipastikan akan menambah daya tarik acara yang pengunjungnya diundang secara terbatas melalui voucher khusus.
“Kami ingin pelantikan ini jadi ajang perkenalan bukan hanya pengurus, tapi juga kekuatan kuliner Bali secara utuh. Ini bisa menjadi tradisi tahunan yang menopang geliat usaha jasa boga di Bali,” ujar Gek Inda.
Gek Inda menegaskan bahwa APJI Bali tak hanya bermain di dapur komersial, tapi juga dalam arena kebijakan nasional. Salah satunya adalah keterlibatan aktif APJI dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) lewat pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), yang disiapkan untuk mengelola dapur umum di seluruh Indonesia.
Dari target nasional 30.000 SPPI, wilayah Bali-Nusra akan menyumbang 1.400 peserta. Mereka akan mengikuti pelatihan intensif tiga bulan di bawah pembinaan TNI, di antaranya di Rindam IX/Udayana Tabanan dan Buleleng.
“APJI Bali telah melatih 35 trainer khusus untuk SPPI. Para peserta akan mendapat pelatihan soal penyajian makanan selama delapan hari sebagai bagian dari pendidikan dasar untuk menjadi Komponen Cadangan (Komcad),” jelas Gek Inda, didampingi Ketua Panitia yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi, Hukum, dan Keanggotaan, I G.A. Mas Seri Lestari.
Di panggung nasional, APJI juga menunjukkan tajinya. Pada Rakernas IX APJI Tahun 2025, asosiasi ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) lewat sajian spektakuler: 500 varian sambal khas Nusantara. Capaian ini bukan sekadar prestise, tapi bentuk nyata dari komitmen APJI dalam merawat kekayaan kuliner tradisional sebagai bagian dari identitas bangsa.
Pelantikan DPD APJI Bali 2024–2029 tak sekadar pergantian kepengurusan. Ia adalah bagian dari narasi besar: memperkuat kedaulatan pangan lokal, memperluas peran perempuan dalam ekonomi, dan menyelaraskan gerakan UMKM dengan program nasional. Dari dapur ke panggung politik, kuliner Bali kembali menunjukkan bahwa ia bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang arah. (kbs)