Foto: Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par), hadir langsung didampingi Kabag Pemkesra dan Prokopim, menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap pelestarian adat dan tradisi masyarakat.
Karangasem, KabarBaliSatu
Suasana khidmat menyelimuti Pura Dadia Pasek Sibang Macang, Selasa (20/8), saat umat melaksanakan upacara Dewa Yadnya. Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par), hadir langsung didampingi Kabag Pemkesra dan Prokopim, menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap pelestarian adat dan tradisi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Gus Par menyerahkan dana punia secara simbolis yang diterima oleh Manggala Karya, I Made Pasek. Penyerahan ini bukan hanya bentuk dukungan materi, melainkan juga wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kelangsungan budaya dan spiritualitas masyarakat Karangasem.
“Karangasem adalah tanah yang kaya akan warisan budaya dan tradisi leluhur. Sudah menjadi kewajiban kami di pemerintah daerah untuk ikut menjaga dan melestarikan. Kehadiran saya di sini adalah bagian dari komitmen itu, karena adat dan agama adalah pondasi kehidupan masyarakat kita,” ujar Gus Par.
Bupati yang dikenal dekat dengan masyarakat ini menekankan pentingnya menjaga keharmonisan antara pembangunan fisik dan spiritual. Menurutnya, pembangunan tidak boleh hanya diukur dari infrastruktur, tetapi juga dari upaya menjaga identitas budaya yang diwariskan turun-temurun.
“Pembangunan harus berjalan seimbang. Infrastruktur memang penting, tetapi tanpa akar budaya dan spiritualitas, kita akan kehilangan jati diri. Karena itu, kami akan terus mendukung pelaksanaan yadnya, upacara, maupun kegiatan adat lainnya di seluruh Karangasem,” tambahnya.
Manggala Karya, I Made Pasek, menyampaikan terima kasih atas dukungan Bupati dan pemerintah daerah. “Kami merasa bangga dan berterima kasih atas perhatian Bupati Gus Par. Kehadiran beliau memberi semangat bagi kami untuk terus melaksanakan yadnya dengan tulus ikhlas,” ujarnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum mempertegas peran pemerintah daerah dalam merawat nilai-nilai kearifan lokal. Bupati Gus Par menutup dengan harapan agar masyarakat Karangasem tetap bersatu, menjaga harmoni, serta terus melestarikan adat dan budaya yang menjadi kekuatan daerah. (kbs)