Foto: Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, hadir mewakili Bupati Klungkung dalam acara Percepatan Pelaksanaan Gerakan Bali Bersih Sampah (GBBS) yang digelar di Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Jumat (11/7).
Gianyar, KabarBaliSatu
Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, hadir mewakili Bupati Klungkung dalam acara Percepatan Pelaksanaan Gerakan Bali Bersih Sampah (GBBS) yang digelar di Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Jumat (11/7). Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah konkret dalam mengimplementasikan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.
Acara yang dipimpin langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, para Bupati/Walikota se-Bali, serta Kepala Desa, Lurah, dan Jero Bendesa Adat se-Bali.
Dalam arahannya, Gubernur Koster menegaskan bahwa masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama dan harus diselesaikan dari hulu, yakni dari sumbernya langsung.
“Sampah harus ditangani sejak dari rumah tangga, dusun, banjar, hingga desa adat. Tidak bisa kita terus-menerus mengandalkan TPA. Kuncinya adalah perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat serta percepatan aksi dari semua pemangku kepentingan,” tegas Koster.
Ia juga meminta seluruh jajaran pemerintahan, baik provinsi maupun kabupaten/kota, untuk bekerja secara cepat, kreatif, dan tuntas demi mencapai target-target pembangunan lingkungan hidup yang telah ditetapkan dalam periode 2025–2030.
Tjok Surya: Klungkung Siap Bergerak dari Akar Rumput
Menanggapi arahan tersebut, Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra menyampaikan bahwa Pemkab Klungkung menyambut baik langkah Gubernur Bali dan berkomitmen untuk mempercepat pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis sumber.
“Klungkung sudah memiliki fondasi gerakan lingkungan yang kuat, termasuk lewat program TPST desa dan penguatan peran desa adat. Namun tantangannya sekarang adalah mempercepat eksekusi hingga ke tingkat banjar dan rumah tangga,” ujar Tjok Surya.
Ia menambahkan bahwa Klungkung akan segera melakukan konsolidasi lintas sektor, termasuk menyusun peta jalan pelaksanaan GBBS secara rinci untuk seluruh desa dan kelurahan di wilayahnya.
“Kami akan dorong agar desa-desa adat, kepala dusun, dan tokoh masyarakat benar-benar dilibatkan secara aktif. Ini bukan hanya soal regulasi, tapi soal gerakan moral bersama,” tegasnya.
Menurut Tjok Surya, pendekatan budaya dan spiritualitas lokal akan tetap menjadi fondasi utama dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan pelestarian lingkungan.
Gerakan Kolektif Menuju Bali Bersih Sampah
GBBS sendiri merupakan bagian dari langkah terintegrasi Pemerintah Provinsi Bali untuk mendorong pengelolaan sampah yang holistik, mulai dari pemilahan, pengangkutan, hingga pengolahan di tingkat paling dasar masyarakat. Program ini juga mengintegrasikan desa adat sebagai bagian dari garda terdepan dalam menjaga lingkungan Bali yang bersih dan suci.
Dengan hadirnya seluruh pemimpin daerah se-Bali, pertemuan di Pura Samuan Tiga ini menjadi momentum konsolidasi komitmen untuk menyatukan kekuatan politik, adat, dan birokrasi dalam menyukseskan Gerakan Bali Bersih Sampah.
“Kita tidak hanya membersihkan lingkungan, tapi juga membersihkan pola pikir kita tentang sampah,” pungkas Tjok Surya. (kbs)