Foto: Bupati Klungkung I Made Satria bersama Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra hadir untuk muspayang sembah bhakti dalam rangkaian Karya Memungkah, Ngenteg Linggih, dan Mapadudusan Agung di Pura Dadia Merajan Tengah, pada Sabtu (20/9/2025) bertepatan dengan rahina Tumpek Landep.
Klungkung, KabarBaliSatu
Suasana religius menyelimuti Desa Adat Cucukan, Kecamatan Klungkung, pada Sabtu (20/9/2025) bertepatan dengan rahina Tumpek Landep. Di hari penuh makna ini, Bupati Klungkung I Made Satria bersama Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra hadir untuk muspayang sembah bhakti dalam rangkaian Karya Memungkah, Ngenteg Linggih, dan Mapadudusan Agung di Pura Dadia Merajan Tengah. Sebelumnya, Bupati Satria juga mengikuti muspayang serangkaian Karya Caru Malik Sumpah di Pura Paibon Pasek Gelgel, Desa Adat Akah.
Dalam kesempatan penuh spiritual itu, Bupati Satria tidak hanya memberikan punia sebagai bentuk dukungan pemerintah, tetapi juga menyampaikan pesan penting kepada masyarakat. Di tengah kondisi cuaca yang sering dilanda hujan lebat, ia mengajak seluruh warga untuk mulat sarira atau introspeksi diri dengan menjaga kebersihan lingkungan. “Saya mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke aliran sungai. Lingkungan yang bersih adalah kunci keselamatan kita bersama,” tegasnya.
Bupati Satria juga menekankan pentingnya memperkuat semangat gotong royong dalam setiap kegiatan adat dan sosial. Menurutnya, kebersamaan dan kerja tulus ikhlas akan menjadi kekuatan utama bagi masyarakat Klungkung untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam yang kerap dipicu cuaca ekstrem. “Hal terpenting, masyarakat harus terus menjaga semangat gotong royong dengan tulus ikhlas sehingga rangkaian prosesi karya ini dapat berjalan lancar dan penuh makna,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Bupati Satria menyampaikan doa dan harapan agar seluruh rangkaian karya di Pura Dadia Merajan Tengah dapat membawa keselamatan dan kesejahteraan bagi krama desa. “Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Klungkung mengucapkan rahajeng ngemargiang karya puniki, dumogi karya memargi antar tur labda karya lan semeton sareng sami ngemolihang kerahayuan,” ungkapnya penuh tulus usai menyerahkan punia.
Bupati Satria menegaskan bahwa menjaga alam dan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga kewajiban bersama sebagai wujud bakti kepada leluhur dan generasi mendatang. “Dengan menjaga kebersihan dan memperkuat gotong royong, kita tidak hanya melindungi diri dari bencana, tetapi juga melestarikan nilai-nilai luhur yang diwariskan nenek moyang,” tutupnya.
Rangkaian karya di Pura Dadia Merajan Tengah berlangsung khidmat, dihadiri pemangku, prajuru desa adat, dan ratusan warga yang turut ngayah, menunjukkan kekuatan budaya dan kebersamaan masyarakat Klungkung. (kbs)