Foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan menghadiri pasar murah bersubsidi, Minggu (20/4) di Banjar Kertasari, Desa Adat Peguyangan.
Denpasar, KabarBaliSatu
Menjelang perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan, Banjar Kertasari, Desa Adat Peguyangan kembali menggelar pasar murah bersubsidi, Minggu (20/4), bertempat di Balai Banjar Kertasari. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.
Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa hadir bersama Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa. Tampak hadir pula Anggota DPRD Provinsi Bali Agung Paramita Anak Agung Istri Paramita Dewi, Ketua Komisi II DPRD Denpasar, I Wayan Sutama, Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara, Lurah Peguyangan, I Gede Sudi Arcana, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Pasar murah yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 18.00 WITA ini melibatkan pelaku UMKM dari wilayah Banjar Kertasari, dengan menyediakan berbagai kebutuhan upakara seperti canang, janur, dupa, bumbu dapur, kue banten, buah, sampian, bahan penjor, patungan daging babi, hingga aneka kuliner. Wawali Arya Wibawa tampak antusias menyambangi satu per satu stand UMKM yang terlibat dalam kegiatan pasar murah yang rutin digelar menjelang Hari Suci Galungan dan Kuningan.
Kelian Banjar Kertasari, I Gusti Ngurah Sardula, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian banjar terhadap krama dan pelaku UMKM lokal. “Pasar murah bersubsidi ini secara khusus menyediakan alat-alat keperluan upacara, sekaligus membantu perputaran ekonomi pelaku usaha mikro,” jelas Sardula
Sardula menambahkan bahwa krama yang berbelanja di pasar murah ini akan mendapatkan keuntungan. “Diantaranya krama mendapat subsidi 10 persen dari nilai belanja. Kedua, setiap krama juga memperoleh voucher belanja gratis senilai Rp 30.000 yang tidak bisa dipindahtangankan,” ujarnya.
Tak hanya itu, panitia juga menyiapkan undian door prize dengan hadiah utama berupa tiga paket patungan babi serta berbagai hadiah menarik lainnya, yang sebagian besar merupakan kontribusi dari UMKM peserta pasar murah. Adapun anggaran subsidi bagi krama bersumber dari kas Banjar Kertasari, sebagai bentuk kepedulian kolektif untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan spiritual dan ekonomi masyarakat.
Wawali Arya Wibawa menyampaikan apresiasi atas inisiatif Kelian Banjar Kertasari yang secara konsisten menyelenggarakan pasar murah. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya membantu meringankan beban warga dalam memenuhi kebutuhan upakara, tetapi juga memberikan ruang bagi pelaku UMKM lokal untuk berkembang, serta mampu memberikan imbas dalam menekan angka inflasi di Denpasar menjelang hari raya besar keagamaan.
“Kami mengapresiasi pelaksanaan pasar murah bersubsidi yang rutin digelar Banjar Kertasari. Kegiatan ini memberikan manfaat ganda, yakni membantu masyarakat memperoleh kebutuhan upakara dengan harga terjangkau, sekaligus mendukung eksistensi UMKM di lingkungan sekitar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arya Wibawa menekankan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat Vasudhaiva Kutumbakam, atau menyama braya, yang menjadi salah satu roh pembangunan di Kota Denpasar. Menurutnya, pasar murah ini menjadi contoh nyata penerapan nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan masyarakat.
“Pasar murah bersubsidi ini sejalan dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam, yakni menyama braya dan gotong royong demi kesejahteraan bersama. Dengan kebersamaan, segala tantangan yang dihadapi masyarakat dapat kita atasi secara kolektif,” tegasnya. (kbs)