BerandaDaerahSTIMI HANDAYANI Dorong Sanur Kauh Jadi Model Desa Wisata Berbasis Budaya

STIMI HANDAYANI Dorong Sanur Kauh Jadi Model Desa Wisata Berbasis Budaya

Foto: STIMI HANDAYANI menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat lewat aksi nyata di Desa Wisata Sanur Kauh, Denpasar Selatan.

Denpasar, KabarBaliSatu

STIMI HANDAYANI menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat lewat aksi nyata di Desa Wisata Sanur Kauh, Denpasar Selatan. Tak sekadar memberikan pelatihan manajemen, mereka juga mengawali kegiatan dengan aksi bersih-bersih di Pantai Mertasari, tepatnya di kawasan Taman Inspirasi Muntig Siokan.

Dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Pendidikan Handayani, Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, SH., M.Hum., ratusan civitas akademika STIMI HANDAYANI turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Selain aksi bersih pantai, digelar pula Focus Group Discussion (FGD) bertema Peningkatan Kapasitas Manajerial Pengelolaan Desa Wisata Sanur Kauh.

“Kampus tak boleh jadi menara gading. Harus hadir dan memberi manfaat nyata. Kami ingin STIMI HANDAYANI benar-benar dirasakan oleh masyarakat Sanur Kauh,” tegas Radendra.

Baca Juga  JB Pelangi Sasar Kelurahan Dauh Puri, Bantu Permudah Masyarakat Pengurusan Dokumen Adminduk

Sanur Kauh sendiri telah menjadi desa binaan resmi STIMI HANDAYANI sejak 2021, menyusul penetapannya sebagai desa wisata oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kolaborasi ini diharapkan terus berkembang untuk mengangkat potensi lokal, terutama dalam bidang pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal.

Ketua STIMI HANDAYANI, Dr. Dra. Ni Ketut Karwini, M.M., menekankan pentingnya sinergi berkelanjutan antara kampus dan desa. Baginya, ini bukan hanya soal pembangunan lokal, tetapi juga ruang belajar langsung bagi mahasiswa dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.

Baca Juga  BPR Kanti NgeLaWar! Kebersamaan BPR Kanti dan Insan Pers: Merajut Sinergi, Menguatkan Kepercayaan

Dukungan pun datang dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII. I Made Adi Kartika Yasa, dari Tim Perencanaan dan Keuangan LLDikti, menilai kerja sama kampus dan desa wisata sebagai langkah strategis memperkuat pemberdayaan masyarakat Bali.

“STIMI HANDAYANI bisa menjadi role model. Kolaborasi seperti ini penting untuk menjaga daya saing desa wisata sebagai wajah budaya Bali di mata dunia,” ujarnya.

Dengan hadirnya perguruan tinggi di tengah masyarakat, diharapkan kapasitas lokal dalam mengelola pariwisata makin kuat—seiring upaya menjaga nilai budaya yang menjadi roh desa-desa Bali. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini