Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di Wantilan Bencingah Agung Desa Adat Tajun, Sabtu (9/8/2025).
Buleleng, KabarBaliSatu
Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, semangat nasionalisme warga Desa Tajun, Kabupaten Buleleng, Bali, dibangkitkan lewat cara yang berbeda. Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, tak hanya menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan, tetapi juga mempersenjatai warga dengan keterampilan digital marketing agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Bertempat di Wantilan Bencingah Agung Desa Adat Tajun, Sabtu (9/8/2025), para peserta mulai dari tokoh masyarakat, perangkat desa, hingga pemuda-pemudi setempat mengikuti acara bertema “Melalui Penguatan UMKM untuk Memperkokoh Empat Pilar Kebangsaan”. Kegiatan ini menghadirkan nuansa berbeda, memadukan penguatan wawasan kebangsaan dengan strategi bisnis modern.
“Empat Pilar Kebangsaan adalah fondasi yang harus kita jaga bersama. Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar slogan, tapi pedoman hidup berbangsa. Kalau ekonomi rakyat kuat lewat UMKM dan digital marketing, persatuan bangsa juga akan semakin kokoh,” tegas Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu.
Dalam paparannya, Demer, yang juga Ketua DPD Golkar Bali, menjelaskan secara rinci makna dan fungsi Empat Pilar Kebangsaan:
- Pancasila– Dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, terdiri dari lima sila yang menjadi pedoman moral dan etika kehidupan berbangsa dan bernegara.
- UUD 1945 – Konstitusi negara yang memuat aturan dasar penyelenggaraan negara, sistem pemerintahan, serta hak dan kewajiban warga negara.
- NKRI – Bentuk negara kesatuan yang mempersatukan ratusan suku, agama, dan budaya dari Sabang hingga Merauke dalam satu wadah berdaulat.
- Bhinneka Tunggal Ika – Semboyan bangsa yang bermakna “berbeda-beda tetapi tetap satu”, menegaskan pentingnya persatuan di tengah keragaman.
Menurut Demer, nilai-nilai tersebut harus terus ditanamkan kepada seluruh lapisan masyarakat, apalagi di era disrupsi digital yang sarat arus informasi.
Tak berhenti di sisi ideologi, Demer juga ingin warga Desa Tajun menjadi pelaku ekonomi digital. Ia menghadirkan praktisi digital marketing Leo Agung Puri Bowo Laksono dan pakar media sosial Gede Bagus Perdana Putra, SE, untuk membagikan tips berjualan online yang efektif.
Peserta dilatih mengoptimalkan media sosial, membuat konten menarik, hingga memahami strategi penjualan agar produk UMKM tak hanya laku di pasar lokal, tapi juga bisa masuk pasar nasional bahkan internasional.
“Kita jangan hanya jadi pembeli di marketplace, tapi juga harus berani jadi penjual. Dengan memanfaatkan teknologi, pasar kita tak terbatas. Dari desa pun bisa go global,” ujar pengusaha sukses asal Desa Tajun, Kabupaten Buleleng itu.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih, Perbekel Desa Tajun Gede Agus Tawan, Perbekel Desa Sembiran, Jro Bendesa/Nyarikan Desa Adat Tajun Made Sumerta, Pimpinan BRI Cabang Buleleng Panji Kurniawan, serta perwakilan STT dan warga dari Desa Mengening, Tamblang, dan Sembiran.
Perbekel Desa Tajun, Gede Agus Tawan, mengapresiasi langkah Demer. “Wawasan Empat Pilar Kebangsaan sangat penting, apalagi menjelang peringatan kemerdekaan. Ditambah pelatihan digital marketing, warga jadi punya bekal untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” katanya.
Sepanjang kegiatan, antusiasme warga terlihat dari banyaknya pertanyaan, diskusi, dan interaksi langsung dengan para narasumber. Mereka berharap sosialisasi serupa bisa terus berlanjut agar desa semakin mandiri, berdaya saing, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan.
Bagi Demer, inilah bentuk nyata sinergi antara penguatan ideologi bangsa dan pemberdayaan ekonomi rakyat. “Kalau rakyatnya kuat, negaranya akan semakin kokoh,” pungkasnya. (kbs)