BerandaDaerahRoadshow Bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Bali, Ketum AMI Supadma Rudana...

Roadshow Bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Bali, Ketum AMI Supadma Rudana Tekankan Peran Strategis Kebudayaan

Dorong Pemkab Tabanan Bangun Museum dan Galeri

Foto: Ketua Umum AMI Putu Supadma Rudana (PSR) bersama Menbud Fadli Zon di Gedung Kesenian Ketut Maria, Kabupaten Tabanan, Jumat (5/9).

Tabanan, KabarBaliSatu 

Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan untuk merealisasikan pembangunan museum dan galeri seni. Dorongan ini disampaikan dalam Temu Wicara Kebudayaan yang digelar di Gedung Kesenian Ketut Maria, Tabanan, Jumat (5/9), bertepatan dengan rangkaian roadshow Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Bali.

Menurut Supadma Rudana, Tabanan memiliki warisan sejarah, seni, dan budaya yang sangat kaya, termasuk tradisi agraris yang kuat, serta deretan seniman dan sastrawan dengan karya mendunia seperti pematung Nyoman Nuarta. Ia menilai museum akan menjadi jawaban dalam menjaga sekaligus memamerkan kekayaan tersebut agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

“Museum bisa menjadi penyimpanan artefak, karya seni, sastra, senjata pusaka keris, alat musik gamelan, hingga hiasan seni lainnya yang lahir dari peristiwa bersejarah di Tabanan. Sementara galeri bisa menjadi ruang untuk menampilkan karya para seniman kontemporer,” ujar Supadma Rudana yang juga President of The Rudana, lembaga yang menaungi Museum Rudana di Ubud, Gianyar.

Baca Juga  Kanwil Kemenkum Bali Gandeng HIPPI, CLN, & FORKESI Perkuat Perlindungan Hukum Kreator Disabilitas

Lebih lanjut, Supadma Rudana menegaskan bahwa museum memiliki nilai luhur yang tidak tergantikan.

“Museum adalah rumah kebudayaan, rumah abadi peradaban, rumah sumber inspirasi, dan yang terpenting soko guru bangsa. Dan kebudayaan posisinya strategisnya di situ,” tegasnya.

Ia menambahkan, keberadaan museum tidak hanya penting bagi pelestarian, tetapi juga berperan sebagai pusat inspirasi bagi masyarakat luas.

“Jadi ini esensi museum, sehingga museum itu rumahnya artefak, koleksi original authentic, bukan replika,” kata mantan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI periode 2019–2024 ini.

Baca Juga  Bupati Satria dan Wabup Tjok Surya Siap Ikuti Retreat Kepemimpinan Nasional di Jatinangor

Supadma Rudana juga mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang memberikan perhatian lebih pada sektor kebudayaan dengan menghadirkan Kementerian Kebudayaan yang berdiri sendiri di era Presiden Prabowo Subianto.

“Makanya kami bangga, tadi Pak Menteri menyampaikan, Bapak Prabowo menciptakan setelah 79 tahun Kementerian Kebudayaan berdiri sendiri. Kami dari komunitas budaya sangat mendambakan itu. Dan Pak Menteri juga langsung menunjuk tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional yang patut kita apresiasi, karena selama ini belum pernah ada hari kebudayaan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Supadma Rudana menekankan sinergi antara eksekutif dan legislatif di daerah sangat penting untuk merealisasikan pembangunan museum dan galeri di Tabanan.

“Kita melihat Tabanan bisa menjadi roadmap kebudayaan. Saya yakin eksekutif dan legislatif bisa mewujudkannya melalui sebuah museum dan galeri,” tandasnya.

Baca Juga  Gubernur Koster “KBS” Minta Pelaku Pariwisata Komitmen Lestarikan Adat Budaya Bali

Sebelumnya, roadshow Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Bali berlangsung sejak 1 September 2025. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pameran keris di Museum Neka, Ubud, kemudian dilanjutkan dengan forum internasional Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy and Innovations (CHANDI) di The Meru Sanur, Denpasar pada 3–5 September yang juga dihadiri Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya Hasyim Djojohadikusomo.

Kunjungan ditutup di Kabupaten Tabanan dengan agenda menyambangi kediaman seniman besar I Gusti Putu Bawa Samar Gantang di Jero Tengah, Desa Dauh Peken, serta menghadiri Temu Wicara Kebudayaan di Gedung Ketut Maria. Dalam kegiatan pamungkas inilah Supadma Rudana bersama budayawan dan seniman Tabanan menyerukan pentingnya membangun museum sebagai tonggak peradaban sekaligus ruang penghormatan bagi karya seni dan sejarah lokal. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini