Foto:Gubernur Bali Wayan Koster saat memimpin rapat koordinasi dengan para kepala daerah di Gedung Kertha Sabha, Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (1/10).
Denpasar, KabarBaliSatu
Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan tak ada ruang bagi daerah untuk setengah hati menyiapkan syarat pembangunan proyek strategis nasional. Pesan itu disampaikan saat memimpin rapat koordinasi dengan para kepala daerah di Gedung Kertha Sabha, Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (1/10).
Hadir dalam rapat, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Artha, Bupati Klungkung I Made Satria, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa yang mewakili Walikota Denpasar, serta perwakilan Bupati Badung.
Koster menyebut sejumlah proyek infrastruktur prioritas sudah diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Di antaranya:
* Pembangunan gedung parkir Pura Batur di Bangli,
* Underpass Jimbaran di Badung,
* Embung Tukad Unda di Klungkung,
* Gedung parkir kawasan Pelabuhan Sanur, Denpasar.
“Usulan ini sudah mendapat lampu hijau dari Menteri PUPR. Namun syaratnya jelas: semua dokumen dan persiapan harus beres, mulai dari pembebasan lahan, studi kelayakan, DED, hingga Amdal. Kalau itu clear, realisasi bisa dimulai pada 2026,” tegas Koster.
Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng itu juga menekankan pentingnya pembangunan gedung parkir di Sanur. Menurutnya, fasilitas ini bukan sekadar infrastruktur, tapi solusi strategis mengurai kemacetan sekaligus memperkuat Sanur sebagai gerbang pariwisata Bali menuju Nusa Penida dan Nusa Lembongan.
Selain itu, ia menyinggung krusialnya perjuangan Bali dalam mengamankan dana APBN di luar transfer daerah. “Kita harus maksimal, karena transfer daerah turun, sementara kita masih terbebani program normalisasi akibat banjir,” kata Koster.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Artha menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur terhadap Pura Batur. Menurutnya, rencana pembangunan gedung parkir merupakan bentuk kepedulian nyata yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dukungan juga datang dari Jro Gede Batur yang menilai fasilitas ini sangat dibutuhkan masyarakat.
Rapat turut dihadiri Kepala Dinas Perkim Denpasar dan jajaran teknis lainnya. Agenda pembahasan berfokus pada percepatan penyusunan dokumen dan penyelesaian lahan, sehingga proyek-proyek strategis nasional benar-benar siap dieksekusi sesuai target.
Dengan konsolidasi ini, Koster menegaskan, Bali tidak hanya menunggu pusat, tetapi aktif menjemput bola agar infrastruktur vital 2026 benar-benar terwujud. (kbs)