Foto: Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, hadir di Balai Budaya Gianyar, Selasa (26/8/2025), untuk menyosialisasikan 10 Program Pokok PKK kepada para kader tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan di Kabupaten Gianyar.
Gianyar, KabarBaliSatu
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kembali diperkuat di Bali. Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, hadir di Balai Budaya Gianyar, Selasa (26/8/2025), untuk menyosialisasikan 10 Program Pokok PKK kepada para kader tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan di Kabupaten Gianyar.
Dalam arahannya, Ny. Putri Koster memberikan apresiasi kepada jajaran TP PKK Gianyar yang berhasil menghimpun kader hingga ke tingkat desa. Menurutnya, konsolidasi semacam ini penting agar seluruh kader memahami arah gerakan PKK secara seragam. Ia menegaskan, kekuatan PKK terletak pada kemampuannya menggerakkan partisipasi aktif masyarakat dari basis terkecil, yakni keluarga, untuk menuju kesejahteraan bersama.
Istri Gubernur Bali itu juga menekankan pentingnya landasan hukum sebagai pijakan program PKK. Ia merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017 serta Permendagri Nomor 36 Tahun 2020 yang memberi ruang bagi PKK untuk mendapat dukungan anggaran. Namun, menurutnya, anggaran hanya akan pantas diberikan jika organisasi mampu menunjukkan program nyata, mulai dari tingkat provinsi hingga desa. “PKK adalah organisasi yang kuat dan mengakar hingga keluarga, sehingga harus bekerja dengan bukti, bukan sekadar nama,” tegasnya.
Pada sesi utama, Ny. Putri Koster mengurai satu per satu implementasi 10 Program Pokok PKK, mulai dari penghayatan Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, koperasi, lingkungan hidup, hingga perencanaan sehat. Ia mengingatkan bahwa kesepuluh program itu saling terhubung, sehingga setiap kegiatan PKK harus dipastikan mampu menjangkau seluruh aspek. Di Bali, program tersebut dijalankan dalam dua skema besar: sosialisasi melalui media konvensional dan digital, serta bakti sosial berupa gerakan berbakti dan berbagi.
Di sisi lain, sebagai Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS PADAS), Ny. Putri Koster juga menyoroti persoalan darurat sampah di Bali. Ia menilai permasalahan sampah yang menumpuk adalah akibat tata kelola yang salah selama puluhan tahun. Karena itu, solusi terbaik adalah mengubah pola pikir masyarakat, dari sekadar membuang menjadi mengolah sampah langsung di sumbernya. Kader PKK didorong menjadi motor penggerak perubahan dengan cara sederhana: memanfaatkan tong komposter untuk sampah dapur, mengolah dedaunan dan canang menjadi kompos dengan teba modern, serta memproduksi eco enzyme. Ia juga mendorong pembentukan duta PSBS PADAS hingga ke desa/kelurahan untuk memastikan gerakan ini berjalan masif.
“Yang perlu dikelola adalah sampah organik di rumah tangga, sedangkan sampah anorganik akan ditangani pemerintah secara berjenjang lewat TPST dan TPS3R,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris I TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny. Ida Ayu Diana Dewi Agung Mayun, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ibu Putri Koster. Ia menegaskan, PKK bukan hanya organisasi, tetapi sebuah gerakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar ikut aktif dalam pembangunan daerah. (kbs)