Foto: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bali, Made Ariandi, dan tokoh perempuan Bali, Putri Suastini Koster kompak mendorong Ekonomi hijau dan pariwisata berkelanjutan di Bali.
Denpasar, KabarBaliSatu
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bali, Made Ariandi, kembali menegaskan peran strategisnya dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah. Kali ini, ia hadir langsung dalam pelantikan pengurus Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Bali, sebuah sinyal kuat bahwa KADIN tidak hanya bicara soal industri besar, tetapi juga memprioritaskan sektor jasa boga dan UMKM sebagai kekuatan riil ekonomi Bali.
Dalam sambutannya, Ariandi menegaskan bahwa KADIN Bali berkomitmen membangun sinergi lintas sektor, terutama dengan pelaku usaha jasa boga. Sektor ini dinilai strategis karena memiliki irisan kuat dengan pariwisata, ketahanan pangan, serta pemberdayaan pelaku UMKM yang menjadi penopang utama ekonomi lokal.
“Ekonomi Bali tidak bisa jalan sendiri. Kita harus bangun kolaborasi dengan sektor-sektor vital seperti jasa boga. Mereka bagian dari denyut nadi perekonomian Bali,” ungkap Ariandi, menempatkan semangat kolaborasi sebagai fondasi menuju visi Indonesia Emas 2045 di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menariknya, sebelum acara dimulai, Ariandi sempat berdiskusi hangat dengan tokoh perempuan Bali, Putri Suastini Koster. Dalam obrolan santai namun bermakna itu, Ariandi menyoroti pentingnya ekonomi hijau dan konsep pariwisata berkelanjutan. Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali harus berjalan seiring dengan pelestarian alam dan budaya.
“Kita ingin Bali tetap jadi destinasi dunia, tapi dengan pendekatan yang lebih bijak. Ekonomi hijau dan pariwisata berkelanjutan adalah kunci. Bali harus jadi contoh pembangunan berwawasan lingkungan berbasis kearifan lokal,” tandasnya.
Pernyataan ini mempertegas arah kebijakan KADIN Bali yang tidak semata mengejar pertumbuhan, tapi juga menjunjung keberlanjutan sebagai nilai utama. Ariandi melihat bahwa transformasi ekonomi Bali tidak bisa dilepaskan dari semangat gotong royong, inovasi, dan adaptasi terhadap dinamika zaman.
Ia pun mengajak seluruh pelaku usaha, baik besar maupun kecil, untuk bersatu dan aktif mengambil bagian dalam transformasi ekonomi nasional. Dengan posisi Bali sebagai etalase pariwisata dan budaya Indonesia, Ariandi yakin pelaku usaha di daerah ini bisa menjadi lokomotif pembangunan ekonomi yang berkelas global namun tetap berakar lokal.
Pelantikan pengurus APJI Bali berlangsung meriah dan penuh semangat sinergi. Acara ini bukan hanya seremoni formal, melainkan awal dari penguatan jejaring usaha jasa boga dengan dukungan langsung dari lembaga strategis seperti KADIN Bali.
Dengan sinergi ini, harapan pun melambung: menjadikan Bali sebagai model pembangunan daerah yang inklusif, hijau, dan berdaya saing menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045. (kbs)