Foto: Gde Wirajaya Wisna resmi terpilih sebagai Ketua DPD Partai Hanura Bali periode 2025-2030 dalam ajang Musda IV DPD Partai Hanura Bali.
Denpasar, KabarBaliSatu
DPD Partai Hanura Provinsi Bali kini punya nahkoda baru yang siap membawa partai ini bangkit menuju kemenangan dengan spirit kebersamaan dan soliditas tinggi. Gde Wirajaya Wisna resmi terpilih sebagai Ketua DPD Partai Hanura Bali periode 2025-2030 dalam ajang Musyawarah Daerah (Musda) IV DPD Partai Hanura Bali di The Trans Resort Bali yang berlanjut di Four Star by Trans Hotel, Renon Denpasar.
Sebelumnya pada Senin siang Musda IV Hanura Bali yang mengangkat tema “Nangun Sat Kerthi Loka Bali Menuju Daerah Berdaya dan Indonesia Sejahtera” ini dibuka langsung Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang yang akrab disapa OSO yang juga dihadiri langsung Gubernur Bali Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali.
Gde Wirajaya Wisna adalah kader militan dan tokoh senior Hanura di Bali yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris DPD Hanura Bali. Loyalitasnya pada Hanura tidak tergoyahkan dan telah banyak berjuang membesarkan partai ini di Pulau Dewata, dari masa kejayaan Hanura hingga masa-masa sulit.
Kader militan Hanura asal Buleleng yang pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Bali periode 2019-2024 itu mendapatkan dukungan penuh dari 9 DPC Hanura Kabupaten/Kota se-Bali dalam sidang pleno Musda IV Hanura Bali yang berlangsung di Four Star by Trans Hotel, Renon Denpasar pada Senin malam. Dia melaju sebagai calon tunggal dan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Hanura Bali periode 2025-2030.
Ketua DPC Hanura Buleleng I Gede Wisnaya Wisna saat membacakan pandangan 9 DPC Hanura Kabupaten/Kota menyatakan mereka mendukung penuh Gde Wirajaya Wisna sebagai Ketua DPD Partai Hanura Bali periode 2025-2030 sekaligus menyampaikan rekomendasi untuk penguatan organisasi partai ke depannya. Di hadapan forum Musda, Wisnaya Wisna mengurai rekomendasi yang disepakati bersama.
Ia kemudian menegaskan, dukungan bulat kepada Gde Wirajaya Wisna bukanlah tanpa alasan. Keyakinan para kader terhadap loyalitasnya yang telah teruji, pengabdian panjangnya di tubuh Partai Hanura Bali, serta pengalaman luasnya di berbagai organisasi dan di lembaga legislatif DPRD. Para kader menilai, di bawah kepemimpinannya, Partai Hanura Bali diyakini akan semakin solid, maju, dan mampu meraih prestasi politik yang lebih gemilang di masa mendatang.
“Kami percaya, di bawah kepemimpinan beliau, Partai Hanura Bali akan semakin solid, maju, dan mampu meraih prestasi politik yang lebih gemilang di masa mendatang,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wisnaya Wisna juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ketua Umum DPP Partai Hanura, Dr. Oesman Sapta Odang (OSO), yang hadir langsung dalam pembukaan Musda.
Sementara itu Gde Wirajaya Wisna usai terpilih sebagai Ketua DPD Partai Hanura Bali periode 2025-2030 dalam pidato politiknya menegaskan komitmen menata ulang organisasi Partai Hanura di Bali.
Dia mengungkapkan bahwa acara pembukaan Musda IV Partai Hanura Bali di The Trans Resort berlangsung istimewa. Kehadiran langsung Ketua Umum dianggap sebagai kebanggaan dan kehormatan bagi seluruh kader, sekaligus menjadi sumber motivasi dan semangat untuk bersama-sama memajukan Partai Hanura secara kolektif dan kolegial demi meraih kembali hasil terbaik pada tahun 2029.
“Kehadiran langsung Ketua Umum menjadi sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi seluruh kader, sekaligus menjadi motivasi dan semangat bagi kita semua untuk bersama-sama memajukan Partai Hanura secara kolektif kolegial demi meraih kembali hasil terbaik Partai Hanura di tahun 2029,” ujar Wirajaya.
Ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada jajaran pengurus pusat dan daerah yang telah memberikan dukungan penuh. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ketua Umum yang hadir secara langsung pada acara tersebut, yang dinilai sebagai hal luar biasa. Penghargaan juga diberikan kepada para Ketua DPC se-Bali, Ketua Srikandi Hanura, Laskar Muda Hanura (Lasmura), serta seluruh pengurus dan sahabat seperjuangan yang tidak pernah lelah berjuang.
“Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua Umum yang hadir secara langsung hari ini, suatu hal yang luar biasa. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para Ketua DPC se-Bali, Ketua Srikandi dan Lasmura, serta seluruh pengurus dan sahabat seperjuangan yang tidak pernah lelah berjuang,” ucapnya.
Wirajaya mengaku bahwa amanah yang diterimanya merupakan kehormatan besar sekaligus tanggung jawab yang berat. Ia menegaskan bahwa keberhasilan tidak mungkin diraih seorang diri, sehingga mengajak seluruh jajaran pengurus, kader, simpatisan, dan relawan Hanura Bali untuk bersatu, bergandengan tangan, dan bekerja bersama demi kejayaan partai.
“Saya sadar bahwa keberhasilan tidak mungkin diraih seorang diri, karena itu saya mengajak seluruh jajaran pengurus, kader, simpatisan, dan relawan Hanura Bali untuk bersatu, bergandengan tangan, dan bekerja bersama demi kejayaan partai,” tegasnya.
Ia kemudian memaparkan tiga komitmen utama yang akan menjadi prioritas kepemimpinannya di Hanura Bali. Komitmen pertama adalah memperkuat konsolidasi internal partai mulai dari tingkat DPD hingga ranting, guna membangun soliditas dan loyalitas.
Pasca Musda, langkah yang akan ditempuh meliputi penyusunan kepengurusan DPD serta pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) di seluruh DPC Partai Hanura se-Bali. Harapannya, seluruh DPC nantinya memiliki kepengurusan definitif periode 2025–2030 yang mampu bekerja sama dengan baik, menjalin komunikasi efektif, dan menjaga kebersamaan.
“Harapannya, seluruh DPC nantinya memiliki kepengurusan definitif periode 2025–2030 yang mampu bekerja sama dengan baik, menjalin komunikasi efektif, dan menjaga kebersamaan,” paparnya.
Target besar juga telah dipasang, yaitu menambah kursi legislatif dan merebut kembali kursi yang hilang. Saat ini Hanura Bali memiliki enam kursi, dan dengan semangat serta tekad yang kuat, diharapkan jumlah tersebut dapat kembali mendekati 30 kursi seperti yang pernah diraih sebelumnya.
“Saat ini Hanura Bali memiliki enam kursi, dan Astungkara dengan semangat serta tekad yang kuat, kita berharap dapat kembali mencapai jumlah kursi mendekati 30 seperti yang pernah kita raih sebelumnya,” jelasnya.
Komitmen kedua adalah memperluas jangkauan dan pengaruh Hanura di tengah masyarakat melalui kerja nyata dan keberpihakan pada rakyat. Sementara komitmen ketiga adalah menyiapkan kader-kader berkualitas yang siap berkompetisi di setiap kontestasi politik dengan mengusung semangat hati nurani rakyat.
“Mari kita buktikan bahwa Hanura Bali mampu menjadi partai yang solid, disegani, selalu hadir di tengah masyarakat, dan membawa aspirasi rakyat. Dengan semangat, kerja keras dan doa, saya yakin kita akan bisa mengantarkan Partai Hanura menuju kemenangan dan kejayaan di Bumi Bali tercinta ini,” pungkasnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura Benny Rhamdani mengucapkan selamat kepada Gde Wirajaya Wisna yang terpilih sebagai Ketua DPD Partai Hanura Bali periode 2025-2030 dan menyampaikan pesan penting untuk kepemimpinan ke depan.
Benny menegaskan bahwa konsolidasi organisasi menjadi fondasi utama menghadapi Pemilu 2029. Saat ini, Partai Hanura tengah memasuki fase penguatan kelembagaan politik dengan membentuk struktur partai di seluruh tingkatan.
Di tingkat provinsi, kepengurusan akan dibentuk di 38 provinsi melalui Musyawarah Daerah. Proses serupa akan dilakukan di tingkat kabupaten/kota, mencakup 514 wilayah melalui Musyawarah Cabang. Selanjutnya, kepengurusan akan diperluas ke 7.228 kecamatan dan 83.000 ranting di seluruh Indonesia. Seluruh tahapan ini ditargetkan rampung pada tahun 2026.
Menurut Benny, rencana strategis apa pun menuju Pemilu 2029 tidak akan berarti jika Partai Hanura tidak memiliki struktur organisasi yang kuat hingga ke tingkat paling bawah. Ia menilai, struktur partai di lini terbawah merupakan pasukan tempur yang akan diterjunkan dalam “perang” Pemilu 2029, sehingga harus dipersiapkan secara matang.
“Tidak ada artinya memiliki program spektakuler atau rencana strategis untuk menuju Pemilu 2029 jika partai keropos dan tidak memiliki struktur organisasi yang kuat hingga ke level bawah,” tegasnya.
Benny menjelaskan bahwa para kader di lapangan nantinya akan bertugas merebut hati rakyat melalui kebijakan strategis dan program-program yang berpihak pada masyarakat. Untuk Bali, targetnya adalah meraih minimal satu kursi di DPR RI, lima kursi di DPRD Provinsi, serta mengembalikan kursi yang pernah diraih pada pemilu sebelumnya, yang pada Pemilu 2024 hanya tersisa 6 kursi.
“Karena kalau kita mencintai Bali, mencintai berarti menjaga daerah dan rakyatnya. Partai Hanura memiliki platform dan ideologi yang berpijak pada visi-misi ‘Daerah Berdaya, Indonesia Sejahtera,’ maka Bali adalah anak kandung republik yang harus dijaga, terutama dari pengaruh budaya asing yang dapat mengikis budaya lokal,” tegasnya kembali.
Ia menambahkan, Bali yang selama ini mempertahankan kehidupan masyarakat dengan nilai-nilai lokal tidak boleh tergerus oleh modernisme yang mengancam keberadaan tanah adat dan mengusir rakyat demi kepentingan industri, investasi, atau properti.
“Bali harus bertahan dengan kekayaan nilai-nilai lokal, adat, dan budaya yang telah terjaga selama ratusan tahun, warisan leluhur yang membentuk kehidupan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. Kekayaan ini tidak boleh diganggu oleh siapapun, dan Partai Hanura harus berkontribusi menjaga nilai-nilai tersebut,” terangnya.
Mengenai sejarah perolehan kursi, Benny mengingatkan bahwa pada 2014 Partai Hanura Bali berhasil meraih 27 kursi, terdiri dari 26 kursi di kabupaten/kota dan 1 kursi di provinsi. Pada Pemilu 2019, jumlah itu menurun menjadi 15 kursi di kabupaten/kota dan 1 kursi di provinsi. Sementara pada 2024, perolehan kembali merosot menjadi hanya 6 kursi di kabupaten/kota dan tidak ada kursi di provinsi.
Apresiasi diberikan kepada kepengurusan yang baru terpilih dengan harapan agar komitmen tersebut dapat dipegang teguh dan diwujudkan melalui kerja-kerja politik nyata di tingkat DPD maupun kabupaten/kota.
“Target ke depan adalah mengembalikan perolehan kursi, bahkan mengejar hasil terbaik seperti di 2014 yang mencapai total 27 kursi. Semangat mengembalikan dan menambah kursi ini harus menjadi motivasi bersama,” harapnya.
Benny menggambarkan strategi pemenangan Partai Hanura melalui analogi militer. Menurutnya, pimpinan harus menjadi teladan layaknya panglima perang yang memimpin pasukan tempur di medan pertempuran. Dalam struktur tersebut, terdapat pasukan khusus (special force), infanteri, serta unit pendukung seperti tank dan kendaraan logistik, yang masing-masing memiliki peran penting dalam meraih kemenangan.
Namun, ia menekankan bahwa kunci utamanya adalah membentuk kepengurusan yang solid sebagai bagian dari penguatan kelembagaan politik. Tanpa pasukan yang kuat hingga tingkat bawah, upaya untuk bertempur dan memenangkan kompetisi politik akan menjadi sia-sia.
“Omong kosong kita mau berperang, jangan pernah kita bermimpi untuk bertempur dan memenangkan pertempuran dan peperangan jika kita tidak memiliki pasukan di level bawah,” pungkasnya. (kbs)