BerandaDaerahGong Kebyar Wanita Tetap Menggema di Tengah Gerimis: Gubernur Koster dan Krama...

Gong Kebyar Wanita Tetap Menggema di Tengah Gerimis: Gubernur Koster dan Krama Bali Tersihir Semangat Seniman Muda

Foto: Panggung terbuka Ardha Candra di Art Centre, Denpasar, Minggu (6/7), tetap menyala dalam semarak Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII, meski pementasan sempat tertunda dua jam akibat cuaca ekstrem.

Denpasar, KabarBaliSatu 

Hujan deras yang mengguyur Pulau Dewata sejak sore tak mampu membendung semangat dan cinta seni para seniman muda Bali. Panggung terbuka Ardha Candra di Art Centre, Denpasar, Minggu (6/7), tetap menyala dalam semarak Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII, meski pementasan sempat tertunda dua jam akibat cuaca ekstrem.

Di bawah rintik gerimis yang membasahi panggung, semangat justru makin membara. Dua kabupaten – Tabanan dan Buleleng – mengirimkan duta terbaiknya untuk menampilkan Utsawa Gong Kebyar Wanita. Meski jumlah penonton tak sepadat malam biasanya, mereka yang hadir tetap setia bertahan, mengapresiasi dengan tepuk tangan dan canda tawa yang menghangatkan suasana. Dingin berubah menjadi haru dan bangga saat remaja-remaja putri Bali menunjukkan kebolehan mereka dalam menabuh dan menari dengan totalitas tinggi.

Baca Juga  Desak Pemprov Tindaklanjuti Putusan MK, Ketua BMPS Bali Ambara Putra: Sekolah Gratis Harus Inklusif, Tak Diskriminatif

Gubernur Bali Wayan Koster, yang dikenal konsisten hadir dalam setiap gelaran PKB, tampak hadir seperti biasa, ditemani Ketua TP PKK Bali, Putri Suastini Koster. Tak hanya hadir secara simbolik, Gubernur Koster yang dikenal piawai menabuh gamelan ini juga tak henti memberikan aplaus penuh semangat kepada para penampil sepanjang acara berlangsung.

Parade diawali oleh Sekaa Gong Wanita Dahayu Singasana dari Desa Dajan Peken, Tabanan, dengan karya pembuka bertajuk Kaweruhan Batukau. Disusul penampilan Sekaa Gong Kebyar Wanita Madhurya Utari Manik Uttara dari Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, Buleleng, yang membawakan Grojogan Denbukit.

Baca Juga  Habiskan Week End Sambil Lestarikan Alam, Gung Widiada Kagumi Potensi Wisata Alam di Desa Sambangan Buleleng, Dorong Pemerintah Berikan Dukungan Serius

Kedua duta melanjutkan parade dengan Tabuh Telu Hulu Teben dari Tabanan dan Lelambatan Mahausari dari Buleleng, sebelum ditutup secara megah dengan Tari Margapati dan Tari Kreasi Uttara Giri.

Usai pementasan, Gubernur Koster turun langsung menyapa dan memberi semangat kepada para seniman muda yang sebagian besar masih duduk di bangku sekolah.

“Terima kasih ya anak-anak atas penampilannya yang sangat bagus. Bapak akan upayakan ada lebih banyak media untuk kalian tampil dan menyalurkan bakat seni, tidak hanya di PKB,” ujar Koster, menyiratkan dukungan nyata terhadap regenerasi seni Bali.

Baca Juga  Wagub Bali dan Walikota Denpasar Hadiri Upacara Pemelaspasan Telaga Waja: Simbol Sradha Bhakti dan Persatuan Krama

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna, Kadisbud Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, serta jajaran pejabat dari Tabanan dan Buleleng yang turut memberi dukungan moral kepada para seniman muda.

Malam itu, hujan bukan halangan. Justru menjadi saksi keteguhan Bali menjaga seni budayanya tetap hidup, bahkan di tengah cuaca yang tidak bersahabat. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini