Foto: Gde Sumarjaya Linggih (Demer) didampingi tim saat mendaftar sebagai Calon Ketua DPD Golkar Provinsi Bali.
Denpasar, KabarBaliSatu
Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Bali tahun 2025 tampaknya akan menjadi panggung tunggal bagi Gde Sumarjaya Linggih alias Demer. Jelang batas akhir pendaftaran ditutup pada Minggu (13/7/2025) sore, hanya satu nama yang resmi mendaftar sebagai calon Ketua DPD Golkar Bali yakni Demer.
Pendaftaran dilakukan Sabtu malam (12/7/2025) di Hotel The Meru, Sanur—lokasi Musda digelar. Ketua Steering Committee Musda, Dewa Made Suamba Negara, mengonfirmasi bahwa hingga Minggu pagi belum ada calon lain yang muncul. “Baru satu yang mendaftar. Tapi pendaftaran masih terbuka sampai menjelang sidang sore ini,” ujarnya.
Meski secara teknis masih ada waktu, tanda-tanda aklamasi makin menguat. Demer mengklaim telah mengantongi 11 dari 15 dukungan suara sah, jauh melampaui ambang batas minimal pencalonan sebesar 30 persen atau lima suara. Yang menarik, para pendukungnya itu langsung hadir mengantar berkas pendaftarannya.
“Tidak mungkin mereka menarik dukungan, karena mereka sendiri yang mengantar langsung. Kalau bukan mereka, mungkin masih bisa berubah. Tapi ini datang sendiri,” tegas Demer.
Dengan dukungan lebih dari 70 persen, Demer menyebut sangat kecil kemungkinan munculnya pesaing baru. “Rasanya tidak memungkinkan ada calon lain. Kalau hanya satu calon ya aklamasi,” ucapnya santai.
Koordinator Tim Pemenangan Demer, I Putu Yuda Suparsana, memperkuat klaim tersebut. Ia menyebut 8 dari 9 DPD II Kabupaten/Kota sudah menyatakan dukungan, ditambah dari organisasi sayap dan unsur pendiri/didirikan Golkar. “Posisinya sangat kuat. Astungkara, bisa aklamasi,” ujarnya optimistis.
Musda XI rencananya dibuka oleh Sekjen DPP Golkar, M. Sarmuji. Ketua Umum Bahlil Lahadalia absen karena mendampingi Presiden Prabowo dalam agenda luar negeri. Sementara Demer hadir sebagai kandidat dan juga utusan resmi DPP.
Meski arah dukungan sudah condong, Ketua SC Dewa Suamba Negara menegaskan bahwa Musda tetap membuka ruang demokrasi. “Golkar partai terbuka. Tidak ada suara istimewa. Semua harus lolos 13 syarat ketat, dari loyalitas hingga dukungan minimal,” ujarnya.
Figur Demer sendiri bukan nama baru di kancah politik. Politikus asal Buleleng ini sudah lima periode duduk di DPR RI sejak 2004, kini aktif di Komisi VI yang membidangi perdagangan, BUMN, dan investasi. Ia juga menjabat Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar untuk Bali–NTB–NTT.
Dengan rekam jejak panjang, jaringan kuat, dan basis dukungan kokoh, Musda kali ini tampaknya tinggal menunggu palu diketuk. Jika tak ada kejutan menit akhir, Demer akan kembali memimpin Golkar Bali secara aklamasi. (kbs)