Foto: Gubernur Bali, Wayan Koster, saat membuka Konsolidasi Satgas Nasional Provinsi dan Percepatan Operasionalisasi KDMP di Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Jumat (8/8/2025).
Denpasar, KabarBaliSatu
Pemerintah Provinsi Bali telah mencapai tonggak penting dalam pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis desa melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP). Dengan capaian pembentukan Satgas di tingkat provinsi dan seluruh kabupaten/kota hingga 100 persen, Bali siap menjadi contoh nasional dalam menggerakkan koperasi desa sebagai fondasi kemandirian ekonomi rakyat.
Hal ini ditegaskan Gubernur Bali, Wayan Koster, saat membuka Konsolidasi Satgas Nasional Provinsi dan Percepatan Operasionalisasi KDMP di Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Jumat (8/8/2025). Menurut Koster, modal sosial Bali yang kaya akan budaya gotong royong dan jejaring koperasi yang kuat menjadi kekuatan utama untuk mewujudkan peran strategis tersebut.
“Bali memiliki modal sosial, budaya gotong royong, dan jejaring koperasi yang kuat. Inilah yang menjadikan kami siap menjadi contoh bagi daerah lain, baik dari sisi kelembagaan maupun pengembangan usaha koperasi,” ujar Gubernur Koster.
Hingga Agustus 2025, Bali telah berhasil membentuk 716 unit KDMP/KKMP, termasuk 13 koperasi model pengembangan dari koperasi eksisting yang sudah berprestasi. Beberapa koperasi bahkan telah menjalin kerja sama antarwilayah, melampaui target awal. Usaha koperasi yang dijalankan sangat beragam, mulai dari gerai sembako, pangkalan LPG 3 kg, unit simpan pinjam, distribusi pupuk bersubsidi, klinik desa, apotek desa, hingga layanan logistik dan pergudangan.
Koster menegaskan, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi multi-pihak dan konsistensi pendampingan yang terus-menerus. “Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya instrumen ekonomi, tapi juga gerakan sosial yang memotong rantai tengkulak, membuka lapangan kerja, menekan biaya hidup, dan menghadirkan layanan publik lebih dekat ke rakyat,” ujarnya.
Sebagai langkah strategis, Pemerintah Provinsi Bali juga mempercepat inventarisasi aset daerah yang dapat digunakan untuk KDMP, memfasilitasi akses permodalan sesuai kebutuhan koperasi, serta mengalokasikan tenaga PPPK untuk mendukung operasional di lapangan.
Capaian ini membuat Bali menjadi pusat pembelajaran nasional dalam mewujudkan visi Presiden RI membentuk 80.000 KDMP/KKMP di seluruh Indonesia sebagai basis kemandirian pangan dan kedaulatan ekonomi rakyat.
Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, memberikan apresiasi khusus kepada Bali. “Bali itu pulau kecil tapi semua rakyatnya diberdayakan. Ini contoh nyata bahwa sinergi desa mampu membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan dan mandiri,” katanya.
Menko Pangan juga menegaskan bahwa KDMP/KKMP adalah solusi strategis memotong rantai pasok perdagangan bahan pokok yang selama ini terlalu panjang. Dengan koperasi desa, distribusi lebih efisien sehingga harga menjadi lebih adil bagi petani dan terjangkau oleh konsumen.
Demi menjamin tata kelola koperasi yang baik dan transparan, setiap KDMP akan didampingi 2-3 tenaga PPPK lokal yang juga membuka lapangan kerja baru di desa. Pemerintah telah menyiapkan skema pembiayaan melalui Himbara dengan plafon hingga Rp3 miliar per koperasi untuk pengembangan usaha produktif seperti logistik, pergudangan, dan renovasi fasilitas koperasi.
Dalam regulasi, Keputusan Menteri ESDM No. 249.K/MG.05/MEM.M/2025 memberikan peluang bagi KDMP menjadi sub pangkalan LPG 3 kg, memastikan distribusi gas bersubsidi merata hingga desa-desa.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyebut Bali sebagai provinsi teladan berkat pembentukan Satgas yang cepat dan solid di semua kabupaten/kota. “Kunci percepatan KDMP adalah kekompakan pemerintah daerah dan komitmen kepala daerah. Bali sudah membuktikannya,” ujarnya.
Acara Konsolidasi Satgas Nasional dan Percepatan Operasionalisasi KDMP ini dihadiri oleh sejumlah menteri, 38 gubernur se-Indonesia, serta pejabat kementerian dan lembaga terkait. Selain rapat, turut digelar penandatanganan MoU antara enam KDMP Mock Up sebagai percontohan ekosistem jaringan KDMP di Bali.
Dengan segala persiapan dan capaian ini, Bali siap menjadi pionir gerakan koperasi desa yang mampu mengokohkan kedaulatan pangan dan ekonomi rakyat secara berkelanjutan, sekaligus memberikan inspirasi bagi seluruh Indonesia. (kbs)