Foto: Bupati Klungkung, I Made Satria, saat memimpin Forum Komunikasi Implementasi Strategi Penguatan Rekrutmen, Cakupan, dan Tingkat Keaktifan Peserta untuk Mencapai Universal Health Coverage (UHC), yang digelar di ruang rapat Kantor Bupati Klungkung, Senin (20/10/2025).
Klungkung, KabarBaliSatu
Pemerintah Kabupaten Klungkung terus menunjukkan komitmennya untuk memperluas akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Langkah strategis itu ditandai dengan kepemimpinan Bupati Klungkung, I Made Satria, dalam Forum Komunikasi Implementasi Strategi Penguatan Rekrutmen, Cakupan, dan Tingkat Keaktifan Peserta untuk Mencapai Universal Health Coverage (UHC), yang digelar di ruang rapat Kantor Bupati Klungkung, Senin (20/10/2025).
Forum tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, Anak Agung Gede Lesmana, serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPJS Kesehatan, dan perangkat desa. Tujuannya adalah memperkuat koordinasi lintas sektor untuk memastikan seluruh warga Klungkung mendapatkan jaminan kesehatan secara merata dan berkelanjutan.
Dalam arahannya, Bupati Satria menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dalam mempercepat pencapaian Universal Health Coverage (UHC) — yaitu kondisi di mana seluruh masyarakat memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas tanpa mengalami kesulitan finansial.
“Ke depan, segala hal yang menyangkut pelayanan kesehatan harus segera kita perbaiki agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya. Kita ingin pelayanan kesehatan di Kabupaten Klungkung menjadi lebih baik dan menyentuh semua lapisan,” tegas Bupati Satria.
Ia menekankan bahwa kunci utama keberhasilan program ini terletak pada validitas data dan kolaborasi antar-OPD. Pendataan warga, menurutnya, harus dilakukan secara cermat dan terintegrasi, sehingga tidak ada masyarakat yang tercecer dari sistem jaminan kesehatan.
“Semua OPD terkait harus bekerja sama secara maksimal, terutama dalam pendataan warga. Data yang tidak akurat bisa menghambat pencapaian target kita. Karena itu, saya minta agar seluruh perangkat daerah turun langsung memastikan data benar-benar valid,” ujarnya dengan tegas.
Bupati Satria juga menambahkan bahwa UHC bukan hanya soal kuantitas peserta, tetapi juga kualitas layanan kesehatan yang diterima masyarakat. Pemerintah, kata dia, harus memastikan fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan sistem rujukan berjalan dengan baik agar masyarakat memperoleh pelayanan yang cepat, tepat, dan manusiawi.
“UHC bukan sekadar angka capaian. Ini adalah tanggung jawab moral dan sosial kita sebagai pemerintah. Warga harus merasa aman karena tahu bahwa ketika mereka sakit, negara hadir melalui pelayanan kesehatan yang layak,” imbuhnya.
Forum tersebut juga menjadi ajang evaluasi capaian sementara Klungkung dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan, cakupan peserta JKN di Klungkung sudah mendekati target nasional, namun masih ada kelompok masyarakat yang perlu dijangkau, terutama di wilayah terpencil dan nelayan pesisir.
Bupati Satria menegaskan, pihaknya akan terus memperkuat kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan memastikan alokasi anggaran daerah diarahkan untuk menutup kekurangan kepesertaan, sehingga tidak ada lagi warga yang terhambat mengakses layanan medis.
“Kita ingin tahun depan Klungkung benar-benar mencapai UHC penuh. Artinya, setiap warga — tanpa terkecuali — terjamin kesehatannya. Ini bentuk nyata dari upaya kita membangun Klungkung yang sehat dan sejahtera,” pungkas Bupati Satria.
Langkah konkret Pemkab Klungkung ini memperlihatkan arah kebijakan pembangunan manusia yang semakin terukur. Dengan fokus pada pelayanan kesehatan universal, Klungkung menegaskan komitmennya untuk hadir di tengah rakyat — bukan hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memastikan kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh warganya. (kbs)