Foto: Bupati Klungkung I Made Satria menghadiri dua rangkaian Upacara Karya Dewa Yadnya di dua lokasi berbeda.
Klungkung, KabarBaliSatu
Bertepatan dengan rahina suci Kajang Kliwon Tumpek Wayang, Sabtu (16/8), Bupati Klungkung I Made Satria menghadiri dua rangkaian Upacara Karya Dewa Yadnya di dua lokasi berbeda. Pertama, di Pura Desa dan Puseh, Desa Adat Karangsari, Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, dan kedua, di Pura Ibu Kawitan Pulasari, Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung.
Di Desa Adat Karangsari Suana, upacara besar yang digelar adalah Ngenteg Linggih, Mamungkah, Mapadudusan Agung, Menawa Ratna, dan Tawur Balik Sumpah. Rangkaian yadnya ini digelar dalam rangka mensucikan seluruh area pura yang telah selesai direnovasi.
Bupati Satria hadir langsung bersama Camat Nusa Penida, Kadek Yoga Kusuma, untuk ngaturang ngayah sekaligus mengikuti prosesi Mendem Pedagingan. Ia juga menjadi upasaksi dalam rangkaian prosesi Tawur Karya Memakuh dan Melaspas Wewangunan.
“Senang sekali rasanya bisa hadir di tengah-tengah masyarakat yang melaksanakan upacara besar Dewa Yadnya ini. Dengan rasa tulus ikhlas ngayah seluruh pengempon pura, semoga seluruh rangkaian karya berjalan lancar dan dianugerahkan kerahayuan, keselamatan, serta kesejahteraan kepada umat. Saya berharap setelah karya ini, kekompakan dan rasa kekeluargaan masyarakat semakin erat,” ujar Bupati Satria usai menyerahkan punia dan ngaturang bakti.
Seluruh prosesi di Karangsari dipuput oleh para sulinggih, yakni Ida Rsi Bhagawan Darma Çadhu Siddhi, Ida Pandita Mpu Satya Darma Siddhi Nata Sogata, dan Ida Bujangga Rsi Cakra Bawa.
Ketua Panitia Karya, Kadek Muliastawan, menjelaskan bahwa beberapa bangunan baru yang dipelaspas dalam upacara kali ini antara lain Bale Pemaruman, Masari Mascatu Saluang, Gedong Kunci, Gedong Brahma, serta sebuah barong. Ia menambahkan, puncak karya akan dilaksanakan pada 20 Agustus mendatang.
Usai dari Nusa Penida, Bupati Satria bersama Ny. Eva Satria melanjutkan perjalanan menghadiri puncak karya di Pura Ibu Kawitan Pulasari Kamasan. Di pura ini digelar upacara Mamungkah, Caru Balik Sumpah, Nubung Pedagingan, Ngenteg Linggih, dan Padudusan Alit. Kehadiran Bupati sekaligus menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian tradisi serta kekuatan spiritual masyarakat Klungkung.
Dengan kehadiran langsung pada dua lokasi karya di hari suci Tumpek Wayang, Bupati Satria menegaskan komitmennya untuk terus ngayah bersama masyarakat. Kehadiran pemerintah, menurutnya, bukan hanya dalam bentuk kebijakan, tetapi juga dengan ikut larut dalam prosesi adat dan upacara keagamaan yang menjadi napas kehidupan masyarakat Bali. (kbs)