Foto: Para Kepala Daerah asal Bali, termasuk Bupati Klungkung, I Made Satria, dan Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra saat mengikuti Retret Kepemimpinan Gelombang II di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat.
Jatinangor, KabarBaliSatu
Bupati Klungkung, I Made Satria, bersama Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra tengah mengikuti Retret Kepemimpinan Gelombang II di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat. Kegiatan yang berlangsung dari 22 hingga 26 Juni 2025 ini merupakan agenda resmi Kementerian Dalam Negeri RI yang diikuti seluruh kepala daerah di Indonesia, termasuk dari Bali. Bupati Satria dan Wabup Tjok Surya hadir bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta, serta para kepala daerah asal Bali lainnya.
Retret ini menjadi ruang strategis bagi para pemimpin daerah untuk menyerap pengetahuan, menyatukan perspektif, serta memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Selama lima hari, para peserta dibekali materi oleh sejumlah tokoh nasional dari Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kemenko Polhukam, Kementerian Hukum dan HAM, hingga Kementerian Dalam Negeri.
Bupati Satria menyatakan komitmennya untuk mengikuti seluruh rangkaian agenda retret dengan sungguh-sungguh. Menurutnya, retret ini merupakan momentum penting dalam memperkuat kualitas kepemimpinan dan menyelaraskan program pembangunan Klungkung dengan arah kebijakan nasional.
“Kami sedang mengikuti kegiatan secara penuh dari awal hingga selesai, bersama kepala daerah se-Bali. Ini menjadi ruang pembelajaran yang sangat penting bagi kami, agar apa yang kami jalankan di daerah benar-benar selaras dengan visi besar pembangunan nasional,” ungkap Bupati Satria.
Lebih lanjut, Bupati Satria menekankan bahwa orientasi kepemimpinan ini juga membuka cakrawala baru bagi para pemimpin daerah dalam memahami peran strategis mereka dalam menghadirkan perubahan, menggali potensi daerah, dan memperkuat pelayanan publik berbasis tata kelola yang baik.
“Retret ini memperkaya cara pandang kami tentang kepemimpinan. Tidak hanya sebagai pengelola birokrasi, tetapi sebagai penggerak pembangunan daerah yang berpihak pada masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Wabup Tjok Surya menyebut keikutsertaan dalam retret ini menjadi bagian dari tanggung jawab moral dan profesional seorang pemimpin. Ia meyakini kegiatan ini akan memperkuat sinergi antar kepala daerah Bali sekaligus mendorong akselerasi pembangunan di Klungkung.
“Kami hadir sebagai satu kesatuan yang solid. Ini bukan hanya soal belajar, tapi juga mempererat koordinasi antardaerah agar pembangunan Bali, termasuk Klungkung, lebih terintegrasi,” ujar Tjok Surya.
Selama Bupati dan Wakil Bupati berada di Jatinangor, pelaksanaan roda pemerintahan di Klungkung tetap berjalan dengan baik di bawah koordinasi Sekretaris Daerah. Seluruh pelayanan publik tetap berlangsung normal dengan dukungan penuh dari perangkat daerah.
Bupati Satria juga berharap, hasil dari kegiatan ini dapat segera diterjemahkan dalam kebijakan dan program kerja yang berdampak langsung kepada masyarakat Klungkung. Ia menekankan bahwa peningkatan kapasitas kepemimpinan tidak boleh berhenti pada tataran konsep, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan nyata di lapangan.
“Kami ingin hasil retret ini menjadi bahan bakar baru untuk memimpin Klungkung dengan lebih visioner, kolaboratif, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat,” pungkasnya. (kbs)