Foto: Bupati Klungkung I Made Satria bersama Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra saat bertatap muka langsung dengan jajaran Pemerintah Desa Bunga Mekar.
Klungkung, KabarBaliSatu
Dalam rangkaian kunjungan monitoring pembangunan fisik di Kecamatan Nusa Penida, Bupati Klungkung I Made Satria bersama Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra menyempatkan diri bertatap muka langsung dengan jajaran Pemerintah Desa Bunga Mekar. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Desa Bunga Mekar tersebut dimanfaatkan untuk menyerap aspirasi sekaligus menyampaikan arahan strategis bagi percepatan pembangunan di tingkat desa.
Perbekel Bunga Mekar beserta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyampaikan berbagai usulan, utamanya terkait ketersediaan infrastruktur pendukung destinasi wisata yang menjadi tumpuan ekonomi desa. Menanggapi hal tersebut, Bupati Satria menyambut baik aspirasi masyarakat desa dan menegaskan bahwa pemerintah kabupaten telah memprioritaskan desa-desa dengan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tinggi, khususnya desa-desa wisata.
“Pemkab Klungkung di bawah kepemimpinan saya bersama Wabup Tjok Surya memformulasikan kebijakan untuk memprioritaskan penyediaan infrastruktur dan fasilitas penunjang bagi desa-desa penghasil PAD, terutama yang memiliki destinasi wisata,” ujar Bupati Satria.
Salah satu usulan konkret dari desa adalah penyediaan lampu penerangan jalan. Terkait hal ini, Bupati meminta agar pihak desa segera mengajukan permohonan resmi, agar dapat ditindaklanjuti secara bertahap sesuai kemampuan anggaran. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan anggaran desa yang efisien dan tepat sasaran demi pemenuhan fasilitas dan kebutuhan prioritas masyarakat.
Dalam arahannya, Bupati Satria menyoroti beberapa persoalan krusial yang perlu segera ditata, terutama di kawasan Nusa Penida yang kini menjadi magnet wisatawan. Salah satunya adalah penataan transportasi wisata.
“Segera ditata penyelenggaraan transportasi wisata, termasuk kelengkapan izin trayek, mutasi kendaraan yang masih tercatat di luar daerah, serta peningkatan disiplin dan etika layanan transportasi,” tegasnya.
Kepada para pelaku usaha pariwisata seperti akomodasi dan restoran, Bupati mengingatkan agar turut bertanggung jawab dengan menyiapkan lahan parkir memadai dan mengelola sampah secara bijak. Ia juga menugaskan para perbekel dan aparat desa agar melakukan pengawasan aktif terhadap keberadaan usaha-usaha tersebut, memastikan kepatuhan terhadap perizinan dan persyaratan operasional.
“Perbekel bersama aparat di desa harus melaksanakan pengawasan melekat terhadap usaha akomodasi, restoran, dan fasilitas wisata lainnya. Jangan sampai ada pelanggaran yang berujung pada penindakan hukum, karena semuanya bisa dicegah sejak awal,” tambahnya.
Menutup pertemuan, Bupati Satria mengajak seluruh pemerintah desa se-Kabupaten Klungkung untuk bersinergi mendukung seluruh program pembangunan daerah. Ia menegaskan bahwa keberhasilan visi Klungkung Mahottama—maju, harmonis, tentram, dan makmur—hanya bisa dicapai melalui kerja bersama antara pemerintah kabupaten dan desa.
“Pemkab tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan para perbekel,” pungkasnya. (kbs)