BerandaDaerahBupati Gus Par Hadiri Piodalan di Tulamben Watan Waringin, Serahkan Punia Rp10...

Bupati Gus Par Hadiri Piodalan di Tulamben Watan Waringin, Serahkan Punia Rp10 Juta sebagai Dukungan Pelestarian Adat dan Budaya Bali

Foto: Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata (Gus Par) saat menghadiri pelaksanaan upacara Piodalan di Merajan Dadia Tulamben Watan Waringin, yang terletak di wilayah Desa Adat Padangkerta, Selasa (13/5/2025).

Karangasem, KabarBaliSatu

Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata (Gus Par) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian adat dan budaya Bali. Hal ini terlihat saat Gus Par menghadiri pelaksanaan upacara Piodalan di Merajan Dadia Tulamben Watan Waringin, yang terletak di wilayah Desa Adat Padangkerta, Selasa (13/5/2025).

Dalam suasana yang sarat spiritual dan penuh rasa kebersamaan, Bupati Gus Par disambut hangat oleh krama Dadia setempat. Sebagai bentuk perhatian dan dukungan nyata terhadap pelaksanaan yadnya yang merupakan warisan leluhur, Bupati menyerahkan punia sebesar Rp10 juta. Dana ini diharapkan dapat mendukung keberlangsungan upacara dan membantu kebutuhan sarana prasarana keagamaan di lingkungan Dadia tersebut.

Baca Juga  Ribuan Warga Bali Bersatu Nobar di Lapangan Timur Bajra Sandhi: Gubernur Koster Apresiasi Dukungan untuk Timnas Indonesia

Bupati Gus Par menegaskan bahwa upacara adat seperti ini bukan hanya ritual seremonial semata, melainkan memiliki nilai strategis dalam memperkuat jati diri masyarakat Bali. “Pelaksanaan upacara adat yang rutin seperti ini menciptakan ikatan yang kuat antarwarga, sekaligus menjadi sarana membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang luhur,” ujarnya di hadapan para panglingsir dan warga setempat.

Ia juga menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Karangasem tidak tinggal diam dalam mendukung pelestarian adat dan budaya. Melalui berbagai program, seperti bantuan hibah, pembinaan desa adat, pemberdayaan lembaga keagamaan, hingga penguatan kelembagaan desa adat melalui regulasi yang pro-kearifan lokal, pemerintah hadir sebagai mitra sejati masyarakat adat.

Baca Juga  Wabup Tjok Surya Hadiri Puncak Karya di Pura Ayu Taman Sari, Tegaskan Komitmen Pemkab Klungkung Jaga Adat dan Budaya

“Melestarikan budaya adalah kerja bersama. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan sinergi yang kokoh antara pemerintah dan masyarakat agar budaya Bali tidak hanya lestari, tetapi juga semakin kokoh di tengah derasnya arus modernisasi,” ujar Bupati Gus Par.

Lebih lanjut, Gus Par mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi pewaris pasif tradisi, melainkan menjadi agen pelestarian budaya yang aktif dan kreatif. Ia menilai bahwa keterlibatan generasi muda dalam upacara-upacara adat seperti ini menjadi penentu keberlanjutan nilai-nilai kearifan lokal Bali.

“Kita perlu menanamkan rasa bangga kepada anak-anak muda terhadap budayanya sendiri. Karena kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Budaya Bali adalah aset spiritual, sosial, dan pariwisata yang sangat berharga,” tegasnya.

Baca Juga  Pemkab Klungkung Siapkan Perda Penataan Kabel, Gandeng Mitratel Bahas Infrastruktur Bawah Tanah

Dengan hadirnya pemimpin daerah seperti Bupati Gus Par di tengah masyarakat, harapan besar akan kelestarian adat dan budaya Bali kian menguat. Dukungan pemerintah menjadi bukti nyata bahwa pelestarian tradisi bukan hanya urusan masa lalu, tetapi merupakan bagian dari pembangunan masa depan yang berakar pada nilai-nilai lokal. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini