Foto: Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Forkopimda bertemu perwakilan driver ojek online (Ojol) di Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (30/8) malam.
Denpasar, KabarBaliSatu
Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Forkopimda bertemu perwakilan driver ojek online (Ojol) di Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (30/8) malam. Pertemuan ini berlangsung usai aksi demonstrasi yang digelar di sejumlah titik di Denpasar.
Dalam suasana akrab, Koster menegaskan dirinya menghargai solidaritas para pengemudi ojol, terutama sebagai respons atas insiden di Jakarta yang menewaskan seorang driver. Namun, ia meminta aksi serupa tidak lagi dilakukan di Bali.
“Solidaritas sudah cukup disampaikan. Jangan demo-demo lagi,” tegas Koster.
Menurutnya, demonstrasi sangat rawan disusupi pihak luar. Dari 25 orang yang sempat diamankan aparat, hanya tiga ber-KTP Bali. Hal itu menunjukkan ada upaya provokasi yang bisa memperluas eskalasi.
Koster mengingatkan bahwa keamanan dan ketertiban Bali sangat penting, mengingat pulau ini bertumpu pada pariwisata dan perekonomian yang baru pulih pascapandemi. “Kalau situasi chaos, yang rugi kita semua,” ujarnya.
Perwakilan komunitas Gojek Bali, I Dewa Gede Suryadharma, menyatakan bahwa aksi di Denpasar murni bentuk solidaritas. Ia meminta pemerintah mengayomi dan menyalurkan aspirasi para driver. “Kami senasib dan satu perjuangan. Aspirasi ini agar bisa disampaikan ke instansi terkait,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Gojek Bali-Nusra, Wisnu Darma Narandika, memastikan pihaknya sudah mengimbau para mitra driver untuk tidak turun ke jalan. Jika tetap ingin menyampaikan aspirasi, ia menegaskan agar dilakukan dengan tertib dan menjaga nama baik komunitas ojol.
Pertemuan malam itu ditutup dengan kesepakatan: para driver ojol di Bali berjanji tidak akan lagi menggelar aksi demonstrasi. Mereka memilih kembali bekerja, menjaga kondusifitas, dan mendukung keamanan Bali. (kbs)