Foto: Pada Rabu (13/8), tiga keluarga di Kabupaten Karangasem dan Buleleng menerima bantuan yang diserahkan langsung oleh perangkat daerah Pemprov Bali.
Denpasar, KabarBaliSatu
Menyambut Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menunjukkan kepedulian nyata kepada warga kurang mampu dengan menyalurkan bantuan pembangunan rumah layak huni. Program ini menyasar lima keluarga yang tinggal di hunian tidak layak, berdasarkan verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Pada Rabu (13/8), tiga keluarga di Kabupaten Karangasem dan Buleleng menerima bantuan yang diserahkan langsung oleh perangkat daerah Pemprov Bali.
Di Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, bantuan diberikan kepada I Wayan Kawi. Hidup seorang diri di rumah berdinding bambu, berlantai tanah, dan beratap seng lapuk, pria paruh baya ini bekerja sebagai buruh potong rumput dan memiliki riwayat gangguan jiwa. Melalui donasi ASN Pemprov Bali, ia menerima Rp50 juta untuk pembangunan rumah dan paket sembako, diserahkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana.
Keluarga I Ketut Suardana dan Ni Luh Ariani di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, juga menjadi penerima bantuan. Selama ini mereka menempati gubuk reyot di atas tanah milik orang lain. Meski memiliki sebidang tanah sendiri, keterbatasan ekonomi menghalangi mereka membangun rumah. Bantuan dana dan sembako diserahkan oleh Sekretaris Dinas Dukcapil Provinsi Bali bersama perwakilan perangkat daerah.
Di Buleleng, bantuan diterima I Made Budiasa, buruh serabutan asal Desa Menyali, Kecamatan Sawan, yang tinggal di rumah semi permanen berbahan seng dan bambu. Bantuan diserahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja ESDM dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, bantuan ini menjadi wujud nyata solidaritas ASN Pemprov Bali kepada warga yang benar-benar membutuhkan. “Penerima dipilih berdasarkan data resmi DTKS sesuai desil kemiskinan. Harapannya, program ini tidak hanya menyediakan tempat tinggal layak, tetapi juga memulihkan martabat dan semangat hidup penerima,” ujarnya.
Ia menegaskan, program ini akan terus berlanjut agar lebih banyak warga Bali merasakan manfaatnya. “Setiap rumah yang dibangun adalah simbol kepedulian dan gotong royong. Kami ingin memastikan tidak ada lagi warga Bali yang hidup di rumah tidak layak,” tegasnya.
Bantuan rumah layak huni ini diharapkan memberikan rasa aman dan nyaman bagi penerima, sekaligus menjadi cara Pemprov Bali memaknai Hari Jadi ke-67 dengan aksi nyata yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat. (kbs)