Foto: Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa, yang akrab disapa Guru Pandu, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melayat ke rumah duka korban musibah banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Selat, Senin (7/7/2025).
Karangasem, KabarBaliSatu
Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa, yang akrab disapa Guru Pandu, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melayat ke rumah duka korban musibah banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Selat. Kunjungan belasungkawa tersebut berlangsung di Banjar Abian Tiing, Desa Amerta Buana, Senin (7/7/2025), dan menjadi wujud kepedulian pemerintah atas tragedi yang menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Karangasem.
Dalam kunjungan itu, Wabup Pandu turut didampingi oleh Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Karangasem, Ny. Anggreni Prapanca Lagosa, yang secara langsung menyampaikan empati dan dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan.
Duka yang menyelimuti rumah duka tidak hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi juga oleh seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat setempat. Hadirnya tokoh-tokoh daerah serta unsur Forkopimda mempertegas solidaritas dan rasa kemanusiaan atas musibah yang terjadi akibat cuaca ekstrem.
Korban dalam peristiwa tragis tersebut adalah Ni Luh Putu Surya Adnyani, Amd.Keb. (35), dan putranya I Wayan Eka Wira Yudistira (10), yang terseret arus sungai saat mencoba melintasi jalur alternatif di Pangkung Pitpitan, Desa Seraya, pada Minggu (6/7). Derasnya aliran air membuat keduanya hanyut dan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Jenazah sempat dibawa ke RSUD Karangasem sebelum akhirnya dipulangkan ke rumah duka untuk prosesi adat dan pemakaman.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Karangasem, kami turut berduka cita yang mendalam. Semoga almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan,” ujar Wabup Pandu dengan penuh empati.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam, mengingat intensitas hujan yang tinggi belakangan ini telah menyebabkan kondisi sungai menjadi sangat berbahaya.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran akan risiko bencana hidrometeorologi yang semakin sering terjadi. Pemerintah Kabupaten Karangasem berkomitmen untuk memperkuat sistem peringatan dini dan edukasi masyarakat, guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa di masa mendatang. (kbs)