Foto: Bupati Gus Par dan Wabup Guru Pandu saat memimpin langsung kegiatan penanaman pohon di kawasan Veteran Jalur 11.
Karangasem, KabarBaliSatu
Dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-385 Kota Amlapura, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata (Gus Par) dan Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa (Guru Pandu) memimpin langsung kegiatan penanaman pohon di kawasan Veteran Jalur 11. Sebanyak 15 pohon pertama dari total 160 bibit pohon ditanam sebagai simbol komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan Amlapura yang hijau dan berkelanjutan.
Bibit pohon yang ditanam beragam, mulai dari nangka, mangga, jambu air, kelengkeng, hingga cempaka. Jenis-jenis ini dipilih tidak hanya karena nilai ekologisnya, tetapi juga manfaat jangka panjang yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Penanaman ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan menjadi bagian dari gerakan besar untuk membangun kembali kesadaran ekologis masyarakat Karangasem.
Bupati Gus Par menegaskan bahwa penanaman pohon adalah investasi jangka panjang, sebuah doa hidup untuk masa depan Amlapura.
“Amlapura harus menjadi kota yang hidup, hijau dan ramah. Pohon-pohon ini adalah rumah kehidupan,” ujar Bupati Gus Par dengan penuh harap.
Ia menambahkan, peringatan HUT kota bukan hanya momen mengenang sejarah, tetapi juga momentum membangun masa depan yang berakar pada cinta terhadap alam dan kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Wakil Bupati Guru Pandu menekankan pentingnya peran warga dalam merawat alam sebagai bagian dari identitas kota. Ia menyebut bahwa kota yang agung lahir dari warganya yang mencintai tanah tempat mereka berpijak.
“Kota yang agung lahir dari warganya yang cinta dan menjaga alamnya,” ujar Wabup Guru Pandu.
Menurutnya, menjaga lingkungan adalah bentuk bakti kepada leluhur dan tanggung jawab moral terhadap generasi mendatang.
Program penanaman pohon ini akan terus dilanjutkan dalam rangkaian kegiatan HUT Kota Amlapura ke-385, dengan target menanam 160 pohon di titik-titik strategis kota, termasuk ruang terbuka hijau, fasilitas umum, dan area konservasi air tanah.
Langkah ini mendapat sambutan hangat dari warga sekitar, yang melihat gerakan ini sebagai harapan baru bagi wajah Amlapura yang lebih sejuk dan lestari di tengah perubahan iklim yang semakin nyata.
Pemkab Karangasem melalui kepemimpinan Gus Par dan Guru Pandu menunjukkan bahwa membangun kota bukan semata soal infrastruktur fisik, tetapi juga tentang menanam harapan, merawat bumi, dan menyemai kesadaran kolektif akan pentingnya hidup berdampingan dengan alam.
Sebagaimana pesan yang digaungkan: “Setiap pohon adalah doa untuk masa depan.” (kbs)