BerandaDaerahKepedulian yang Nyata: Gubernur Koster Hadir untuk Warga Terdampak Bencana di Bangli,...

Kepedulian yang Nyata: Gubernur Koster Hadir untuk Warga Terdampak Bencana di Bangli, Serahkan Bantuan Rp 326 Juta

Foto: Gubernur Bali Wayan Koster.

Bangli, KabarBaliSatu 

Di tengah perayaan Hari Ulang Tahun ke-821 Kota Bangli, suasana haru mengalir di antara gemuruh tepuk tangan dan senyum warga yang menyimpan kisah duka. Bukan sekadar pesta, hari itu menjadi saksi kepedulian yang hadir tanpa syarat—kepedulian yang menjelma dalam sosok Gubernur Bali, Wayan Koster.

Dengan langkah mantap dan sorot mata penuh empati, Koster turun langsung ke Bangli, bukan untuk berpidato panjang, tetapi untuk bertindak nyata. Ia menyerahkan bantuan sosial senilai Rp 326 juta kepada warga yang terdampak bencana alam. Tak ada panggung megah, tak ada sorotan yang dibuat-buat. Hanya tangan yang dijabat hangat, dan janji yang ditepati tanpa perlu diumbar.

Baca Juga  Pesan Senator Bali Komang Merta Jiwa di Lokasabha IX DPP Peradah Indonesia Bali: Kawal Pembangunan, Jaga Taksu Pulau Dewata

Bersama Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, Koster menyerahkan bantuan yang menyentuh banyak lini kehidupan masyarakat—dari rumah warga yang rusak, pura yang terdampak, fasilitas banjar yang tak lagi utuh, hingga kelompok subak yang kehilangan semangat. Bantuan ini bukan hanya soal angka, melainkan tentang harapan yang kembali ditanam di tanah yang sempat dilanda luka.

“Bencana memang tak bisa direncanakan, tapi kepedulian harus jadi refleks,” ujar Koster dengan suara tenang, namun menyentuh dalam. Kalimat sederhana itu merangkum filosofi kepemimpinannya: bergerak cepat, hadir utuh, dan berpihak sepenuhnya pada rakyat.

Baca Juga  Gubernur Koster Buka Fakta Mengejutkan di Balik Penutupan TPA Suwung: “Kalau Nggak Ditutup, Pejabat Bali Bisa Masuk Penjara”

Warga menyambutnya bukan sebagai pejabat, tapi sebagai sosok yang datang ketika mereka paling membutuhkan. Di mata mereka, Koster bukan sekadar gubernur, tapi pelindung rumah besar yang bernama Bali.

Pura Tamansari menerima bantuan sebesar Rp 27 juta, Subak Abian Nyah-Nyah memperoleh Rp 55 juta, dan lainnya mendapatkan dukungan yang setara—tanpa pilih kasih, tanpa janji kosong. Ini bukan aksi pencitraan, melainkan bagian dari napas panjang pengabdian.

Langkah ini menjawab keraguan segelintir pihak yang menilai Koster hanya fokus pada proyek besar. Justru di sinilah letak kekuatannya—menyatukan visi pembangunan jangka panjang dengan respon kemanusiaan yang hangat dan cepat.

Baca Juga  Tos Arak Bali Guncang Diplomasi Budaya Dunia, Gubernur Koster Tegaskan Bali Tolak Wisata Murahan

Karena bagi Wayan Koster, Bali bukan hanya destinasi pariwisata. Bali adalah rumah—rumah yang harus dijaga dengan rasa, dibangun dengan cinta, dan dirawat dengan hati. Dan hari itu, di Bangli yang berselimut sejarah dan luka, Koster menunjukkan: bahwa pemimpin sejati hadir bukan hanya saat perayaan, tapi terutama saat rakyatnya membutuhkan pelukan.(kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini