Foto: Gubernur Bali Wayan Koster.
Klungkung, KabarBaliSatu
Gubernur Bali Wayan Koster menyentil, banyak kain endek pabrikan yang beredar di Pasar Galiran Klungkung Bali. Keadaan ini disampaikan Koster, saat menghadiri serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Klungkung periode 2025-2030 dalam sidang Paripurna DPRD Klungkung di Balai Budaya Klungkung, Kamis 6 Maret 2025.
“Tolong cek endek di pasar Galiran itu kebanyakan datang dari luar. Bukan penenun dari Bali, Pak Bupati cek ini. Kita yang buatkan Pergub, tapi ternyata dimanfaatkan oleh orang lain. Kan jadinya orang lain yang sejahtera, bukan kita yang sejahtera. Ekonominya nggak tumbuh di Bali,” singgungnya.
Gubernur Bali ini juga menekankan pentingnya penggunaan busana adat Bali sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya sekaligus penguatan ekonomi kerakyatan. Menurutnya, kebijakan penggunaan busana adat yang telah berjalan setiap hari Kamis, Purnama, dan Tilem, harus diperluas ke hari-hari penting lainnya.
“Hari ini semuanya menggunakan busana adat Bali. Kan keren kalau busana adat Balinya semua dipakai, maka penjahitnya laku, toko busana adat Bali laku. Kemudian, penenun busana laku, pedagangnya banyak yang mendapat manfaat,” pungkas Koster di hadapan tamu undangan dan pejabat pemerintahan Klungkung.
Koster mengajak masyarakat lebih sering mengenakan kain tenun endek Bali, khususnya pada hari Selasa. “Hari Selasa pakailah busana yang menjadi identitas kita. Ini karakter ke-Bali-an kita dengan budayanya,” tuturnya.
Koster menegaskan bahwa aturan penggunaan busana adat Bali dan endek harus diterapkan dengan lebih tertib. Menurutnya, langkah ini telah terbukti memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Perkembangannya luar biasa. Dengan kebijakan ini, ekonomi kerakyatan ikut tumbuh,” tegas Gubernur Koster. (kbs)