BerandaDaerahGubernur Koster Kebut Implementasi Transformasi Ekonomi Kerthi Bali Mulai Tahun 2026, Ekonomi...

Gubernur Koster Kebut Implementasi Transformasi Ekonomi Kerthi Bali Mulai Tahun 2026, Ekonomi Bali Melesat dan Berdikari dengan Kearifan Lokal dan Produk Lokal

Foto: Gubernur Bali Wayan Koster memimpin Rapat Percepatan Pelaksanaan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha pada Selasa 14 Oktober 2025.

Denpasar, KabarBaliSatu

Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster berkomitmen serius mewujudkan transformasi ekonomi Bali melalui Transformasi Ekonomi Kerthi Bali guna mewujudkan Bali berdaulat di bidang pangan dan berdikari dalam bidang ekonomi. Percepatan implementasi Transformasi Ekonomi Kerthi Bali terus dikebut Gubernur Koster di periode keduanya memimpin Bali sebagai Gubernur Bali.

Ditargetkan di tahun 2026 ini Transformasi Ekonomi Kerthi Bali sudah benar-benar dijalankan secara komprehensif dan menyeluruh di seluruh kabupaten/kota di Pulau Dewata. Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali akan bergandengan tangan dalam mempolakan dan menjalankan transformasi Ekonomi Kerthi Bali berlandaskan kearifan lokal dan potensi lokal yang ada di tiap daerah.

Demikian terungkap dalam Rapat Percepatan Pelaksanaan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha pada Selasa 14 Oktober 2025 yang dipimpin langsung Gubernur Koster.

Transformasi Ekonomi Kerthi Bali sebagai sebuah konsep ekonomi berbasiskan kearifan lokal Bali muncul dari gagasan visioner dan brilian Gubernur Bali Wayan Koster yang memahami betul perekenomian Bali tidak bisa bergantung pada satu sektor unggulan seperti sektor pariwisata yang selama ini mendominasi perekonomian Bali dalam puluhan tahun terakhir.

Baca Juga  OSS Dikeluhkan, Dispar Bali Curhat ke Kemenpar: Banyak Disalahgunakan Pengusaha Nakal

Gubernur Koster bertekad kuat mengubah wajah perekonomian Pulau Bali tidak agar tergantung pada satu sektor pariwisata saja, melainkan berbagai sektor unggulan lainnya turut bergerak sehingga ketika sektor pariwisata mengalami gangguan atau terpuruk seperti saat pandemi Covid-19, perekonomian Bali tidak tumbang melainkan masih bisa bertahan kuat bahkan bertumbuh.

“Ekonomi Bali jangan tergantung pada satu sektor. Pariwisata itu anugerah tapi jangan hanya bergantung itu. Boleh kembangkan pariwisata tapi pertanian, kelautan perikanan dan sektor lainnya harus dikembangkan bahkan digunakan untuk mendukung sektor pariwisata,” tegas Gubernur Koster dalam arahannya saat Rapat Percepatan Pelaksanaan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali ini.

Ekonomi Kerthi Bali terdiri atas 6 sektor unggulan yang menopang perekonomian Pulau Dewata secara berkesinambungan berlandaskan kearifan lokal dan juga menggali potensi lokal serta mengutamakan pengembangan produk-produk lokal Bali. Pertama, sektor pertanian dengan sistem pertanian organik. Kedua, sektor kelautan dan perikanan. Ketiga, sektor industri manufaktur dan indusri berbasis budaya branding Bali. Keempat, sektor IKM, UMK dan koperasi. Kelima, sektor ekonomi kreatif dan digital. Keenam, sektor pariwisata yang berbasi budaya, berkualitas dan bermartabat.

“Hanya Bali yang satu-satunya yang punya konsep ekonomi lokal. Ekonomi Kerthi Bali ini saya gali sendiri, saya jabarkan sendiri dan ini harus kita lakukan di Bali untuk mewujudkan Bali berdaulat di bidang pangan dan berdikari di bidang ekonomi,” ungkap Gubernur Koster.

Baca Juga  Sesuai Regulasi, Salat Idulfitri Boleh Digelar di Masjid dan Lapangan

“Jadi bukan lagi ketahanan pangan tapi daulat pangan. Kita lebih maju dan progresif. Ekonominya berdikari yang digali dari konsep Tri Sakti Bung Karno,” sambung Gubernur Bali dua periode itu.

Ekonomi Kerthi Bali merupakan gagasan Gubernur Bali Wayan Koster yang telah ditulis secara lengkap dan terinci dalam Buku “Ekonomi Kerthi Bali Membangun Bali Era Baru”, yang diluncurkan pada tanggal 20 Oktober 2021.  Yang lebih membanggakan lagi, konsep ekonomi buah karya pemikiran mendalam Gubernur Koster ini mendapatkan apresiasi dari Presiden RI Joko Widodo yang secara resmi telah meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, Sejahtera pada Jumat 3 Desember 2021 di Kura-Kura Bali, Denpasar dan disaksikan secara langsung oleh Menteri Bappenas Suharso Manoarfa bersama Gubernur Koster.

“Ekonomi Kerthi Bali ini paling cocok diterapkan di Bali karena semua unggulan dan potensinya ada. Ekonomi Kerthi Bali sudah menjadi dokumen resmi Bappenas dan dijadikan percontohan transformasi ekonomi secara nasional,” terang Gubernur Koster.

Transformasi Ekonomi Kerthi Bali sudah mencakup berbagai strategi untuk memperkuat perekonomian Bali melalui 6 sektor unggulan yang impelementasinya melibatkan seluruh komponen yang ada. “Di periode kedua saya mau dilakukan percepatan pelaksanaannya,” tegas Bali asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.

Baca Juga  Bina Harapan di Balik Jeruji: Wabup Klungkung Dorong Warga Binaan Bangkit Lewat Kewirausahaan

“Bappeda harus pahami betul konsep ini dan bagaimana melaksanakannya. Karena ini sudah lengkap dan tinggal kita polakan se-Bali dalam konteks Satu Pulau Satu Tata Kelola. Jadi harus dijalankan bersama semua kabupaten/kota dan 2026 harus sudah mulai jalan,” sambung Gubernur Koster lantas menginstrusikan agar dirancang Rapat Koordinasi (Rakor) khusus melibatkan Bupati/Walikota dan Bappeda se-Bali untuk mempercepat implementasi Transformasi Ekonomi Kerthi Bali ini.

Koordinator Tim Percepatan Pelaksanaan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali Prof. Ida Bagus Raka Suardana mengungkapkan timnya akan roadshow ke seluruh kabupaten/kota untuk lebih mensosialisasikan Program Percepatan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali ini. Sejumlah rencana tindak lanjut juga akan dieksekusi termasuk mengkoordinasaikan dengan pihak di luar pemerintahan terkait agenda yang akan dijalankan untuk mendukung akselerasi Transformasi Ekonomi Kerthi Bali ini.

Salah satunya dengan menggelar Bali Green Investment Forum (BGIF) yang merupakan forum tahunan sebagai ajang investasi hijau tingkat nasional dan internasional. Melalui forum ini diharapkan Bali mampu melakukan penjaringan investasi yang mendukung akselerasi Transformasi Ekonomi Kerthi Bali seperti proyek energi terbarukan, ekowisata, pengelolaan sampah terpadu serta inovasi pangan dan air. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini