Foto: Anggota DPRD Kota Denpasar I Ketut Ngurah Aryawan dengan dukungan dari Letnan Jenderal (Letjen) TNI I Nyoman Cantiasa kembali menyerahkan berbagai bantuan untuk warga korban banjir di Denpasar.
Denpasar, KabarBaliSatu
Di tengah sisa lumpur banjir yang masih menempel di dinding rumah dan ingatan warga Denpasar, I Ketut Ngurah Aryawan hadir seperti cahaya kecil yang menghangatkan hati. Anggota DPRD Kota Denpasar ini kembali menorehkan kisah kemanusiaan, melanjutkan langkah tanpa jeda untuk memulihkan luka warganya. Setelah sebelumnya menyalurkan sembako, alat dapur, hingga turun langsung membersihkan lokasi banjir, Minggu 28 September 2025, ia kembali menebar kepedulian bersama dukungan Letnan Jenderal (Letjen) TNI I Nyoman Cantiasa—salah satu putra terbaik Bali yang dikenal berhati besar.
Langkah pertamanya hari itu terhenti di Jalan Singosari, Banjar Mekar Sari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara. Di sana, Dewa Made Dwi Astika menerima kasur spring bed, bantuan sederhana, namun begitu berarti setelah banjir merusak hampir seluruh barang berharga miliknya. Senyum bercampur haru menyelimuti wajah Dewa Made, menyambut uluran tangan Ngurah Aryawan yang difasilitasi Letjen Cantiasa.
Tak berhenti di satu rumah, Ngurah Aryawan bergerak ke titik lain. Lemari kayu, kompor gas, hingga bantuan perbaikan pelinggih umat Hindu disalurkan. Langkahnya berlanjut di Kebo Iwa, Denpasar Barat dengan membagikan 150 paket sembako. Sementara di Banjar Tagtag Kelod, Paguyangan, puluhan paket sembako kembali diserahkan langsung dari tangan ke tangan, disambut warga yang antusias sekaligus terharu.
Kepala Lingkungan (Kaling) Tagtag Kelod Made Jayantara yang turut langsung mendampingi penyerahan bantuan ini mengakui bantuan ini tentu sangat berarti untuk menguatkan dan memotivasi warga di tengah kondisi mereka yang perlahan mulai bangkit. Doa-doa tulus mengalir, memohon keselamatan bagi Ngurah Aryawan dan Letjen Cantiasa yang tak lelah menebar kebaikan.
Langkah berikutnya menuntun Ngurah Aryawan ke sebuah rumah di Jalan Gunung Agung, Banjar Kerthajati, Pemecutan Kaja. Di sana, seorang ibu paruh baya menunggu kursi roda—penopang baru untuk aktivitasnya sehari-hari. Saat kursi itu tiba, mata sang ibu berkaca-kaca. Bantuan itu bukan hanya alat gerak, tapi juga simbol harapan yang kembali menyala.
Di sela aksi kemanusiaannya, Ngurah Aryawan menyampaikan terima kasih kepada Letjen TNI I Nyoman Cantiasa yang disebutnya sebagai Bapak Angkat warga Denpasar. Ia juga menyuarakan kegelisahan: banyak rumah korban banjir tak bisa menerima bantuan perbaikan karena terletak di sempadan sungai—terbentur aturan pusat.
“Kami berharap pemerintah dapat menemukan jalan keluar, agar warga yang tertimpa musibah tetap mendapat perhatian,” ujar Anggota Komisi I DPRD Kota Denpasar itu.
Ngurah Aryawan bukan hanya politisi; ia hadir sebagai penggerak empati. Di tengah kota yang masih memulihkan diri, ia menyalakan pesan sederhana namun mendalam: kemanusiaan tak mengenal jeda. Bagi Denpasar, langkahnya adalah bukti bahwa kasih sayang bisa menjelma menjadi tindakan nyata—kasur untuk tidur, sembako untuk makan, kursi roda untuk bergerak, dan harapan untuk tetap bertahan. (kbs)