Foto: Suasana pelepasan tukik di Desa Bugbug, serangkaian HUT Kota Amlapura ke-385.
Karangasem, KabarBaliSatu
Dalam suasana perayaan Hari Ulang Tahun ke-385 Kota Amlapura dan HUT ke-7 Komunitas Fotografer Karangasem (KPK), semangat cinta alam digaungkan lewat aksi nyata di pesisir Virgin Beach, Desa Bugbug, Sabtu (22/6). Kegiatan ini dirangkai dengan pelepasan sekitar 60 ekor tukik ke laut serta aksi bersih-bersih pantai sebagai wujud konkret pelestarian lingkungan pesisir.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata (Gus Par), Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa (Guru Pandu), jajaran Forkopimda Karangasem, Komunitas Fotografer Karangasem (KPK), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), hingga para siswa SD Negeri Bugbug. Keterlibatan berbagai elemen ini menjadi simbol kuat kolaborasi lintas generasi dan lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
Momen pelepasan tukik ke lautan lepas menjadi sorotan utama dalam kegiatan tersebut. Aksi tersebut tak hanya menggugah sisi emosional peserta, tapi juga menyampaikan pesan ekologis yang mendalam. Di tengah perubahan iklim dan ancaman pencemaran laut, kegiatan semacam ini menjadi oase harapan akan terjaganya keanekaragaman hayati laut, khususnya populasi penyu yang semakin terancam.
Dalam sambutannya, Bupati Karangasem Gus Par menekankan pentingnya menjaga siklus kehidupan laut sebagai bagian dari warisan alam yang harus dilestarikan.
“Pada hari ini dalam rangkaian acara HUT Kota Amlapura untuk melestarikan budidaya laut, kita akan melepas tukik. Mudah-mudahan ke depan, apa yang kita lepas sekarang menjadi besar dan berkembang biak,” ujar Gus Par.
Ia juga menitipkan harapan kepada masyarakat Desa Bugbug untuk turut serta menjaga dan memelihara habitat tukik yang telah dilepaskan.
“Harapan ke depan, mohon titip tukik yang kami lepas di Desa Bugbug ini supaya dipelihara,” tambahnya.
Mengusung tema besar “Harmony to Happiness”, perayaan HUT Kota Amlapura tahun ini tidak hanya berisi seremoni, tetapi juga diisi kegiatan yang relevan dengan semangat harmonisasi antara manusia dan alam. Melalui aksi bersih pantai yang dilakukan bersama-sama, para peserta ingin memastikan bahwa kawasan Virgin Beach tetap menjadi lingkungan yang bersih, asri, dan aman bagi tukik dan satwa laut lainnya untuk berkembang biak.
Kepala BKSDA yang turut memantau kegiatan ini menyampaikan apresiasinya atas komitmen pemerintah daerah dan komunitas dalam menjaga konservasi satwa laut. Begitu pula KPK, yang tidak hanya mengambil peran sebagai dokumentator, tetapi aktif terlibat dalam pelestarian lingkungan melalui inisiatif-inisiatif kolaboratif di Karangasem.
Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi yang menyenangkan bagi anak-anak SD yang terlibat. Mereka tidak hanya belajar tentang ekosistem laut, tetapi juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga alam sejak dini.
Semangat pelestarian yang dibangun dalam kegiatan ini diharapkan mampu menjadi budaya baru dalam perayaan-perayaan daerah ke depan—di mana peringatan hari jadi tak hanya menjadi seremoni, melainkan momentum strategis untuk merekatkan hubungan antara masyarakat, alam, dan masa depan generasi berikutnya.
Dengan kolaborasi yang solid, pantai-pantai Karangasem seperti Virgin Beach diyakini akan terus menjadi surga alami yang lestari, bukan hanya untuk manusia, tapi juga untuk tukik-tukik kecil yang suatu hari akan kembali ke pantai ini sebagai induk yang siap melanjutkan siklus kehidupan. (kbs)