Foto: Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, saat menjadi narasumber dalam Dialog Kerukunan Umat Beragama yang digelar di Kantor Kecamatan Nusa Penida, Kamis (17/7).
Klungkung, KabarBaliSatu
Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama sebagai fondasi utama dalam membangun masyarakat yang damai, harmonis, dan toleran. Pernyataan tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Dialog Kerukunan Umat Beragama yang digelar di Kantor Kecamatan Nusa Penida, Kamis (17/7).
Dalam acara yang dihadiri tokoh-tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat setempat, Wabup Tjok Surya menyampaikan bahwa menjaga keharmonisan di tengah keberagaman merupakan tanggung jawab bersama, terlebih di daerah seperti Klungkung yang kaya akan pluralitas sosial dan budaya.
“Kerukunan umat beragama merupakan fondasi penting dalam menjaga keharmonisan dan stabilitas sosial di masyarakat. Melalui dialog ini, kami berharap dapat memperkuat komunikasi dan kerja sama antarumat beragama, sehingga tercipta lingkungan yang damai dan toleran,” ujar Wabup Tjok Surya.
Ia menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Klungkung secara konsisten mendukung setiap inisiatif yang bertujuan mempererat hubungan antargolongan. Semangat gotong royong dan saling menghormati disebutnya sebagai kekuatan utama dalam mewujudkan Klungkung Mahottama—visi pembangunan daerah yang mengedepankan nilai luhur, kemajuan, dan kebersamaan.
“Mari kita persatukan apa yang sudah bersatu. Saling memahami, saling menghormati, dan bekerja sama dalam menjaga kerukunan adalah tugas kita bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, semua elemen masyarakat harus bergerak bersama,” tambahnya.
Tak lupa, Wabup Tjok Surya menyampaikan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memahami pentingnya menjaga kerukunan dan menjadikannya sebagai nilai yang hidup di tengah kehidupan sosial warga.
“Kerukunan adalah aset yang paling mahal. Keberagaman itu indah, dan harus terus dijaga serta dirawat dengan kesadaran kolektif. Inilah kekayaan Klungkung yang tidak ternilai,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klungkung, I Gusti Made Warsika, menyampaikan bahwa dialog ini merupakan bagian dari komitmen FKUB untuk terus menjaga dan memperkuat toleransi antargolongan, khususnya di Kecamatan Nusa Penida yang memiliki dinamika sosial dan geografis tersendiri.
“FKUB berkomitmen untuk terus mengadakan dialog serupa secara berkala sebagai upaya memperkuat kerukunan dan toleransi di masyarakat,” jelas Warsika.
Ia juga menambahkan bahwa komunikasi yang sehat antarumat beragama merupakan langkah konkret dalam mencegah gesekan sosial dan memperkuat ikatan kebangsaan di tingkat lokal.
Sebagai catatan, Kabupaten Klungkung pernah menerima Harmony Award 2020 dari Kementerian Agama Republik Indonesia atas keberhasilannya dalam menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama. Penghargaan ini merupakan pengakuan nasional atas upaya Pemkab Klungkung dan FKUB dalam merawat kedamaian dan keharmonisan di tengah keberagaman.
Dialog ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kerukunan tidak hadir begitu saja, melainkan dibangun melalui dialog, pengertian, dan kesadaran bersama bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan kelemahan. Pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat diharapkan terus berjalan seiring dalam menjaga wajah damai Klungkung yang telah menjadi contoh toleransi bagi daerah lain di Indonesia. (kbs)

