BerandaPolitikTurun ke Tabanan dan Jawab Kebutuhan Masyarakat, Anggota Komisi IV DPR RI...

Turun ke Tabanan dan Jawab Kebutuhan Masyarakat, Anggota Komisi IV DPR RI Adi Wiryatama Bawa Ribuan Bibit Alpukat dan Soroti Jalan Usaha Tani

Foto: Anggota Komisi IV DPR RI dapil Bali dari Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Adi Wiryatama, saat menyerahkan ribuan bibit alpukat dan bantuan pupuk organik dari Kementerian Pertanian RI kepada petani.

Tabanan, KabarBaliSatu 

Masa reses bukan waktu beristirahat bagi I Nyoman Adi Wiryatama. Politikus senior PDI Perjuangan yang kini duduk di Komisi IV DPR RI ini justru memanfaatkannya untuk kembali menyapa akar rumput—para petani—di kampung halamannya, Tabanan.

Tak sekadar datang menyapa, mantan Bupati Tabanan dua periode itu juga membawa oleh-oleh konkret: 2.000 bibit pohon alpukat dan bantuan pupuk organik dari Kementerian Pertanian RI. Bibit yang diserahkan sudah siap tanam, dengan tinggi rata-rata 50 cm dan telah melalui tahap persemaian matang.

Baca Juga  Daftar Calon Ketua Golkar Bali Sore Ini, Demer Diklaim Dapat Dukungan Mayoritas, Calon Tunggal Berpeluang Kuat Terpilih Aklamasi Tanpa Lawan!

“Ini bentuk nyata dukungan pemerintah pusat untuk sektor hortikultura. Kita ingin petani Tabanan lebih produktif dan tahan terhadap tekanan pasar,” ujar Adi Wiryatama saat menyerahkan bantuan kepada sejumlah kelompok tani.

Namun, dalam dialog yang berlangsung akrab, para petani menyuarakan persoalan lama yang masih menghantui: jalan usaha tani yang tak memadai. Meski distribusi pupuk dan alat produksi kini lebih lancar, akses ke lahan dan pasar masih terhambat medan berat dan minimnya infrastruktur.

“Kalau jalan ke ladang susah, ongkos angkut naik, panen bisa rusak di jalan. Kami rugi,” keluh salah satu petani.

Baca Juga  Surya Paloh Sentil Bali: Pariwisata Melesat, Infrastruktur Jalan di Tempat

Adi tak tinggal diam. Politikus kawakan ini menyadari bahwa solusi pertanian tak bisa berhenti di soal pupuk dan bibit. Infrastruktur, terutama jalan tani, harus menjadi prioritas pembangunan.

“Kalau jalannya bagus, petani untung. Hasil panen cepat sampai, ongkos angkut murah, dan produk bisa lebih segar saat tiba di pasar. Itu yang kami dorong di Komisi IV,” tegasnya.

Tak hanya fokus pada urusan produksi, Adi juga mendorong para petani Tabanan untuk mulai menatap hilirisasi. Ia menyebut bahwa potensi alpukat, misalnya, sangat besar di pasar nasional maupun internasional. Namun, tanpa pengolahan dan sistem pemasaran yang kuat, nilai tambah akan terus dikuasai tengkulak.

Baca Juga  Bali Era Baru! Koster Siapkan 15 Perda untuk Bali: Melindungi Tanah, Laut, dan Masyarakat Lokal

“Kalau petani bisa bentuk koperasi atau BUMDes yang solid, hasil tani bisa dipasarkan secara kolektif. Petani dapat harga bagus, ekonomi desa pun tumbuh,” papar mantan Ketua DPRD Bali itu.

Kunjungan ini disambut antusias para petani yang merasa mendapat ruang untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. Mereka berharap komunikasi semacam ini terus berlanjut agar program yang diluncurkan benar-benar menyentuh kebutuhan nyata di lapangan.

“Saya tidak ingin petani hanya jadi objek program. Mereka harus dilibatkan, diberdayakan, dan dimudahkan. Petani harus menjadi subjek pembangunan pertanian yang mandiri dan bermartabat,” tutup Adi, yang berkomitmen akan terus mengawal usulan pembangunan jalan tani bersama pemerintah pusat dan daerah. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini