BerandaDaerahTim PPMI ITB Gelar Kegiatan Pengabdian di SMP Dwijendra Denpasar, Bongkar Dampak...

Tim PPMI ITB Gelar Kegiatan Pengabdian di SMP Dwijendra Denpasar, Bongkar Dampak Adiksi Medsos pada Kesehatan Mental Pelajar Bali

Foto: PPMI ITB menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Literasi Bahaya Adiksi Platform Media Sosial serta Dampaknya terhadap Brain Rot Bagi Pelajar SMP di Bali” di salah satu ruang kelas di SMP Dwijendra Denpasar, pada Senin, 16 Juni 2025.

Denpasar, KabarBaliSatu

Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarkat dan Inovasi (PPMI) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu strategis yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan mental generasi muda.

Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, tim PPMI ITB menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Literasi Bahaya Adiksi Platform Media Sosial serta Dampaknya terhadap Brain Rot Bagi Pelajar SMP di Bali.” Kegiatan ini berlangsung di salah satu ruang kelas di SMP Dwijendra Denpasar, pada Senin, 16 Juni 2025.

Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata sivitas akademika ITB dalam merespons fenomena sosial kontemporer, terutama yang berkaitan dengan penggunaan media sosial secara berlebihan di kalangan pelajar.

Adiksi terhadap platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube semakin meresahkan karena berpotensi menimbulkan fenomena brain rot—suatu kondisi di mana fungsi berpikir kritis, fokus, dan konsentrasi terganggu akibat konsumsi konten digital yang cepat, dangkal, dan berulang-ulang.

Hal tersebut sebagaimana  disampaikan oleh Ketua Pengabdian dan sekaligus inisiator kegiatan literasi bahaya adiksi media sosial tersebut, Dr. Ridwan Fauzi, S.Pd., M.H.

“Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami berharap bisa memberikan inspirasi kepada siswa dan siswi di SMP Dwijendra. Bagaimana nanti akan menjelaskan dampaknya apa, apa yang perlu diwaspadai. Bahaya adiksi media sosial ini (paling utama) adalah brain rot,” katanya.

Baca Juga  Kelapa Kian Langka, Gubernur Koster Serukan Revolusi Tanam Kelapa demi Kemandirian Spiritual Bali

Kegiatan ini mengusung konsep penyuluhan edukatif yang melibatkan tidak hanya siswa-siswi sebagai subjek utama, tetapi juga dewan guru sebagai mitra strategis dalam membentuk kebiasaan dan karakter anak didik.

Ada sebanyak 45 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari perwakilan dari setiap kelas yang juga sekaligus anggota OSIS SMP Dwijendra.

Rangkaian kegiatan dibuka secara resmi oleh perwakilan dari kepala sekolah SMP Dwijendra. Dalam kesempatan tersebut, ia berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak positif untuk anak didiknya.

“Mudah-mudahan anak-anak kami bisa mengikuti dengan baik. Nanti yang anak-anak kami dapatkan, akan dilanjutkan (kepada siswa-siswi yang lain). Jadi semua siswa kami mendapatkan dampak positifnya,” katanya.

 

Kegiatan Berlangsung 2 Sesi

Lebih lanjut, kegiatan ini berlangsung dua sesi yang disampaikan oleh Ir. Hendri Syamsudin, Ph.D. dan Hilmi Agni Ruhiyat, M.Psi.

Pada sesi pertama akan diisi oleh Ir. Hendri Syamsuddin, Ph.D., akademisi ITB yang menyampaikan materi berjudul “Nyalakan Otak: Lawan Brain Rot! Literasi Bahaya Adiktif Media Sosial.”

Sesi ini memberikan pemahaman kepada siswa terkait bahaya brain rot dan kiat-kiat untuk mengatasinya agar generasi muda mampu memilah informasi dan mengembangkan kebiasaan positif di tengah derasnya arus digital.

Juga disampaikan terkait manajemen waktu, serta pentingnya membangun rutinitas harian yang seimbang antara dunia maya dan dunia nyata

Baca Juga  Wayan Koster “Bapak Arak Bali” Bawa Arak Bali Mendunia,“Arak Bali for the World” Simbol Peradaban dan Kebanggaan Masyarakat Bali

Sesi kedua yang disampaikan  oleh Hilmi Agni Ruhiyat, M.Psi., dosen psikolog UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang mengulas lebih dalam topik “Literasi Bahaya Adiksi Media Sosial terhadap Brain Rot Siswa dari Perspektif Psikologi.”

Dalam paparannya, Hilmi akan menjelaskan terkait penggunaan media sosial dan dampaknya terhadap aspek psikologis. Ia juga memaparkan terkait cara agar media sosial ini bisa memberikan digunakan dengan baik alias self-driving.

Melalui self-driving terhadap media sosial ini dapat menghindari dampak negatif dari media sosial dan mampu menciptakan lingkungan digital yang positif dan suportif.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi penyuluhan sekali waktu, tetapi juga menjadi pemicu kesadaran jangka panjang bagi komunitas sekolah mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental di era digital.

Respon Positif Kepala Sekolah SMP Dwijendra

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Dwijendra, I Made Ari Mertha Yasa, S.Pd., M.Pd. mengungkapkan bahwa menyambut dengan positif kegiatan literasi bahaya adiktif media sosial untuk siswa-siswa di sekolahnya.

“Tanggapan kami terhadap kegiatan PPMI ITB gelar literasi digital bahaya adiksi media sosial dan dampaknya terhadap brain rot yang dilaksanakan di sekolah kami, SMP Dwijendra Denpasar kepada 45 siswa adalah menyambut positif dan sangat penting sebagai bentuk pembekalan literasi digital bagi siswa kami,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pemaparan materi dari dua narasumber bisa tersampaikan secara interaktif dan edukatif bagi para siswa.

Baca Juga  Bali Siap Jadi Percontohan Nasional Hukum Adat, Raperda Bale Kertha Adhyaksa Dipercepat, Gubernur Koster: “Bali Sangat Keren"

“Kami melihat penyampaian materi dikemas secara interaktif dan edukatif oleh tim penyaji yang membuat siswa kami dengan baik menyimak dan mendalami materi untuk dapat memahami bagaimana media sosial dapat memengaruhi kesehatan mental, pola pikir, serta kemampuan konsentrasi dan berpikir kritis. Kegiatan ini juga membahas strategi menghindari kecanduan digital dan membangun kebiasaan digital yang sehat di era serba teknologi,” ucap Made.

I Made juga menyampaikan harapannya terhadap para siswa usai mengikuti kegiatan ini agar lebih selektif lagi dalam hal mengakses informasi dan tidak terjebak media sosial yang digunakan secara berlebih.

“Kami berharap  bahwa melalui kegiatan ini siswa kami menjadi lebih selektif dalam mengakses informasi dan tidak terjebak dalam penggunaan media sosial yang berlebihan dengan resiko yang tersembunyi dibaliknya. Kegiatan ini juga dapat menumbuhkan kesadaran dan mengajak mereka untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi,” ujarnya.

Selain itu, pihak sekolah juga sangat mendukung untuk menyebarluaskan pemaparan materi ini kepada siswa-siswi lainnya yang ada di SMP Dwijendra.

“Nantinya materi yang telah disampaikan tadi akan diteruskan kembali ke kelas-kelas melalui kegiatan tutor sebaya oleh siswa yang menjadi peserta kegiatan ini dan kebetulan pesertanya adalah seluruh pengurus OSIS SMP Dwijendra yang merupakan perwakilan dari tiap-tiap kelas,” katanya.

Terakhir, Kepala Sekolah SMP Dwijendra itu mengucapkan terima kasih banyak kepada tim dari PPMI ITB dan berharap bisa berkelanjutan untuk ke depannya. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini