BerandaDaerahRAT KPRK Rayakan Satu Dasawarsa, Gaungkan Semangat “Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja...

RAT KPRK Rayakan Satu Dasawarsa, Gaungkan Semangat “Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas”

Foto: Suasana RAT Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) yang dirangkai dengan peringatan HUT ke-10 KPRK pada Minggu, 19 Oktober 2025 di Ruang Pusat Studi Undiknas, Denpasar.

Denpasar, KabarBaliSatu 

Memasuki usia 10 tahun, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali yang beralamat di Jalan Tukad Batanghari XI C, No.17, Panjer, Denpasar semakin meneguhkan positioning sebagai “Koperasi Ramah Keluarga.” Sejumlah bidang usaha yang dikelola KPRK juga terus bertumbuh dan berkembang pesat, khususnya pada usaha simpan pinjam dan dagang.

Demikian terungkap dalam RAT (Rapat Akhir Tahun) 2025 yang dirangkai dengan peringatan HUT ke-10 KPRK pada Minggu, 19 Oktober 2025 di Ruang Pusat Studi Undiknas, Denpasar. Acara bertajuk “Tetap Semangat Gaungkan Moto KPRK: Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas” ini juga menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang satu dasawarsa KPRK.

Dalam rangkaian acara tersebut, turut digelar RAT ke-8 dan RAT ke-9, serta HUT ke-9 dan HUT ke-10 KPRK. Kegiatan semakin meriah dengan keterlibatan anggota KPRK dalam lomba Ngulek Sambal, yang melibatkan kolaborasi dengan KBMHD Undiknas, IKABOGA Bali, HIPPI Bali, dan Rotary Club of Bali Bersinar.

Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) di Bali menjadi contoh konkret bahwa perjuangan mencapai kesetaraan gender bisa dilakukan dari berbagai pintu. Langkah-langkah kecil yang dilakukan koperasi ini membawa dampak besar bagi pemberdayaan perempuan di Bali.

KPRK memiliki visi mencerdaskan dan memberdayakan perempuan lewat koperasi serba usaha dengan empat bidang utama, yaitu simpan pinjam, dagang, jasa, dan diklat. Ekosistem ini diharapkan mampu membentuk sosok perempuan yang mandiri secara finansial dan berdaya secara ekonomi.

Dari keempat bidang usaha tersebut, sektor simpan pinjam dan dagang menjadi dua bidang yang paling berkembang dan memberikan keuntungan terbesar. Di bidang jasa, KPRK menyediakan layanan penjualan banten dari srati banten, sementara di bidang diklat, KPRK bekerja sama dengan Surya Intentelia Learning Centre untuk menyelenggarakan les bahasa Inggris dan penerjemahan.

Selain itu, KPRK juga menjalin kerja sama dengan GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali dalam program pengembangan karakter emas calon ayah dan ibu, sebagai bentuk komitmen membangun keluarga yang cerdas, harmonis, dan sejahtera.

Manajer Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Anak Agung Rai Tirtawati menyampaikan bahwa KPRK telah melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) pada 19 Oktober 2025 sebagai bagian dari refleksi perjalanan satu dasawarsa koperasi tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, KPRK menerima banyak masukan dan saran dari para anggota maupun mitra. Berbagai apresiasi dan dorongan juga diberikan untuk meningkatkan efektivitas serta kelancaran kegiatan KPRK di masa mendatang.

Baca Juga  Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa Ajak Warga Maknai Galungan dengan Srada Bhakti dan Gotong Royong

Hasil laporan kegiatan dan usaha menunjukkan masih adanya sejumlah tantangan, terutama terkait kesadaran anggota terhadap kewajiban mereka sebagai bagian dari koperasi. “Sejak berdiri pada tahun 2015, KPRK telah beroperasi selama 10 tahun, namun masih terdapat anggota yang belum aktif dalam menjalankan tanggung jawabnya,” katanya.

Sebagai tindak lanjut, koperasi melakukan pemilahan antara anggota aktif dan tidak aktif. Anggota yang telah lama tidak berpartisipasi direncanakan akan dipisahkan atau diberhentikan, sedangkan yang masih memiliki potensi akan terus diupayakan untuk diaktifkan kembali melalui pendekatan dan komunikasi intensif.

Untuk memperkuat struktur keanggotaan, KPRK juga menyiapkan program rekrutmen anggota baru yang memahami dan bersedia menjalankan kewajiban koperasi, terutama dalam hal pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib. “Simpanan pokok ditetapkan sebesar Rp1.000.000 yang dibayar satu kali, sedangkan simpanan wajib sebesar Rp25.000 per bulan atau Rp300.000 per tahun. Dana dari simpanan anggota ini menjadi modal utama koperasi dalam menjalankan berbagai kegiatan usaha,” jelasnya.

KPRK turut mendorong anggotanya untuk memanfaatkan fasilitas kredit yang tersedia agar aktivitas ekonomi koperasi tetap berjalan lancar dan hasil usaha dapat dinikmati bersama melalui pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) setiap tahun.

Sebagai bentuk komitmen terhadap kesejahteraan anggota, koperasi telah menyepakati peningkatan persentase pembagian SHU, dari 35% menjadi 60% untuk anggota, sedangkan 40% dialokasikan untuk kebutuhan lembaga. Kebijakan ini mempertegas prinsip koperasi sebagai wadah ekonomi “dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota.”

“Melalui langkah-langkah tersebut, KPRK berharap seluruh anggota semakin aktif berpartisipasi, terutama dalam memenuhi kewajiban rutin, sehingga koperasi dapat terus tumbuh dan memberi manfaat nyata bagi seluruh anggotanya,” pungkasnya.

Ketua Koperasi Perempuan Ramah Keluarga, Gung Tini Gorda, menegaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk memberikan edukasi dan motivasi kepada seluruh anggota. Kegiatan tersebut bertujuan membangkitkan kembali semangat berkoperasi sejati, yaitu menjadikan koperasi sebagai wadah kumpulan orang, bukan sekadar kumpulan modal. Pembinaan ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas dan meningkatkan produktivitas seluruh anggota.

Dengan mengusung tema “Tetap Semangat Gaungkan Moto KPRK: Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas,” kegiatan ini juga diisi dengan sesi edukasi koperasi yang bertujuan memperluas wawasan anggota serta mempererat kerja sama dengan Koperasi Merah Putih.

Koperasi Perempuan Ramah Keluarga dibentuk atas dasar keinginan untuk melanjutkan perjuangan orang tua Gung Tini Gorda serta memperkuat identitas perempuan dalam bidang ekonomi. Koperasi ini menaungi berbagai kelompok dengan spesialisasi berbeda, di antaranya Kelompok Anak Bangsa yang berperan sebagai pengawas sekaligus perwakilan ketua, Kelompok Panji Sakti dari Buleleng, serta Kelompok Delima yang beranggotakan para bidan.

Baca Juga  Disambut Hangat Gubernur Koster di Bandara Ngurah Rai, Menhan RI Tiba untuk Kunker di Pulau Dewata

Selain itu, terdapat juga Kelompok Negara, Kelompok Melati, dan Kelompok STIE Satya Dharma. Di STIE Satya Dharma, mahasiswa baru otomatis menjadi anggota koperasi, dan setelah lulus mereka memperoleh modal kerja. “Konsep ini diterapkan untuk mendorong setiap lulusan agar menjadi wirausaha mandiri,” katanya.

Dengan nada bergetar dan mata berkaca-kaca, Gung Tini Gorda, mengungkap perjalanan 10 tahun KPRK yang tidak mudah. Banyak tantangan dan perubahan yang dihadapi, mulai dari pergantian manajer hingga penyesuaian sistem. “Namun, semangat untuk terus bergerak maju tidak pernah surut karena Saya yakin bahwa pemberdayaan perempuan merupakan kunci kekuatan keluarga dan bangsa,” tegasnya.

Melalui momentum satu dekade ini, Gung Tini Gorda berharap semangat KPRK dapat terus hidup dan berkembang menjadi wadah pemberdayaan perempuan yang nyata, melahirkan perempuan tangguh, serta berkontribusi dalam membangun keluarga, masyarakat, dan Indonesia yang lebih sejahtera.

Pengawas Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK), Desak Sulitri, memberikan sejumlah catatan penting bagi pengurus dalam Rapat Akhir Tahun (RAT) 2025. Ia menilai masih terdapat beberapa aspek pelaksanaan dan pengawasan yang belum berjalan sepenuhnya sesuai harapan.

Beberapa kendala yang dihadapi antara lain kurangnya aktivitas dan peran serta anggota yang belum sepenuhnya menjalankan hak dan kewajibannya sebagai bagian dari koperasi. “Kondisi perlu mendapat perhatian agar semangat kebersamaan dan tanggung jawab kolektif di lingkungan koperasi dapat terus ditingkatkan,” tuturnya.

Selain itu, koordinasi dan aktivitas antara pengurus serta pengawas juga dinilai perlu diperkuat. Langkah ini diharapkan mampu menjadikan KPRK berfungsi lebih optimal sebagai wadah ekonomi bersama yang dikelola secara profesional dan berkelanjutan.

Melalui laporan pengawasan tersebut, Desak Sulitri menegaskan pentingnya peningkatan pembinaan dan bimbingan bagi koperasi agar arah gerak organisasi semakin jelas dan solid ke depannya. “Saya berharap semangat Pang Pade Payu tetap menjadi roh utama dalam menjaga eksistensi KPRK sebagai koperasi yang tumbuh dari, oleh, dan untuk anggota,” tutupnya.

Dalam RAT tersebut, masing-masing ketua atau perwakilan kelompok Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) turut memaparkan progres yang telah dicapai selama satu tahun terakhir. Presentasi tersebut mencakup berbagai program nyata yang telah menyentuh masyarakat secara langsung, serta pengembangan produk-produk unggulan koperasi yang dirancang agar tetap terjangkau dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Baca Juga  Wamen Veronica Tan Ingin Bali Jadi Percontohan Penanganan KDRT, Gubernur Koster Siap Bangun Community Centre

Para anggota juga turut memberikan berbagai komentar, saran, dan masukan konstruktif yang bertujuan untuk memperkuat dan membesarkan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK). Melalui ruang dialog terbuka ini, anggota berperan aktif dalam memberikan pandangan terkait pengelolaan koperasi, peningkatan pelayanan, serta pengembangan program yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Melalui sesi ini, para anggota menunjukkan komitmen dan kreativitasnya dalam menggerakkan roda ekonomi berbasis komunitas, sekaligus memperkuat peran KPRK sebagai wadah pemberdayaan perempuan yang berdampak sosial dan ekonomi di Bali.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Dra. Ida Ayu Nyoman Saskara, M.Si., akademisi di bidang Ekonomi dan Bisnis, turut memberikan masukan konstruktif bagi pengurus dan anggota Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK). Ia menekankan pentingnya peran koperasi dalam memperkuat kemandirian ekonomi dan pemberdayaan perempuan, dengan mencontohkan kesuksesan Koperasi Wanita (Kopwan) yang mampu menjadi motor penggerak ekonomi berbasis komunitas.

Prof. Ida Ayu Nyoman Saskara juga menyampaikan apresiasi kepada KPRK yang tetap mampu bertahan dan berkembang di tengah berbagai tantangan. “Di bawah kepemimpinan Gung Tini Gorda, KPRK terus menunjukkan komitmen kuat dalam membangun ekosistem koperasi yang berdaya, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan perempuan Bali,” katanya.

Tidak berhenti sampai di situ, tim Prof. Ida Ayu Nyoman Saskara yang terdiri dari para perempuan muda juga turut memberikan edukasi berharga bagi anggota Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK). Dalam sesi tersebut, mereka memaparkan konsep tanggung renteng, yakni bentuk tanggung jawab bersama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, baik sebagai debitur maupun kreditur, untuk memenuhi kewajiban tertentu secara kolektif.

Konsep ini menekankan pentingnya solidaritas dan rasa saling percaya di antara anggota kelompok. Dalam praktiknya, setiap individu memiliki tanggung jawab yang setara terhadap kewajiban bersama, sehingga menciptakan sistem kerja yang saling menopang dan memperkuat. Edukasi ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman anggota KPRK tentang prinsip dasar koperasi yang menumbuhkan kebersamaan dan tanggung jawab kolektif dalam mencapai kesejahteraan bersama.

Momentum satu dekade Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) menjadi bukti nyata konsistensi dan ketangguhan perempuan dalam membangun ekonomi keluarga dan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan serta pembaruan visi yang terus digelorakan, KPRK berkomitmen memperkuat peran perempuan sebagai motor penggerak ekonomi berbasis nilai-nilai kekeluargaan. Ke depan, koperasi ini diharapkan semakin berkembang dan menjadi inspirasi bagi gerakan pemberdayaan perempuan di seluruh Bali bahkan Indonesia. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini