Foto : Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan cinderamata berupa tenun khas Bali dalam prosesi Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali yang digelar di Kantor Kejati Bali, Renon, Denpasar, pada Jumat (31/10/2025) malam.
Denpasar, KabarBaliSatu
Prosesi pisah sambut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali berlangsung hangat di Kantor Kejati Bali, Renon, Denpasar, Jumat (31/10/2025) malam. Pada kesempatan itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan cinderamata berupa tenun khas Bali sebagai simbol penghormatan dan doa bagi pergantian kepemimpinan di lembaga penegak hukum tersebut.
Acara ini dihadiri Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta dan Ny. Seniasih Giri Prasta, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, serta jajaran Forkopimda. Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan apresiasi mendalam kepada Kajati sebelumnya, I Ketut Sumedana, yang akan bertugas di Sumatera Selatan.
Apresiasi untuk Sumedana: Komunikatif, Humanis, dan Berprestasi
Gubernur Koster memuji gaya kepemimpinan Sumedana yang dinilai penuh spiritualitas, komunikatif, dan mampu menjaga keharmonisan dengan berbagai pihak.
“Promosi ke Sumatera Selatan adalah bentuk penghargaan atas prestasi beliau. Astungkara, masyarakat dan alam Bali turut mendoakan agar sukses di tempat tugas yang baru,” ucap Koster.
Sejarah Baru: Chatarina Muliana, Perempuan Pertama Pimpin Kejati Bali
Gubernur Bali kemudian menyambut Chatarina Muliana, Kajati Bali yang baru, yang mencatat sejarah sebagai perempuan pertama memimpin Kejati Bali. Dengan pengalaman dua dekade di luar korps kejaksaan, Koster menilai Chatarina membawa perspektif segar yang dibutuhkan Bali.
“Bali memiliki karakter khusus sebagai destinasi dunia. Semua keputusan harus dipikirkan dengan matang dan berlandaskan kearifan lokal,” pesan Koster.
Ia menegaskan pentingnya sinergi Forkopimda dan keharmonisan antarlembaga untuk menjaga Bali tetap aman, damai, dan berkelanjutan.
Sumedana: “Leadership Pak Gubernur Luar Biasa”
Dalam sambutannya, Ketut Sumedana mengucapkan terima kasih atas kerja sama selama masa tugasnya di Bali.
“Leadership Pak Gubernur luar biasa, mampu merangkul semua pihak. Saya titip legacy kami, Bale Kertha Adyaksa, agar terus dijaga dan diimplementasikan secara humanis,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemprov Bali terhadap sarana dan prasarana kejaksaan.
Kajati Baru Chatarina Muliana: Penegakan Hukum Humanis dan Berbasis Kearifan Lokal
Chatarina menegaskan komitmennya untuk meneruskan fondasi yang sudah dibangun.
“Penegakan hukum harus humanis dan selaras dengan nilai-nilai lokal Bali. Kami akan bekerja dengan sinergi demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Chatarina.
Ia menekankan bahwa Bali sebagai wajah dunia memiliki tantangan hukum yang kompleks, sehingga kolaborasi antarinstansi merupakan keharusan.
“Penegakan hukum yang kuat harus berjalan seiring dengan pembangunan berkelanjutan, agar ekonomi berkeadilan dan masyarakat Bali semakin sejahtera,” tambahnya.
Pisah sambut ditutup dengan ramah tamah serta penyerahan cinderamata, sebuah simbol keberlanjutan harmoni antara pemerintah provinsi dan institusi penegak hukum, demi menghadirkan Bali yang aman, tertib, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat. (kbs)

