Foto: Momen pelantikan pengurus baru Ikatan Ahli Boga (IKABOGA) Provinsi Bali periode 2025–2030 di Auditorium Dwi Tunggal Undiknas, Rabu, 2 Juli 2025.
Denpasar, KabarBaliSatu
Pelantikan pengurus baru Ikatan Ahli Boga (IKABOGA) Provinsi Bali periode 2025–2030 berlangsung meriah di Auditorium Dwi Tunggal Undiknas, Rabu, 2 Juli 2025. Mengusung tema “Berkumpul untuk Bersanding dan Berkualitas Membumikan Kuliner Nusantara”, acara ini menjadi lebih dari sekadar seremoni. Momentum tersebut dimanfaatkan sebagai tonggak penting untuk memperkuat peran IKABOGA dalam mengangkat kuliner Nusantara sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi lokal, khususnya sektor UMKM.
Dalam pelantikan ini, para pengurus baru menyampaikan komitmen untuk menjadikan IKABOGA sebagai motor penggerak kuliner lokal yang berkualitas dan mampu bersaing. Komitmen tersebut tercermin melalui peluncuran program unggulan Katalog dan Catering Ajengan Pribumi Bersinar, yang menjadi simbol sinergi antara kreativitas kuliner, pelestarian tradisi, dan penguatan ekonomi masyarakat. Program ini mengusung tagline “Sinergi Pang Pade Payu, Pemberdayaan Ekonomi Bersama untuk Maju Bersama” dan menargetkan peningkatan kapasitas serta jangkauan UMKM kuliner Bali.
Sebanyak 26 UMKM anggota IKABOGA turut ambil bagian dalam perhelatan ini dengan menampilkan aneka produk kuliner unggulan yang dapat dinikmati oleh seluruh peserta. Acara juga diramaikan dengan sesi cooking class yang mengedukasi peserta tentang penyajian Teh Rempah NAT TEA dan pelatihan membuat sop buah, sebagai upaya meningkatkan keterampilan dan memperkaya variasi produk kuliner lokal.
Tak hanya berfokus pada kuliner, pelantikan ini juga diwarnai oleh kegiatan sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar bekerja sama dengan Rumah Sakit Kasih Ibu. Selain itu, perhelatan turut dimeriahkan dengan fashion show dari warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan yang menampilkan karya busana hasil kreasi dari dalam lapas. Warga binaan juga memperkenalkan produk kuliner mereka, seperti keripik tempe yang mendapatkan apresiasi karena cita rasanya yang lezat dan sehat. Ini merupakan program RCC Lapas Perempuan dari Rotary Club of Bali Bersinar.
Sebagai puncak acara, seluruh peserta mengikuti makan bersama dalam suasana hangat penuh kebersamaan, menyantap beragam produk kuliner dari anggota IKABOGA.
Adapun menu makanan dan minuman yang disajikan dalam acara tersebut seperti:
Welcome Drink
*TEH – NAT
*KOPI – NAT
*Infuse Water
*Fruit Tea Cake – NAT
*Pukis Pandan Nat
*Pie susu – Dewata
*Mineral Water
*Jajan Bali, Bubur Sumsum, Pisang Rai, Ketan Injin
*Kripik Tempe RCC Lapas
*Kacang Dewata
Appetizer
*Lilitan Salad
*Bakso – Dapoer Amak
*Soto Ayam – Nat Tea
*Pecel Bu Tinuk
Main Course
*Ayam Garangasem + Nasi
*Ayam Betutu Asap Satria
*Ayam Asap Satria
*Ayam Betutu: Gilimanuk
*Ayam Betutu Cola
*Mujair Nyat-Nyat
*Blayag
*Amarthya Healthy Food
*Rice Bowl
*Rendang
*Angkringan Kuali.
Dessert
*Es Cendol – Dapoer Amak
*Es Buah – Nat Tea
*Ferment
*Es Rujak
*Ice Cream Sehat
Dengan spirit “Berkumpul, Bersanding, Berkualitas, Yes”, pelantikan ini menandai awal langkah strategis untuk menjadikan Bali sebagai etalase kuliner Nusantara yang tak hanya dilestarikan, tetapi juga mampu mendunia.
Ketua Panitia Pelantikan, Gung Rai Wahyuni, menjelaskan bahwa Ikatan Ahli Boga Indonesia (IKABOGA) merupakan organisasi yang menaungi para ahli boga dengan tujuan untuk memajukan dunia kuliner sekaligus meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Di Bali, IKABOGA hadir sebagai wadah bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di sektor kuliner agar dapat bersatu, bersanding, dan meningkatkan kualitas, sejalan dengan tagline organisasi.
Ia mengungkapkan rasa bangganya karena pelantikan pengurus IKABOGA Provinsi Bali dapat dilaksanakan bertepatan dengan usia IKABOGA Indonesia yang telah mencapai 38 tahun. Keberadaan IKABOGA Bali dinilai sebagai bentuk nyata dari kekuatan sinergi Pang Pade Payu.
“Saat ini, IKABOGA Provinsi Bali telah menghimpun sekitar 25 UMKM serta para peminat yang bergerak di bidang boga. Organisasi ini juga mengusung konsep usaha yang berwawasan lingkungan sebagai salah satu nilai utama dalam kegiatannya”, katanya.
Menariknya, pembiayaan pelantikan dilakukan secara gotong royong oleh para anggota UMKM yang tergabung. “Seluruh kebutuhan acara seperti konsumsi, media, dan perlengkapan tempat didukung langsung oleh kontribusi UMKM, di mana masing-masing anggota menyumbangkan minimal 10 porsi produk kuliner mereka untuk mendukung kelancaran acara”, ungkapnya.
Ketua DPD IKABOGA Provinsi Bali, Ir. Hj. Nimmi Gulam, menyampaikan bahwa IKABOGA lahir dari semangat kecintaan terhadap kekayaan rasa kuliner yang eksotis, menjadikannya sebagai kekuatan tersendiri dalam industri boga. Organisasi ini mengedepankan cita rasa yang berpijak pada kearifan lokal, dengan standar higienitas yang tinggi serta tampilan yang estetis secara gastronomi.
Kehadiran IKABOGA Bali diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mendukung sektor pariwisata melalui penguatan kuliner lokal maupun internasional. Lebih dari itu, IKABOGA Bali kini menjadi pilot project nasional, sesuai dengan arahan dari Gung Tini Gorda selaku Pemrakarsa sekaligus Dewan Kehormatan IKABOGA Bali. Salah satu langkah nyata dari program ini adalah pemberdayaan warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan. “Mereka diberi ruang dan kepercayaan untuk tampil, tidak hanya melalui produk kuliner seperti jajanan dan camilan yang dijual dan dibagikan, tetapi juga melalui karya kerajinan tangan yang ditampilkan dalam ajang fashion show”, katanya.
IKABOGA Bali secara terbuka memberikan wadah tanpa batas bagi siapa pun, termasuk warga binaan, untuk mengekspresikan potensi diri dan membangun rasa percaya diri. Prinsip inklusivitas ini menjadi salah satu pilar penting dalam gerakan pemberdayaan yang dijalankan organisasi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pihak Undiknas serta para mahasiswa dari Keluarga Besar Mahasiswa Hindu Dharma (KBMHD) Undiknas yang telah berperan aktif dalam mendukung terselenggaranya acara. “Dengan semangat sinergi, IKABOGA Bali berharap seluruh program kerja ke depan dapat berjalan optimal dan mampu berkontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor kuliner” tutupnya.
Ketua Umum DPP IKABOGA, Retno Multriarti, A.Md.Par, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas pelantikan Ketua dan pengurus DPD IKABOGA Provinsi Bali periode 2025-2030. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemimpin dan anggota dalam sebuah organisasi. Menurutnya, keberhasilan organisasi tidak hanya bergantung pada kepemimpinan, tetapi juga pada keaktifan dan keterlibatan seluruh anggota. Seorang pemimpin dinilai harus mampu membina, mengarahkan, serta mencetak kader-kader baru yang dapat melanjutkan estafet kepemimpinan agar organisasi terus berkembang secara berkelanjutan.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Gung Tini Gorda atas perannya dalam menjembatani pembentukan DPD IKABOGA Bali. Keberadaan DPD ini diharapkan mampu mendorong pelestarian kuliner tradisional melalui pelatihan-pelatihan yang memberdayakan masyarakat, sehingga mereka menjadi individu yang terampil dalam pengolahan makanan.
Sebagai provinsi yang menjadi pusat pariwisata Indonesia, Bali dinilai memiliki peran strategis dalam mempromosikan kuliner lokal. “Untuk itu, saya mendorong seluruh anggota IKABOGA agar memiliki sertifikasi kompetensi di bidang boga guna meningkatkan kualitas dan daya saing dalam menghadapi tantangan industri kuliner ke depan”, ungkapnya.
Dewan Kehormatan DPP Pusat IKABOGA, Dr. Hj. Dewi Motik Pramono, M.Si , mengungkapkan kebahagiaannya dapat menyaksikan pelantikan pengurus baru DPD IKABOGA Bali, mengingat dirinya merupakan tokoh yang pertama kali diminta untuk mendirikan organisasi ini 38 tahun silam. Bagi Dewi Motik, momen ini menjadi pengingat pentingnya peran kuliner dalam kehidupan manusia, yang menurutnya merupakan kebutuhan paling dasar dan mendasar.
Ia menyoroti bahwa di antara berbagai konsorsium yang ada, seperti konsorsium kecantikan dan fesyen, kuliner memiliki posisi paling esensial karena setiap orang pasti membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Dalam konteks ini, ia juga menyinggung isu stunting di Indonesia sebagai indikator pentingnya pemahaman gizi dan peran strategis dunia boga dalam menjawab tantangan tersebut.
Dewi Motik menekankan bahwa memasak tidak hanya sekadar keterampilan teknis, tetapi juga melibatkan unsur emosi positif, seperti ketulusan dan kebahagiaan. Ia percaya bahwa semangat tersebut perlu terus ditanamkan dalam setiap kegiatan memasak dan pengembangan kuliner.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam organisasi. “Kesuksesan hanya bisa diraih jika seluruh anggota bersinergi dan tidak ada satu pihak pun yang merasa paling unggul”, tegasnya.
Pemrakarsa sekaligus Dewan Kehormatan IKABOGA Bali, Dr. Gung Tini Gorda, menegaskan bahwa sektor kuliner memiliki kedekatan yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi potensi besar untuk digerakkan secara masif jika didukung oleh konsep dan strategi yang tepat. Dalam upaya membangun ekosistem kuliner yang berkelanjutan, Gung Tini Gorda menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas lembaga, termasuk dengan Undiknas, SMK Teknologi dan SMP Nasional.
Ia mendorong agar setiap kegiatan, baik di lingkungan pendidikan maupun organisasi lainnya, menggunakan jasa katering dari anggota IKABOGA Bali. Langkah ini diyakini tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi dapat memberikan dampak ekonomi langsung bagi 26 UMKM kuliner yang tergabung dalam IKABOGA Bali.
Gung Tini Gorda kemudian mengungkapkan alasan memilih Auditorium Dwi Tunggal Undiknas sebagai lokasi pelantikan pengurus IKABOGA Bali. “Apapun pendapat dan pemikiran kita, semuanya tetap satu, yaitu berpusat pada visi dan misi IKABOGA. Inilah yang menjadi ruh dari Auditorium Dwi Tunggal Undiknas”, tegasnya.
Lebih lanjut, Gung Tini Gorda menjelaskan bahwa pembentukan IKABOGA Bali dilakukan dengan tujuan untuk membangun sebuah ekosistem yang solid dan berkelanjutan. Untuk itu, pihaknya membentuk Yayasan Pribumi Maju Sejahtera sebagai wadah resmi.
Dalam momen pelantikan tersebut juga dilaunching unit bisnis Ajengan Pribumi Bersinar. Penggunaan istilah “pribumi” merujuk pada fokus utama terhadap produk-produk lokal, khususnya kuliner Bali, sebagai bentuk konkret dari pemberdayaan potensi daerah.
Gung Tini Gorda menambahkan bahwa IKABOGA Bali juga menggandeng Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII sebagai mitra strategis. Diharapkan, 64 perguruan tinggi swasta yang berada di bawah koordinasi LLDikti VIII dapat turut berpartisipasi, setidaknya dengan mempercayakan kebutuhan katering pada unit usaha anggota IKABOGA Bali. “Upaya ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi para pelaku usaha lokal dengan dampak nyata yang langsung dirasakan”, pungkasnya.
Sekretaris Yayasan Pribumi Maju Sejahtera, Kadek Dewantara Rata, menjelaskan bahwa yayasan akan berperan sebagai wadah untuk memajukan dan mendistribusikan produk-produk hasil kreasi anggota IKABOGA. Dalam upaya memperluas jangkauan pasar, yayasan bekerja sama dengan pusat oleh-oleh untuk membantu memasarkan produk unggulan ke berbagai outlet. Langkah ini diharapkan dapat mengangkat produk-produk UMKM kuliner dari pasar lokal ke tingkat nasional, bahkan internasional.
Selain pendistribusian, yayasan juga akan memberikan dukungan dalam peningkatan kualitas kemasan produk. “Dengan pengemasan yang lebih menarik dan profesional, produk-produk tersebut diharapkan mampu naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri”, katanya.
Dalam upaya memperkuat jaringan pemasaran dan distribusi produk UMKM kuliner, IKABOGA Provinsi Bali menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai organisasi, salah satunya Cahaya Ladara Nusantara (CLN) Provinsi Bali. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong produk-produk UMKM, khususnya yang bergerak di sektor makanan, agar dapat menembus pasar internasional.
Penanggung Jawab CLN Provinsi Bali, I Gusti Ayu Ngurah Eva Intan Swandhewi, menyatakan dukungan penuh terhadap kepengurusan baru IKABOGA Bali, sekaligus berkomitmen untuk menjadi mitra aktif dalam memperluas peluang bagi pelaku UMKM lokal. “Melalui kerja sama ini, diharapkan produk-produk kuliner binaan IKABOGA dapat bersaing di pasar global dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat Bali”, katanya.
I Gusti Ayu Ngurah Eva Intan Swandhewi, yang juga menjabat sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan LLDikti Wilayah VIII Bali–NTB, menyampaikan bahwa ke depan IKABOGA Bali akan memperluas kolaborasinya dengan sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan LLDikti Wilayah VIII. Kampus-kampus tersebut diketahui memiliki unit-unit UMKM yang digerakkan oleh mahasiswa, khususnya di bidang kuliner atau boga.
“Melalui kolaborasi ini, semangat Sinergi Pang Pade Payu diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi penguatan UMKM lokal, sekaligus menjadi wadah pembinaan dan pengembangan bagi generasi muda pelaku usaha di lingkungan pendidikan tinggi”, pungkasnya.
IKABOGA Provinsi Bali juga menjalin kolaborasi dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi Bali sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem UMKM yang berkelanjutan. Ketua Umum HIPPI Bali, Dr. Gung Tini Gorda, menjelaskan bahwa pengembangan ekosistem ini tidak hanya dilakukan melalui organisasi, tetapi juga melalui entitas berbadan hukum seperti Yayasan Pribumi Maju Sejahtera beserta unit-unit bisnis yang dimilikinya.
Salah satu hasil nyata dari sinergi ini adalah peluncuran unit usaha Catering Ajengan Pribumi Bersinar, yang dirancang untuk mengakomodasi kegiatan dan kebutuhan kuliner dari IKABOGA Bali. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk berkembang, hingga pada tahap menjadi pengusaha yang lebih besar dan bergabung dalam jaringan HIPPI. “Melalui penguatan jejaring serta pemanfaatan modal usaha yang telah dirintis, para pelaku UMKM diharapkan mampu mengembangkan skala usahanya secara berkelanjutan,” tuturnya.
Direktur Eksekutif Catering Ajengan Pribumi Bersinar, Tiwi Tjandra, menjelaskan bahwa unit usaha kuliner ini mengusung konsep gastronomi yang menggabungkan estetika penyajian dengan kearifan lokal. Prinsip ini tidak hanya menekankan pada rasa yang lezat, tetapi juga tampilan hidangan yang menarik dan menggugah selera.
Anggota yang tergabung dalam catering ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelaku usaha kuliner yang telah berpengalaman hingga mereka yang baru memulai. Menu yang ditawarkan pun sangat beragam, mencakup aneka snack, makanan pembuka, hidangan utama, hingga makanan penutup. “Layanan tersedia dalam bentuk prasmanan maupun kotakan, dengan pilihan menu tradisional maupun makanan sehat, yang dapat disesuaikan dengan preferensi pelanggan”, jelasnya.
I Gusti Agung Ayu Sri Dewi, pemilik usaha Ayam Betutu Asap Satria yang telah diproduksi dalam bentuk frozen dan memiliki izin BPOM, menyampaikan bahwa produknya memiliki cita rasa khas berkat proses memasak yang panjang dan terjaga. Ia menyambut baik kehadiran IKABOGA Bali dan merasa antusias bergabung karena organisasi ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi pengembangan usahanya.
“Sebagai pelaku UMKM kuliner, saya melihat IKABOGA sebagai wadah strategis yang mampu memperkuat posisi para pengusaha lokal, apalagi dengan terbukanya peluang kolaborasi bersama berbagai organisasi lain di masa mendatang,” katanya.
Gung Putri Girindrawardani, pemilik Cibo Ice Cream, menjelaskan bahwa produknya dibuat dari bahan-bahan alami tanpa tambahan zat kimia, pengawet, atau pemanis buatan. “Seluruh varian es krimnya menggunakan buah asli dan bahan-bahan premium, sehingga menghadirkan rasa yang segar dan autentik”, ungkapnya.
Dengan kualitas tersebut, es krim Cibo terbukti mendapat respons positif dan digemari oleh konsumen, menjadikannya salah satu produk unggulan UMKM yang potensial untuk berkembang di bawah naungan IKABOGA Bali.
Rotarian Chika dari Rotary Club of Bali Bersinar menyampaikan bahwa organisasinya menyambut baik keberadaan IKABOGA Bali. Semangat pemberdayaan UMKM kuliner yang diusung oleh IKABOGA Bali juga sejalan dengan tujuh area fokus Rotary, khususnya di Growing Local Economy.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Rotary Club of Bali Bersinar juga berkomitmen untuk memanfaatkan layanan dari unit usaha Ajengan Pribumi Bersinar dalam berbagai kegiatan mereka. “Langkah ini tidak hanya mempererat kerja sama lintas organisasi, tetapi juga membuka peluang ekonomi nyata bagi pelaku usaha kuliner lokal di bawah naungan IKABOGA,” tegasnya.
Ni Made Ayu Sriati, pemilik usaha kuliner Betutu Cola, memperkenalkan produknya sebagai salah satu inovasi unik di dunia boga. Ayam Betutu yang ia kembangkan dimasak dengan perpaduan Bumbu Bali dan Coca Cola, menciptakan cita rasa manis khas yang berbeda dari olahan betutu pada umumnya. Keunikan inilah yang menjadikan menu tersebut berhasil meraih penghargaan dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Coca Cola bekerja sama dengan organisasi Bedo. “Produk ini menjadi bukti bahwa kreativitas dalam mengolah masakan tradisional dapat menghasilkan inovasi kuliner yang menarik dan berdaya saing”, katanya.
Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan turut memperkenalkan produk unggulan mereka, yakni T’Kor, keripik tempe yang diolah secara khas oleh warga binaan. KasubsibBimker Lapas Perempuan Kerobokan, Ni Komang Sugianing, mengatakan, produk ini hadir dengan cita rasa gurih dan renyah, serta menjadi bagian dari upaya pembinaan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi di dalam lembaga pemasyarakatan.
“T’Kor merupakan hasil kerja warga binaan perempuan, yang merupakan program RCC Lapas Perempuan dari Rotary Club of Bali Bersinar. Kini T’Kor telah menjadi bagian dari jaringan UMKM IKABOGA Bali”, jelasnya.
Tumiasih, seorang mantan warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, kini bangkit dan menekuni usaha nasi campur setelah bebas. Ia memutuskan bergabung dengan IKABOGA Bali sebagai upaya untuk memperluas wawasan, membangun relasi dengan sesama pelaku kuliner yang berkualitas, serta meningkatkan kapasitas diri dalam menjalankan usahanya.
“Melalui keikutsertaan saya dalam organisasi ini, saya berharap dapat meraih peluang ekonomi yang lebih baik dan menjadikan usaha kuliner saya berkembang secara berkelanjutan”, harapnya.
Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Pang Pade Payu menyatakan dukungannya terhadap IKABOGA Bali, khususnya dalam aspek pendanaan dan akses permodalan bagi para pelaku UMKM.
Ana Purwanto selaku Bendahara KPRK mengatakan, “melalui program simpan pinjam yang dikelola koperasi, anggota IKABOGA Bali dapat menjalin kerja sama dalam hal pembiayaan usaha guna mendorong pertumbuhan bisnis kuliner mereka”, jelasnya.
Pelantikan pengurus IKABOGA Provinsi Bali juga turut dimeriahkan dengan peragaan busana yang unik dan penuh makna dari warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan. Mereka menampilkan karya-karya fashion hasil rancangan dan produksi dari dalam lembaga pemasyarakatan, membuktikan bahwa kreativitas dan semangat berkarya tetap tumbuh meskipun dalam keterbatasan ruang. Dengan percaya diri, para warga binaan berlenggak-lenggok bak model profesional, menyuguhkan penampilan yang menginspirasi dan menggugah semangat pemberdayaan perempuan melalui dunia kreatif. Ini merupakan hasil program RCC Lapas Perempuan dari Rotary Club of Bali Bersinar.
Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, IKABOGA Bali telah menegaskan komitmennya menjadi tulang punggung pengembangan kuliner lokal yang inklusif dan berdaya saing.
Pelantikan ini bukan hanya peralihan kepengurusan, tetapi awal dari gerakan strategis membumikan ajengan Nusantara hingga mendunia. Dari dapur-dapur UMKM, masa depan kuliner Bali kini tengah ditata dengan rasa, cinta, dan cita-cita besar. (kbs)

