Foto: Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, puji Gubernur Bali Wayan Koster, saat membuka CHANDI Summit 202.
Denpasar, KabarBaliSatu
Bali kembali meneguhkan posisinya sebagai panggung budaya dunia. Pulau Dewata menjadi tuan rumah CHANDI Summit 2025, forum internasional yang mempertemukan para pemikir, seniman, dan diplomat budaya dari 50 negara. Acara yang berlangsung 3–5 September 2025 di Sanur ini membahas isu warisan, seni, narasi, diplomasi, hingga inovasi dalam bingkai kebudayaan sebagai kekuatan peradaban global.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menegaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan forum ini tak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Provinsi Bali. Menurutnya, Bali adalah ruang hidup di mana budaya dan tradisi tidak hanya bertahan, tetapi terus bertumbuh. Kebudayaan, kata Fadli, adalah kekuatan besar yang mampu meruntuhkan sekat negara, bahasa, maupun perbedaan lainnya.
Di balik panggung diplomasi budaya ini, Gubernur Bali Wayan Koster memainkan peran penting. Ia menilai CHANDI Summit relevan dengan visi Bali yang berlandaskan filosofi Nangun Sat Kerthi Loka Bali—menjadikan kebudayaan sebagai haluan pembangunan dari hulu hingga hilir. Koster menekankan, bagi bangsa sebesar Indonesia yang memiliki keragaman budaya luar biasa, kebudayaan harus ditempatkan sebagai fondasi utama pembangunan, baik dalam aspek ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan.
Bahkan, Koster mengusulkan agar CHANDI Summit digelar berkelanjutan setiap tahun, meniru keberhasilan Pesta Kesenian Bali yang konsisten sejak 1979 dan kini telah mencapai edisi ke-47. Usulan ini menegaskan ambisi Bali untuk bukan sekadar tuan rumah, tetapi pusat agenda budaya internasional.
Pembukaan CHANDI Summit 2025 dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Pratikno, dengan kehadiran delegasi mancanegara dan perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia. Momentum ini semakin menegaskan Bali sebagai simpul diplomasi budaya global, sekaligus menempatkan kebudayaan di jantung politik pembangunan nasional. (kbs)